♡♡♡♡

1.3K 229 16
                                    

Seperti yang udah Haruto bilang dia jam lima sore udah nyampe di rumah Doyoung.

"Eh lo ngapain kesini?" Tanya Junkyu yang baru aja buang sampah.

"Adek lo ngajak gue kencan kak" jawab Haruto masuk ke dalam rumah karena papa Suho udah nyuruh barusan.

"HEH SEMBARANGAN BANGET MULUT LO!!" Teriak Doyoung nongol dari atas.

Haruto cuma terkekeh lalu duduk bareng camer hehe.

"Lo udah berapa kali di tolak Doyoung?" Celetuk Junkyu tiba tiba.

Haruto menerawang "gak tahu gue gak ngitung" jawab Haruto nyengir.

"Mungkin sekarang dia nolak kamu entah udah berapa kali. Siapa tahu suatu hari nanti dia bilang 'aku sayang sama kamu' iya kan?" Kata papa Suho seolah ingin sekali Haruto jadi mantunya.

Haruto jadi tersipu "bisa aja deh papa mertua"

"Papa pengen banget apa nih bocah jadi pacarnya Doyoung?" Tanya Junkyu.

"Iya dong buat memperbaiki keturunan. Dia kan ganteng, putih, tinggi lagi" jawab papa Suho emang dia menginginkan sosok orang tinggi di rumahnya takutnya lampu di rumah mati kan ada Haruto yang benerin biar gak usah pinjem tangga punya pak lurah haha.

Udah pukul tujuh malam Haruto dan Doyoung otw ke warung bakso langganannya tak lupa mereka pamit dulu ke papa Suho. Oh iya Junkyu juga pergi di jemput aa Yoshi hihi.


















"Abis ini mau kemana kak?" Tanya Haruto setelah menghabiskan satu porsi baksonya.

"Pulang ajalah" jawab Doyoung fokus natap ponselnya lagi buka sosmed nyari kabar viral.

Haruto nampak kesel sih Doyoung cuma merhatiin ponselnya.

"Ya udah yuk!" Ajak Haruto bangkit dari duduknya tak lupa ia bayar dulu baksonya.


















"Gimana dong?!" Doyoung memeluk tubuhnya sendiri sambil duduk di halte. Iya gaes jadi pas di perjalanan hujan deras terpaksa mereka berteduh.

"Ya gimana lagi kak. Udahlah kita berteduh dulu aja disini" Haruto terus memperhatikan hujan yang tak kunjung reda.

Haruto melirik Doyoung yang lagi kedinginan tanpa fikir panjang dia langsung buka jaketnya lalu memakaikan pada Doyoung.

Doyoung merasakan hangat pada tubuhnya.

"Eh nanti lo kedinginan" Doyoung noleh ke arah Haruto.

Haruto cuma senyum "daripada lo masuk angin nanti bokap lo marah dikira gue gak tanggung jawab jagain anak orang" ucapan Haruto bikin Doyoung diem.

Haruto aslinya dingin banget secara dia cuma pake kaos oblong doang tipis pula.

Doyoung gak tega akhirnya dia memberanikan diri meluk Haruto meski jantung dia udah loncat loncat di dalam sana.

"Eh" Haruto kaget.

"Biar lo gak dingin" ucap Doyoung sedikit berbisik.

Gak bisa bohong ya Doyoung nyaman njir kepalanya nemplok di dada bidang si cogan jangkung itu.

Haruto dengan ragu membalas pelukan makhluk manis bernama Kim Doyoung itu.

"Heh!" Doyoung menengadahkan kepalanya natap Haruto.

Haruto jadi sedikit nunduk soalnya Doyoung lebih pendek darinya.

"Lo masih ngejar gue?" Tanya Doyoung meski dia malu nanya gini daripada gak ngobrol sama sekali yen kan? Haha

Haruto cuma diem natap muka manis Doyoung.

"Lo gak cape apa gue tolak terus?" Doyoung nanya lagi dan Haruto cuma diem.

Pandangan mereka bertemu seiring dengan hujan yang makin deras.

~chu~ Doyoung mengerjap ngerjapkan matanya saat merasakan ada benda kenyal menempel di bibirnya.

Doyoung mendorong pinggang Haruto namun kalah cepet dengan Haruto yang menarik tengkuknya serta melumat bibir si manis dengan lembut.

Doyoung memejamkan mata tubuhnya terasa lemas sehingga dia meremas ujung kaos oblong yang di kenakan Haruto.

Ciuman yang berdurasi tiga menit itu seperti menghangatkan tubuh mereka yang tengah kedinginan.

"Meskipun lo gak pernah mau nerima gue, gue gak akan pernah berpaling ke orang lain karena gue cuma mau lo kak" ucap Haruto setelah melepaskan tautan bibirnya.

"Pertama kalinya gue lihat seseorang sampe bikin gue tiap malam gak nyenyak tidur. Tiap hari gue ngehalu bisa pacaran sama lo kak" Doyoung cuma diem denger ucapan Haruto.

"Kalau lo gak mengizinkan gue buat jadi pacar lo, plis izinin gue buat jadi seseorang yang selalu ada buat lo meski statusnya bukan pacar" Doyoung menatap manik mata Haruto beneran sih gak ada kebohongan sedikitpun.

Doyoung sedikit menjauhkan tubuhnya dari Haruto dia ngerasa baper sama ocehan tuh adkel.

"Kita pulang yuk! Udah reda nih ujannya" ajak Doyoung dan Haruto cuma ngangguk iyain.

"Udah biasa sih ucapan gue gak lo respon" bathin Haruto lalu menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.











"Thanks udah neraktir gue!" Ucap Doyoung setelah turun dari motornya Haruto tak lupa ia mencopot helm.

"Sama sama" jawab Haruto tersenyum.

"Gue balik ya!" Pamit Haruto dan Doyoung cuma ngangguk.

Doyoung mencekal pergelangan tangan Haruto yang hendak melajukan motornya.

Haruto natap Doyoung seolah tatapannya mengatakan 'kenapa?'

Doyoung cuma senyum lalu mengecup bibir Haruto sekilas.

"Jangan ngebut bawa motornya jalanan licin nanti lo jatoh!" Doyoung geplak kepala Haruto yang terbalut helm lalu ngibrit masuk ke rumah.

Sepersekian detik Haruto sadar dari lamunannya lalu dia tersenyum lebar.

"Kode kodean segala dikira gue gak peka kali ya" ucap Haruto lalu menjalankan motornya untuk pulang.


























Disini lagi hujan gaes jadi author dapet ide kaya gini hehe

Jangan lupa klik ☆ ya :)

BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang