♡♡♡♡

1.1K 202 19
                                    

Semenjak mimpi basah itu Doyoung kalau ketemu Haruto suka gugup misalnya pas Haruto abis olahraga dia nyamperin Doyoung kaya biasa kan suka kasih air minum gitu eeh pas Haruto neguk tuh minuman keringet ada yang turun lewat lehernya si Doyoung membulatkan matanya terus pergi.

"Lo kenapa sih?" Tanya Jihoon natap Haruto keknya lesu amat.

"Cape bang kan abis latihan" emang sih mereka abis latihan basket.

"Bukan karena Doyoung?" Terka Jihoon.

Haruto diem.

"Kalau diem tandanya iya" celetuk jaehyuk.

Haruto menghela nafas "kak Doy tuh sikapnya aneh. Tiap gue ngedeket langsung lari. Mungkin emang dia gak beneran cinta sama gue" nampak sekali wajah galaunya Haruto.

Sementara Haruto galau justru Jaehyuk malah ketawa.

"Maksud lo apaan ketawa kek gitu?" Hyunsuk natap anehnke Jaehyuk.

"Tahu tuh jamet tertawa di atas kegalauan temen sendiri" timpal Yoshi.

"Kalau orang gila kehabisan obat ya kaya gitu bentukannya" Jihoon terkekeh.

"Sialan lo julid!" Jaehyuk geplak lengan Jihoon.

"Doyoung ngehindar tuh malu kalau tiap deket lo keinget sama mimpinya" kata Jaehyuk membuat semua saling pandang seolah tatapan mereka bilang 'apa maksudnya?'

"Doyoung mimpi di perkosa sama lo To" ucap Jaehyuk.

"HAH!!" mereka semua kaget.

"Serius gue. Jeongwoo cerita ke gue kemaren" Jaehyuk nampak serius.

"Mungkin Doyoung takut di perkosa sama lo To" kata Hyunsuk sementara yang lain tertawa.

"Sekali kali colek dikit kali To gak apa apa" celetuk Jihoon.

"Iya bener tuh menjaga juga supaya dia gak berpaling" Yoshi mendukumg ucapan Jihoon.

Haruto nampak berfikir mencerna ucapan para kakelnya yang tak berakhlak.

"Gak usah di fikirin. Lo kalau sayang sama dia cukup buat dia merasa nyaman dan berarti" kata Hyunsuk menepuk pundak Haruto.

"Kalau masalah ranjang mah nanti juga ngikutin seiring berjalannya waktu" lagi lagi Jihoon ngomongnya ngarah ke area delapan belas plus.

"Lo belum di kasih jatah sama Mashiho ya? Omongan lo mengarah ke hal yang iya iya deh" kata Jaehyuk.

Jihoon menghela nafas "iya nih jatah gue seminggu lagi anjrot dah masih lama"

Semua ketawa termasuk Haruto yang emang mulai faham hal begituan tentunya gara gara sering gaul sama mereka.








"Lo gak kasihan emang ngehindar dari Haruto terus?" Mashiho tengkurep di kasur Doyoung.

"Iya Doy kasihan tahu si Haruto" sambung Jeongwoo rebahan sambil main hape di kasur Doyoung.

Para uke lagi nginep di rumah Doyoung.

"Doy lo coba deh anuan sama Haruto, nanti lo bisa bedain enakan yang di mimpi atau yang nyata" celetuk Junghwan dengan fikiran setannya.

"Au ah! Udah deh lo pada jangan ngomongin hal itu terus ih jorok!" Doyoung nampak jengah.

"Iya deh iya maaf Doy" kata Jeongwoo.

"Kak Junkyu kemana btw?" Tanya Mashiho masih dalam posisinya.

"Pergi sama kak Yoshi" sahut Doyoung dan mereka ber oh ria.

Mashiho, Jeongwoo dan Junghwan udah tidur sementara Doyoung belum dia mikirin Haruto terus bahkan dia mengingat masa masa dimana Haruto berjuang buat deketin dia. Seulas senyum Doyoung terukir di wajahnya.

"Haruto gue kangen" Doyoung menatap layar ponselnya mengelus potret Haruto yang ia gunakan sebagai walpaper.

'Kring' ponsel Doyoung bunyi tanda ada pesan masuk.

My brogan
Kak

                        Iya

My brogan
Lo marah sama gue? Kok lo ngehindar terus sih?

                        Enggak kok. Gue minta maaf
                      
My brogan
Kalau gitu gue pengen ngobrol besok pliiiissssss

                        Di sekolah?

My brogan
Besok malam sekalian gue mau ngajak lo jalan kak. Mau?

Doyoung senyumnya mengembang membaca ketikan my brogan alias brondong ganteng.

Doyoung natap ketiga temannya yang terlelap lalu dia menekan tombol hijau pada kontak Haruto.

"Hallo kak" - Haruto

"Besok mau jemput gue jam berapa?" - Doyoung

"Jam lima sore biar pulangnya gak kemaleman. Gak apa apa kan?" - Haruto

"Iya gak apa apa. Btw gue boleh bilang seauatu? - Doyoung

"Apaan? Ngomong aja kak" - Haruto

"Gue kangen sama lo" - Doyoung

"Terus kenapa lo ngehindar terus dari gue kak?" - Haruto

"Besok gue jelasin" - Doyoung

"Btw gue tidur dulu ya" - Doyoung

"Iya kak. Good night ya jangan lupa mimpiin gue" - Haruto

Doyoung kembali inget mimpi itu

"Doain aja semoga di mimpi gue kita gak lagi berantem" - Doyoung

Terdengar kekehan di seberang telfon.

"Good night ya Haru. Mmuaach" - Doyoung

Doyoung langsung matiin sambungan secara sepihak tanpa tahu disana Haruto ingin balas kecupannya.

Doyoung menghela nafas lega kemudian merebahkan tubuhnya untuk tidur "semoga jangan mimpi kaya waktu itu kan malu gue kalau pas lagi desah di denger sama mereka" bathin Doyoung lalu memejamkan matanya.

































Tersenyum mulu dah author pas nulis chap ini hehe

BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang