08 : Rasa Yang Berbeda

828 163 25
                                    

...

"Hey, sendirian aja?"

Pada barisan belakang bangku perpustakaan, pun dengan buku yang berada ditanganya, Rigel terduduk lalu menoleh ketika dirasa ada yang berbicara padanya. Orang itu Malvin, tersenyum kemudian mendekat dan berakhir duduk disampingnya.

Rigel menaikkan padangannya dan tersenyum tipis, Ia tidak langsung menjawab perkataan Malvin.

"Ah, Kathrina suka buku bergenre thriller juga?" cowok itu kembali bersuara, setelah melihat buku yang tengah dibaca Rigel.

Rigel mengangguk "Iya nih..."

Malvin terkekeh sebentar "Sama dong, aku pun lebih suka thriller ketimbang yang lainnya"

"Oh yaa?"

Malvin mengangguk, ia kemudian menopang wajahnya menggunakan telapak tangannya lalu menatap Rigel. Ia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak memandang wajah indah dihadapannya, bola mata yang berpedar cerah, pipi yang bersemu merah, serta bilah bibir yang sesekali membentuk lekungan cantik. Tidak salah memang, jika sejak awal ia tertarik pada Kathrina Rigelia.

Rigel kembali melanjutkan kegiatannya, tanpa menghiraukan Malvin yang terus menatapnya. Karena jujur buku yang tengah dibacanya ini jauh lebih menarik dari pada cowok disampingnya. Hal itu pun membuat Malvin semakin gencar menatap Rigel lamat-lamat, hingga mata hazel itu berhenti pada bibir pink Rigel yang sesekali bergumam membaca setiap kalimat yang tertera dibuku. Cowok itu sempat membeku, hingga menggeleng dan terkekeh untuk sesaat.

"Seru banget ya, bukunya?" tanyanya, sengaja agar pembicaraan diantara mereka tak berhenti.

Rigel mengalihkan matanya dari buku, lalu membalas tatapan itu "Sejauh ini sih seru" katanya.

"Kathrina kayaknya jago banget yaa nyari judul buku yang isinya seru? kalau aku minta rekomendasi, boleh?" katanya.

Rigel sempat mengerjapkan matanya beberapa kali ketika melihat wajah Malvin yang berbinar, hingga ia pun akhirnya menutup bukunya lalu berdiri.

"Boleh, yuk.. " ucapnya, lalu beranjak menuju rak buku yang sering dikunjunginya, dengan Malvin yang mengekor dibelakang.

Rigel pun mulai mencari beberapa judul buku yang pernah ia baca, untuk diberikan kepada Malvin.

Sementara Malvin yang berada tepat dibelakang Rigel, masih bisa melihat keindahan lain, dimana rambut hitam itu tetap terlihat berkilau meskipun didalam ruangan temaram. Sungguh, dilihat dari sisi mana pun Rigel memang indah.

"Aku cuma nemu dua yang terbukti seru, gimana? Mau kamu ambil?" ujar Rigel, sembari menunjukkan dua buku dengan judul berbeda.

Fokus Malvin kini bukan pada buku yang Rigel tunjukkan, tetapi pada rambut cewek itu yang kotor karena baru saja dijatuhi sarang debu. Sontak membuat Malvin gamang, disatu sisi ia ingin mengambilnya dari rambut Rigel, tetapi apakah boleh? Ia takut jika Rigel merasa risih.

Namun didetik selanjutnya, Malvin akhirnya memutuskan untuk mengarahkan tangannya pada rambut itu, tepatnya pada kepala Rigel. Kemudian mengelusnya beberapa kali agar debu-debu itu hilang.

Matanya tak lepas dari lekuk wajah Rigel yang begitu mengagumkan baginya, perlahan jari jemari itu turun kebawah hingga menyentuh pipi Rigel, dielusnya kemudian pipi itu hingga memunculkan sensasi menggelitik. Tubuh tinggi Malvin kemudian bergerak condong kedepan, sembari menatap lembut pada mata Rigel. Dan didetik selanjutnya, tanpa diduga-duga Malvin mengecup pipi Rigel dengan ujung bibirnya.

Aksara Rigel - Haechan ft. Ryujin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang