09 : Perasaan Lain

791 166 20
                                    

...

Lorong sekolah terlihat begitu lenggang saat ini, mengingat bel pulang sekolah telah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu. Rigel nampak melebarkan langkahnya agar cepat sampai diparkiran, dimana Aksara bersama motor vespanya tengah setia menunggunya.

Cewek itu hampir saja memekik kaget begitu seseorang tiba-tiba menghalangi jalannya, membuat ia terpaksa menghentikan laju kakinya kemudian segera melayangkan padangannya pada sosok tinggi yang berdiri dihadapannya itu.

Malvin, cowok itu mencekal lengan Rigel dengan erat, tidak membiarkannya pergi begitu saja.

"Aku mau bicara sebentar... " ucapnya, menatap raut wajah Rigel yang menyiratkan kekesalan.

"Aku buru buru, bisa tolong lepasin?" jawab Rigel acuh, berusaha melepaskan lengannya dari cengkraman tangan Malvin.

"Sebentar aja, please... " ucapnya memohon.

"Yaudah cepet mau ngomong apa" Rigel akhirnya diam, dan mengalah untuk tetap tinggal.

"Aku minta maaf soal yang kemarin" cowok itu sempat menghela nafas sebelum melanjutkan ucapannya "Aku bener-bener minta maaf karena udah lancang... "

Rigel menatap iris hazel itu dan melihat adanya setitik penyesalan, membuat ia ikut menghela nafas dan akhirnya mengangguk semudah itu.

"Kita baru kenal, dan aku rasa perbuatan kamu terlalu lancang dan tiba-tiba...."

Malvin mengangguk cepat "Aku ngerti, Kathrina memang berhak marah atas itu" ucapnya.

Dan tanpa sepengetahuan Malvin, diam-diam Rigel menggeleng pelan. Menepis ucapan Malvin yang menyatakan jika ia berhak marah.

"Tapi aku perlu tau, kenapa kamu lakuin itu?" tanya Rigel pada Malvin, namun cowok itu hanya diam tak menjawab sampai beberapa waktu kedepan. Membuat Rigel berdecak dan manarik lengannya untuk pergi meninggalkan Malvin dalam gemingnya.

"Cause i'm interested in you, Kathrina..." ucapnya tiba-tiba, membuat Rigel lagi-lagi menghentikan langkah kakinya akibat cowok itu.

"Aku tertarik dan suka sama Kathrina, sejak pertemuan kita pertama kali"

Rigel membalikan tubuhnya untuk menatap tubuh Malvin, dia tidak tahu harus bereaksi apa saat ini. Yang jelas, detak jantungnya kembali berdegup heboh dan darah dalam tubuhnya berdesir.

Malvin membawa tubuhnya mendekat menuju posisi Rigel dengan jari jemari yang saling bertaut demi menghalau perasaan gugup. Ditatapnya lekuk wajah yang begitu ia sukai itu, lalu memberanikan diri untuk maju selangkah lebih dekat.

"Perlu Kathrina tahu, sejak awal pertemuan kita dimana Kathrina tersenyum begitu indah, hati aku udah nggak baik-baik aja. Aku pun nggak ngerti kenapa bisa semudah itu, tapi yang jelas perasaanku untuk Kathirna nggak bisa disebut main-main...."

"Malvin... "

"Dan aku nggak bisa bohong perihal hidup aku yang berubah jauh lebih berwarna setelah mengenal sosok Kathrina yang begitu mengagumkan bagi aku...."

Rigel terdiam beberapa kali, rasanya begitu mengejutkan ketika mendengar seseorang mengungkapkan perasaan padanya, disaat hatinya telah dimiliki orang lain.

Aksara Rigel - Haechan ft. Ryujin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang