04 : Satu Hal

1.4K 229 32
                                    

[🎶lebih dari egoku - cover by auwgenta]

...

Aksara mengeratkan genggaman tangannya pada Rigel. Baginya, tidak ada yang lebih hangat dari genggaman jemari lentik kekasihnya. Bak ditumpahi rem perekat, keduanya sangat sukar untuk melepaskan jeratan telapak tangan masing-masing.

Sepulang dari sekolah, masih dengan seragam putih abu yang dilapisi sweater soft gray. Aksara segera membonceng Rigel dan mengendarai vespanya menuju foodcourt terdekat yang biasa ramai ketika sore menjelang malam hari.

Mereka berjalan beriringan, sementara motornya dibiarkan terparkir. Sampai langkah Rigel berhenti tiba-tiba, lalu matanya menatap berbinar pada stand 'seblak jeletet' yang berada tepat dihadapannya.

"Ayang.. "

"Yaps. Mau apa, hm?"

"Aku muk jajan seblak, bolee?" pinta Rigel.

"Nehi, sayangku. Kamu kan udah janji nggak akan mam yang pedes-pedes lagi"

"Tapi kali ini cabe nya nda akan banyak-banyak" ujar Rigel, masih berusaha memohon pada Aksara, namun cowok disampingnya itu hanya menggeleng.

"Pleaseee"

"Sekali nggak tetep enggak, ya. Cintaku, kekasihku, permaisuriku.."

"Yaudah! Terserah!" ujar Rigel, lalu beranjak pergi meninggalkan Aksara, menuju bangku kayu dan duduk seraya melipat tanganya didada.

"Jangan ngambek dong, maniez. kita beli ice cream aja, yuk"

Tidak ada jawaban, membuat Aksara semakin gelagapan. "Kalo cilor, gimana? Mau?"

"..."

"Rigelia? Hello? Kok nggak kedengaran suaranya?" ujar Aksara, menatap tubuh Rigel yang terdiam mematung.

"Marah ya?"

"Hm"

Aksara menghela nafas, kemudian ia ikut duduk disamping Rigel. Menatap raut wajah kekasihnya lalu menangkup dan mengusap lembut pipi cewek itu.

"Kamu mau tau satu hal, ngga?" ujar Aksara, masih tetap mengusap pipi Rigel.

"Hm?" Rigel memejamkan matanya, diam-diam menikmati setiap sentuhan yang Aksara ciptakan.

"Setiap kamu marah. Aku selalu takut.. "

Mendegar itu, seketika Rigel membuka kedua matanya, kemudian menatap mata teduh milik cowok dihadapannya.

"Kenapa takut? Emang aku kalo marah galak?"

"Nope, aku cuma takut kamu ngerasa kecewa, dan milih pergi"

"Kenapa ngomong kayak gitu, hm?" tanya Rigel, kini tanganya bergerak mengusap setiap helai rambut coklat Aksara "Mau sekecewa apapun, nggak pernah sedikit pun terlintas dipikiran aku untuk ninggalin kamu. Aku nggak sebodoh itu, Ra"

Aksara mengangguk, tubuhnya refleks memeluk tubuh ramping dihadapannya. Menyalurkan kehangatan yang menguar karena ucapan tulus itu.

Aksara Rigel - Haechan ft. Ryujin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang