18 : Suara dari Aksara / pt.1

801 176 28
                                    

[🎶 juicy luicy - lantas ]

07 FEBRUARI 2024
-three and half years later-

.
.
.

~Tau, dia sudah memiliki orang lain disisinya... ~

Lantas mengapa ku masih menaruh hati?
Padahal ku tau kau t'lah terikat janji...

Kira-kira begitu lirik yang cocok untuk menggambarkan suasana hati seorang lelaki berkulit tan itu saat ini.

"Ck..." Aksara sempat berdecak sebelum terkekeh ditengah kegiatannya menatap benda persegi dihadapannya yang sedang memperlihatkan wajah seseorang yang begitu ia rindukan.

Namun sepertinya tuhan tak membiarkan hatinya tenang bagitu saja.

Lebih tepatnya saat Aksara men-scroll unggahan tersebut, foto lain menyapa indra pengelihatannya.

Foto yang memperlihatkan mantan kekasihnya, Rigel. Tengah tersenyum menatap sosok lain dihapannya.

Rigel-nya tengah tersenyum cantik menatap semesta barunya.

Aksara, lelaki yang tahun ini genap berusia 23 tahun itu lantas segera menyentuh tombol home pada ponselnya dan menaruhnya kasar ke atas kasur seraya ikut merebahkan tubuhnya.

Baru saja ia hendak memejamkan matanya, namun sosok lelaki dengan cengiran khas nya tiba-tiba saja muncul dari balik pintu. Kakak tirinya, Hendera Sanjaya.

"Dek, lagi rebahan?" sapanya.

"Nggak, lagi ngepet."

"Heh, gue bilangin mak lu ye."

Aksara tidak lantas menanggapi omongan Hendera, dia memilih bangkit dari kasurnya dan pergi ke balkon kamar untuk menyesap rokok elektriknya.

Hendera pun ikut mengekor dibelakangnya.

"Dek, temenin gue ke Bandung yok. Gue ada kerjaan disana" ujar Hendera.

"Kenapa ngajak gue?" Aksara menghembuskan asap rokonya.

"Ya karena lo lebih tau Bandung ketimbang gue yang cuma tau lembang doang."

"Au ah, lagi males."

"Ayo dong plis, gue takut nyasar kalo berangkat sendirian" mohon Hendera seraya memasang wajah semelas mungkin.

"Jaman sekarang ada aplikasi maps di hp, asal lo tau."

"Halah, trauma gue pake itu aplikasi. Hampir aja gue masuk jurang gara-gara ngikutin arahannya. Emang bangke."

Aksara menghela nafas mendengar ocehan kakak tirinya itu.

"Ayo dong beb, lagian kan mumpung lo lagi libur kuliah" ujar Hendera, seraya merangkul pundak Aksara.

"Nehi!" Aksara melepas rangkulan Hendera.

"Ayolah"

"No"

"Dek..."

"No"

"Lo kan baik"

"No"

"Rajin menabung dan tidak sombong"

"No"

"Aksara!"

"My name is no~ my sign is no~ my number is no!!~ "

"Anak anj-"

"Tapi bodoamat, yang penting gue udah bilang ke Mama. Pasti bentar lagi juga Mama nyuruh lo buat nemenin gue ke Bandung. Hehe..." kata Hendera. Dengan begitu, ia segera pergi sebelum Aksara melemparnya dengan pot tanaman.

Aksara Rigel - Haechan ft. Ryujin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang