Last Day 🔞

1.9K 89 14
                                    

"Cinta itu sederhana. Sesederhana kamu dan aku menjadi kita"
.
.
.
.
.

Saint Pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saint Pov

"P-phi Zz-zee apa ini?"

Ini perjalanan terbaik yang pernah aku kunjungi bersama Phi Zee. Kurang lebih 5 hari menghabiskan waktu bersamanya tanpa menunggunya pulang bekerja yang kadang hingga larut malam sampai-sampai yang tadinya sebelum aku tidur ingin memeluk tubuhnya yang wangi malah tidak terkabulkan karna dia begitu sibuk dengan pekerjaannya. Aku berharap waktu berjalan lambat. Aku tak ingin honeymoon ini cepat berakhir.

Aku mematung dengan wajah sangat sumringah melihat pemandangan kamar kami ditengah pulau. Bagaimana bisa Mae mendapat villa semenakjubkan ini? Aku mengelilingi kamar kami sambil memandangi pemandangan pantai di hari yang senjanya mulai redup.

"Kenapa Sayang?" Aku menoleh dan menyerngitkan dahiku. Kenapa dia seperti habis berlari dikejar lumba-lumba? Apakah disini ada lumba-lumba? Haha aku tertawa karena lamunanku sendiri.

"Phi Zee kenapa?" Aku menghampiri raganya.

"Seharusnya Phi yang bertanya, kenapa suaramu terdengar seperti ketakutan. Phi kira ada hiu masuk kekamar kita" Retina matanya yang kilat itu mengitari seluruh ruangan kamar. Seperti mencari ada sesuatu yang salah atau tidak.

"Bagaimana bisa hiu masuk dan menembus kaca?" Aku tergelak cukup keras, kenapa dia bisa berfikir seperti itu?

"Dasar suami bodoh" Cicitku hampir tak terdengar lalu kembali berjalan kearah kaca. Menikmati suasana pantai dimalam hari.

"Apa?"

"Tidak. Aku tidak ada bicara" Aku menutup mulutku menahan tawa. Untung saja dia tak mendengarnya.

Aku merasakan seluruh buluku berdiri sekarang. Tiba-tiba tangan besar itu masuk kedalam switerku meraba perutku sambil mengeratkan pelukannya. Aku tersenyum hangat akan sikap manisnya padaku. Aku terkekeh geli ketika berulang kali ia mengecupi pipi dan leherku. Aku menikmati setiap sentuhannya yang selalu membuatku nyaman. Dia menarik daguku dan mengecup bibirku berulang dengan posisinya yang tetap memelukku dari belakang.

Aku menikmati setiap kali bibir tipis itu menempel dan menghisap bibirku sangat lambat dan hati-hati. Aku membalas ciumannya. Melumat bibir bawahnya yang tipis dan menggoda itu hingga beberapa saat kami melepaskan ciuman kami.

Aku membalikkan badanku dan mengalungkan tanganku dilehernya. Memberikan senyum termanisku hanya untuk nya seorang. Seorang yang membuatku semakin jatuh terlalu dalam akan cintanya.

Dia menempelkan keningnya ke keningku lalu menggesekkan hidung kami berdua. Aku otomatis menutup mataku dengan senyumku yang tak luntur sedari tadi. Dia menarik pinggang ku hingga jarakpun tidak berlaku lagi untuk kami berdua.

MINE  // ZeeSaint (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang