Debaran

2.8K 166 13
                                    

Jangan lupa Vote dan komen
Okey let's read....
Hati hati typo
.
.
.
.
.
.
.
Saint Pov

Ini sudah seminggu terakhir kali aku melihatnya saat pertandingan basket dan cafe tempat kami bertemu. "Mungkin dia sibuk. Dan dia juga sudah di tahap semester akhir. Tidak ada kelas lagi dan kekampus hanya untuk bertemu dengan dosen serta membimbing adik tingkatnya yang berada di club basket" Pikir ku dalam hati.

Beberapa hari ini dia tampak sibuk dan aku sesekali melihat mobilnya melintasi fakultasku disaat jam kelasnya selesai seakan dia tau jam-jam mata kuliah ku setiap hari.

Fakultas kami tidaklah jauh, aku sering jalan kaki ke club basketnya hanya sekedar melihatnya sesaat sebelum jam makan siangku berakhir dan yang menyadariku disana adalah P'Poppy bukan P'Zee. karena hari ini aku sedang mencarinya untuk melihat keadaannya.

"Hey kenapa kau mengintip kekasihku?!!"

Aku terkejut melihat wanita yang sering bersama dengan P'Zee memergoki ku dari balik dinding.

"Aa.. Akuu... Akuu mmm" Aku bingung ingin menjawab apa. Seketika aku ingin lari saja dari sini tetapi tangan wanita itu mencegahku.

"Aku melihat P'Zee menghampirimu di kafe saat itu. Aku Hwa pacarnya P'Zee dan Jangan ganggu kekasihku gay sialan!!" Hwa membentakku dan mendorong dadaku hingga aku mundur beberapa langkah.

"Maafkan aku .. permisi" Aku pergi karena perasaanku tiba-tiba kacau mendengar kenyataan tersebut. Hatiku sakit, aku berharap Hwa bukan kekasih Phi Zee selama ini. Tapi ketika mendengar kenyataan itu aku ingin segera lari dan tak ingin kesini lagi.

Zee pov

Aku seperti mendengar keributan dari luar ruangan. Aku tau itu suara Hwa. Dia selalu saja memarahi siapapun yang berniat mendekatiku. Tapi kali ini dia cukup kerterlaluan. Aku penasaran siapa yang dia serang kali ini.

"Kau membentak siapa hwa?!" Aku cukup geram melihat tingkahnya. Aku melihat siapa yang lari ke ujung tangga.

Itu saint? Untuk apa dia kesini? Emosiku naik sampai ke ubun-ubun. Entah kenapa mengetahui Hwa membentak Saint membuatku marah.

"Auh P'Zee dia tadi seperti penguntit melihatmu dengan senyum menjijikkannya itu. Dan tenang saja aku sudah mengatakan bahwa jangan mengganggumu lagi" Ucap Hwa senang sambil menggenggam tangan ku. Aku muak melihat nya.

"Lepas dan jangan menyentuhku!! Dan jangan menggangguku lagi!!" Aku menghempaskan tangannya cukup dan berlari mengejar Saint.

Aku memanggilnya beberapa kali tapi dia tidak mendengarku. Aku melihatnya semakin berlari menuruni gedung dan aku seperti mendengar suara menangis. Aku sedikit lebih kencang berlari dan akhirnya bisa menggapai jemarinya lalu menariknya.

Aku mendorong kedua bahunya mendorongnya ke dinding disamping gedung dengan nafas sedikit terengah.

Seketika aku merasa hatiku hancur melihat matanya yang kian membengkak hidung dan pipi yang memerah. dia sedang menangis dan entah kenapa aku semakin marah pada Hwa ketika melihat dia seperti ini.

Aku sedikit mengukungnya dengan tangan kiriku memegang dinding disamping bahunya hingga jarak diantara kami sangat dekat.

"Lari mu cukup cepat Saint" Ucapku masih dengan nafas terengah dan menatap matanya yang masih mengeluarkan air mata.

"Kenapa menangis?? Kenapa kau lari semakin kencang saat aku memanggilmu??" Ucapku seduktif Semakin intens menatap matanya. Dia diam dan memalingkan tatapannya dariku

"Tatap mataku dan jawab aku Saint! Atau aku akan menciummu! " Tegasku.

"Wajahnya sangat menggodaku.Matanya yang indah, pipi dan hidung yang memerah serta bibirnya yang semerah cherry yang sedari tadi membuat ku sedikit menegang. Astaga kenapa aku berfikiran yang tidak-tidak" ucapku dalam hati ketika ancamanku membuatnya berhasil kembali menatapku.

MINE  // ZeeSaint (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang