38

116 12 0
                                    

"Gue minta maaf."

"Kurang tulus."

"Gue minta maaf."

"Kurang ikhlas."

"Gue minta maaf."

"Terlalu singkat."

Key menghela napas. Sudah beberapa kali sejak awal ia meminta maaf tiga ucapan yang selalu sama. Saat ini dirinya dan Hana sedang difootop tempat mereka menyelesaikan masalah ini.

"Gue minta maaf udah bikin lo meninggal. Apalagi gak kasih tau orang-orang kalau gue yang udah nabrak lo." Ucap Key akhirnya.

"Good. Gue gak akan ngadu ke orang-orang, karena bikin beban masalah orang itu bukan sifat gue, jadi hanya perlu minta maaf. Yah! Menurut orang minta maaf itu gak ada gunanya tapi menurut gue kalau gak minta maaf apalagi yang harus dilakuin biar kita dimaafkan selain minta maaf?"

"Hm."

Hana menepuk kedua bahu Key. "Gue mau sebelum gue keluar dan pergi ke atas lo harus rubah sikap lo yang dulu. Karena, gue suka sikap lo yang selalu membuat orang tertawa."

Key hanya diam. Ia bingung sudah lama ia bersikap dingin, apa yang lain akan menerimanya jika ia berubah sifat lagi? Key tidak bisa membayangkannya.

"Oy, semua yang lo jalanin pasti ada risikonya. Jadi, mau ambil risiko itu atau terus seperti ini?" Tanya Hana memajukan kepalanya.

Key terdiam, memalingkan wajahnya kesamping. "Gue balik ke kelas." Ucap Key membalikkan badannya lalu turun ke bawah melewati tangga.

Hana hanya melihat Key, tidak menahan Key untuk meminta jawaban.

•°•

Key memasuki kelas dengan tatapan menunduk. Ia memikirkan ucapan Hana dirooftop, sepertinya Hana benar kalau waktu itu ia tidak bersikap dingin mungkin tidak ada risiko. Karena ia sudah bersikap dingin Key harus mengambil risiko itu dengan kembali ke sifat semula.

"Oy abis darimana Key?" Tanya seorang cowok teman Key bernama rino.

Tatapan Key yang tadinya selalu menunduk mengangkat kepalanya lalu tersenyum. "Gue gak abis darimana- mana." Jawab Key lalu pergi ke bangkunya duduk dengan wajah yang cerah.

Teman-teman Key menatap ia heran. Biasanya Key selalu berdikap dingin, cuek dan irit bicara. Tapi sekarang, ia datang dengan senyum yang merekah dan wajah yang ceria.

Rino menghampiri Key lalu menatap Key intens, "ini Key kan?"

"Bukan. Ya ini guelah! Kenapa? Ada yang beda?"

"Iya. Sekarang lo mulai ngomong."

"Sejak kapan gue gak bisa ngomong?" Tanya Key menatap Rino tajam.

"Eh? Se-sejak lo berubah dingin."

"Gue mau berubah."

"Berubah?" Bingung Rino.

Key memegang bahu Rino, "yap bantu gue jadi kayak semula."

"Serius? Nggak bohong? Kalau bohong gue rusakin laptop kesayangan elu yak."

Key menatap Rino jengah, "nggak laptop juga kali yang jadi sasarannya."

"Hehehe oke oke ... woy Key yang dulu kembali!" Teriak Rino pada anak-anak.

"Benerkah?" Tanya semua cewek, fans Key.

Geekyna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang