22

184 14 0
                                    

Saka memasuki ruang TOD (Truth Or Dare) yang masih sepi, kemana yang lain?. Ia menduduki bangkunya sendiri lalu membuka hpnya yang saka diamkan selama jam pelajaran berlangsung. Terdapat banyak pesan di salah satu grup yang sedang ramai dan grup itu adalah grup TOD. Sejak semalam mereka semua sibuk memilih ketua geng TOD dan ia yang menjadi sasaran untuk dijadikan ketua. Padahal saka tidak terlalu begitu menginginkan jabatan ketua di eskulnya. Bahkan saka sudah menolaknya beberapa kali setelah mereka beberapa kali juga mengocok nama ketua, yang keluar paling banyak adalah nama saka.

Mendengar semuanya memohon sampai memberinya ancaman akhirnya saka menyetujui permintaan mereka. Yah tidak ada salahnya juga menjadi seorang ketua. Saka melihat info orang yang melihat pesannya di WhatsApp hanya ada satu kontak yang dari semalam tidak membaca pesannya sama sekali. Satu kontak itu juga tidak memberi suara apapun padanya saat teman yang lain memungut suara pemilihan ketua. Dia juga tidak ikut eskul. Kemana dia kemaren malam? Sedangkan paginya dia malah masuk. Saka kembali memasukkan hpnya saat yang lain sudah masuk kedalam ruangan.

"Eh sak lo udh dateng? Cepet bener biasanya si gikina yang pertama dateng" ucap key sambil merangkul bahu eza.

"Iya! Ada penggantinya gikina nih" timpal eza.

Saka hanya diam sungguh unfaedah pertanyaan mereka Jika diladeni makin unfaedah. Tidak mendapat jawaban apapun dari saka, key dan eza pergi ke bangku mereka masing-masing. Selanjutnya ruangan dipenuhi oleh ani, jeni, danis, dan klaudi, mereka duduk ditempat masing-masing. Sudah lima menit berlalu tinggal satu orang lagi yang belum masuk yaitu gikina. Apa dia tidak maauk lagi?.

"Selamat siang semuanya" ucap pak reza memasuki ruangan dengan terburu-buru lalu duduk dengan tangan yang berusaha membenarkan dasinya.

"Selamat siang pak" jawab yang lain.

Pak reza masih membenarkan dasinya sebelum memulai eskul ini ia harus terlihat rapi. Setelah selesai tak sengaja pak reza melihat salah satu bangku yang masih kosong lalu menatap arlojinya ditangan. Sudah jam 15.10 sore sedangkan waktu masuk eskul jam 15.00 tepat. 10 menit sudah berlalu, biasanya gikina selalu datang pertama tapi ini sudah beberapa menit dia juga tidak datang. Pak reza menatap anak muridnya, "apa ada yang tau gikina kemana? Sudah dari kemarin dia tidak masuk eskul" tanya pak reza. Sedangkan yang lain hanya diam tak ada yang mengajukan tangan diantara mereka. Pak reza menghela napas ia harus memulai eskul ini kalau tidak ingin pulang malam.

"Bai-"

Brak!!!

Semua menatap gikina yang masuk dengan napas yang ngos-ngosan dan keringat yang membanjiri wajahnya. Gikina memasuki ruang eskul sebelum masuk ia menutup pintu terlebih dahulu lalu berjalan dan berdiri ditengah-tengah yang lain meminta maaf sudah terlambat. Pak reza mengiyakan lalu menyuruh gikina untuk duduk. Gikina berjalan kearah bangkunya yang berada di tengah-tengah klaudi dan ani. Klaudi menatap gikina sinis lalu tersenyum senang dengan apa yang ia lakukan hari ini sungguh membuahkan hasil.

"Baik anak-anak hari ini bapak akan menyampaikan kejadian yang kemarin malam dialami oleh gikina..." mendengar itu semua yang berada diruangan menatap gikina termasuk saka kecuali si key. Yah, kalian taulah.

"...dan key" lanjut pak reza.

Saka menatap gikina dan key, apa terjadi sesuatu dengan mereka berdua kemarin malam? Bahkan saat dirinya kembali lagi kesekolah mereka tidak ada dimanapun. Kemarin malam saka kembali kesekolah ia merasa aneh dengan gikina yang tidak masuk eskul selama sehari. Sebelum pulang saka melewati rumah gikina lalu melihat orang tua gikina yang sedang bertengkar entah bertengkar apa saka tidak tau yang pasti mereka sangat khawatir dengan gikina terlihat dari wajah mereka. Setelah melihat itu saka kembali ke ruang eskul tidak ada apapun seluruh ruangan digedung sekolah juga tidak ketemu. Tapi hanya ada satu pintu yang tertutup yaitu pintu roftoop.

Geekyna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang