Kriiing kriiing kriiing
Sebuah alarm membangunkan seseorang yang sedang tertidur nyenyak. Ia pun mematikan alarmnya dan melihat jam dihp.
"AAAAA! GIKINA TERLAMBAT!"
Gikina pun buru-buru turun dari kasur melesat menuju kamar mandi. Sani yang tadinya ingin mengetuk kamar putrinya itu berhenti saat mendengar teriakan gikina. Ia pun turun kebawah hendak menyiapkan sarapan untuk suami dan anaknya.
"Bu gikina langsung jalan!" Ucap gikina yang berlari kecil takut dihukum karena terlambat.
"Makan dulu kina nanti maag" ucap sani memperingatkan.
"Gak bisa bu nanti aja dimotor gikina udah terlambat"
"Yaudah ibu ambil kotak makannya dulu ya?" Sani bangkit dari duduk berjalan kedapur mengambil tempat makan gikina dan memasukkan beberapa roti kedalam kotak makan.
Gikina tidak bisa diam ia menatap jam di dinding lalu menggerakkan badannya gemas dengan sani yang lama. Sani sudah selesai lalu memberikan kotak makan ke gikina. Gikina langsung mengambilnya dan memasukkannya kedalam tas lalu menyalami sani.
"Kina berangkat ya bu." pamit gikina.
"Minumannya udah dibawa?" Tanya sani.
Gikina mengangkat botol putihnya lalu pergi keluar. Melihat itu sani tersenyum anaknya sungguh cepat sekali besarnya. Perasaan gikina masih kecil tapi sekarang sudah besar apa lagi gikina sudah gadis. Ia harus menjaga gikina memberi nasihat untuk masa remajanya saat ini agar tidak terlalu mengikuti pergaulan diluar sana.
"AYAH CEPET GIKINA TELAT INIIIII."
Sani menatap jeno yang masih duduk santai dibangkunya, "mas sono kina udah terlambat jangan sampai dipanggil bk." ucap sani dengan ketus.
Jeno hanya berdehem lalu berjalan kearah sani meminta istrinya untuk menyalaminya. Sani menyalaminya lalu memalingkan kepala dengan ketus. Walaupun kesal sani tidak bisa selamanya menghindar dari jeno, ada beberapa sifat yang harus sani lakukan seperti menyalami sang suami yang hendak pergi bekerja. Sani tidak ingin dibilang istri durhaka.
"Ayah jalan assalamualaikum" pamit jeno.
"Waalaikum salam hati-hati" jawab sani dengan ketus.
Setelah jeno keluar sani mengintip jeno dan gikina yang menaiki motor. Gikina melihat sani yang menatap dirinya di jendela dengan senang gikina mengucapkan salam dengan keras lalu melambaikan tangan. Melihat itu sani membalasnya walaupun tidak bersuara tapi gikina tau dari gerakan mulut sani. Setelah itu gikina dan jeno pergi membuat sani menghela napas lalu pergi kedalam, pekerjaannya masih banyak.
•°•
Gikina turun dari motor lalu membuka helmnya dengan susah. Melihat itu jeno membantu gikina mebuka helmnya. Gikina sungguh mirip dengan sani membuat dirinya rindu dengan istrinya itu.
"Belajar yang rajin ya." ucap jeno.
"Iya."
"Ayah jalan dulu, assalamualaikum."
"Waalaikumsallam."
Gikina melambaikan tangannya ke jeno sampai jeno berbelok dan tidak terlihat lagi gikina menurunkan tangannya. Hah senangnya diantar jeno. Gikina menatap hpnya jam sudah menunjukkan 06.50. Sepuluh menit lagi gikina sudah masuk.
Set!
Gikina terdiam baru saja ia ingin berbalik tak sengaja matanya melihat bayangan hitam sekilah. Apa itu hantu? Kalau itu hantu gikina bakal teriak dengan kencang. Gikina menatap ke atas dengan takut. Perasaannya bilang bahwa ada sesosok makhluk yang sedang berdiri diatas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Geekyna (END)
RandomGikina Sonira, gadis yang berpenampilan paling berbeda disekolah Witaya. Sekolah favorit anak-anak, dirinya bisa masuk kesana dengan bantuan orang tuanya. Gikina tidak pintar dan juga tidak cantik, tapi dirinya selalu mendapat perlakuan tidak baik d...