"Sut."
"Hm."
Gikina menatap seluruh orang yang berada diruang eskul asik berbisik-bisik. Yang anehnya Gikina tidak diberitahukan atau dibisikkan oleh mereka. Seperti menyimpan sesuatu.
"Baik, kalian ada misi. Nenek Meri besok mau ke pasar kalian antar dari rumah sampai balik ke rumah lagi." Jelas Pak Reza memecahkan bisikkan-bisikkan yang terdengar berisik.
"Pak." Eza mengangkat tangan kanannya ingin bertanya.
"Ya?"
"Emang anaknya kemana? Masa emaknya disuruh jalan sendiri, mana udah tua."
"Anaknya enggak kemana-mana. Tapi lagi sibuk, makanya dia nelpon Bapak buat jagain Ibunya."
"Ribet banget, harus semua yang sibuk apa? Gak mungkin semua sibuk pasti ada satu dua yang gak sibuk." Kesal Key.
"Paling satu dua ntu lagi santai-santai. Anak jaman sekarang disuruh jaga ortu gak mau tapi giliran suruh jaga cewek atau cowok langsung gercep." Timpal Jeni dengan semangat yang menggebu.
"Sudah-sudah, yang antar Nenek Mari Gikina, Jeni, Eza, dan Saka. Besok mulai antar Nenek jam 7 pagi ya."
"Pak apa gak kepagian itu? Jam sembilanan bisa kan Pak?" Tanya Eza.
"Oh, kamu kalo libur bangunnya siang ya? Jangan-jangan kamu gak sholat subuh lagi."
"Bukan gitu Pak teorinya. Begini, bangun pagi-pagi sholat subuh abis itu ... tidur lagi hehehe." Pak Reza hanya menepuk jidatnya mendengar penjelasan Eza.
"Bapak gak mau tahu, besok pagi kalian udah ada dirumah Nenek Meri. Nanti Bapak kasih tahu alamatnya."
"Kita? Gak ada tugas?" Tanya Key menunjuk dirinya dan yang lain.
"Gak ada, kalian awasi sekolah aja."
"Yes! Ayo kita jalan sayang." Ucap Key disamping teliga Klaudi membuat Klaudi mengangkat sedikit bahunya agar Key menjauh. Pasalnya sejak tadi Gikina tengah memperhatikannya. Key yang menyadari itu langsung menjauh lalu tersenyum polos. "Maaf."
"Kayaknya ada yang mau jalan berduaan nih sama kingnya sekolah." Ucap Klaudi sambil menatap Gikina sinis, seperti biasa.
"Itu mulut bisa dijaga gak? Gue robek tuh mulut!" Jeni menatap Klaudi tajam.
"Kegiatan ini sudah selesai Bapak harap kalian semua menjalankan tugas dengan baik. Termasuk yang gak ada tugas, bisa bantu temannya dari rumah." Ingat Pak Reza. "Jangan pacaran mulu sama main hape aja, tugas sekolah juga dikerjakan jangan tugas dari bapak aja yang dikerjain."
"Iya Pak." Jawab yang lain serentak.
"Kalo gitu Bapak keluar."
"Eh Kin Kin! Besok bareng yuk berangkatnya." Ajak Jeni.
"Boleh. Emangnya kita ketemuan dimana?" Tanya Gikina.
"Nggak ada bareng-barengan!" Itu Eza yang melarang Jeni untuk berangkat bersama Gikina membuat Jeni mengerucutkan bibirnya. "Jeni, lo sama gue. Gikina sama Saka, gak ada penolakan!" Tegas Eza.
Jeni menghela napas kesal, "iya iya."
"Besok kita ketemuan di depan sekolah. Jangan sampai ada yang telat, telat gue tinggal." Jelas Saka.
"Oke, sampai ketemu besok." Eza dan Jeni keluar duluan mengikuti yang lain.
Saka menatap Gikina yang masih membereskan mejanya. "Kina." Panggil Saka.
"Ya?"
"Besok gue jemput, harus udah rapi." Setelah mengucapkan itu Saka pergi keluar duluan.
"Y-ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Geekyna (END)
RandomGikina Sonira, gadis yang berpenampilan paling berbeda disekolah Witaya. Sekolah favorit anak-anak, dirinya bisa masuk kesana dengan bantuan orang tuanya. Gikina tidak pintar dan juga tidak cantik, tapi dirinya selalu mendapat perlakuan tidak baik d...