43

125 12 0
                                    

'Semua gak ada yang tahu, baguslah! Biar ditelan bumi juga gak papa. Sekalian aja dimakan hewan buas.' Klaudi tersenyum senang saat melihat Gikina tidak lagi terlihat.

"Hati-hati semuanya didepan ada jurang jangan sampai jatuh." Peringat Saka yang entah kenapa sudah berjalan paling depan.

"Sip." Jawab yang lain.

Klaudi yang tidak melihat jalan tiba-tiba kakinya tergelincir membuat ia terjatuh ke jurang. Sebelum itu Klaudi memegang akar panjang yang mengelilingi jurang itu. Semua yang sebelumnya berjalan dengan tenang terkejut melihat Klaudi jatuh.

"KLAUDI!"

Key yang berjalan paling belakang terkejut mendengar sesuatu terjatuh, saat berbalik ternyata si Klaudi. Dengan cepat Key memegang tangan Klaudi satunya lagi yang tidak memegang akar.

"Tolongin gue Saka hiks." Klaudi menangis sesegukan.

Semua yang melihat tidak ingin membantu. Bukannya tidak ingin, mereka hanya tidak ingin mengganggu Key yang berusaha menarik Klaudi. Mereka menunggu aba-aba dari Key jika ia kesusahan menolong Klaudi.

"Oy! Masih sempet-sempetnya minta tolong sama Saka. Noh! Didepan lo ada orang yang mau nolongin lo." Balas Eza jengah melihat kelakuan Klaudi. Sedangkan Saka hanya menatap Klaudi dari jauh, pandangannya tidak lepas dari Klaudi dan Key.

"Minta tolong dulu sama gue baru ditolongin." Key dengan santai berucap seperti itu, padahal suasana sedang panik.

"Gak! Gue gak mau diminta tolong sama lo."

"Yaudah kalo gak mau gue lepas."

"Lepas aja." Tantang Klaudi tanpa takut.

"Serius nih?" Tanya Key.

"Iya."

"Gue tanya, lo ngapain mati duluan? Mau ketemu siapa lo? Gue yakin lo gak mau mati. Mana ada anak muda mati tanpa alasan, mungkin kalo matinya karena depresi masih wajar. Nah ini! Mati cuman karena orang yang dicintai gak mau nolongin."

Klaudi menatap Key tajam, "sejak kapan gue bilang kalo gue mau mati gara-gara Saka gak mau nolongin?"

"Nah itu, gue tantang lo mau. Bilang aja lo nolak tawaran gue, biar pas gue lepas Saka langsung gercep nolongin lo. Heh, gak bakal! Sejak kapan Saka mau ama lo?" Ledek Key.

"Diem lo! Lepasin aja sih!?"

"Serius? Biasanya anak muda kayak lo gak mau mati konyol loh."

"Lo juga anak muda bego!"

"Gue tanya sekali lagi, lo mati mau ketemu siapa hah? Lo gak jawab, gue ketawa ngakak nih."

"Apa hubungannya gue gak jawab sama ketawa ngakak? Lagian harus banget gue jawab? Gak usah lah! ngapain jawab pertanyaan unfaedah lo itu. Paling lo jadiin gue bahan bercandaan doang!"

"Oooooo gak mau jawab ye? Oke, gue lepas."

Dengan perlahan Key merenggangkan pegangannya. Sampai ia sudah membuka seluruh jari-jari tangannya Klaudi masih memegang erat tangan Key. Dengan iseng Key menggoyang-goyangkan tangannya.

"Aaaaa! KEY! oke oke gue jawab!" Akhirnya Klaudi menyerah.

"Kesempatan dalam kesempitan." Gumam Eza meledek.

"G-gue gak ketemu siapa-siapa." Klaudi memalingkan wajahnya, malu.

"Nah, gitu dong. Tapi kalo lo mau jatoh juga gak papa."

"Sekalian aja dilempar." Timpal Eza. "Kan enak tuh langsung mati."

"Tull, atau gue dorong kenceng aja ya? Biar jatohnya gelinding-gelinding trus palanya bocor kena batu abis itu mati."

Geekyna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang