"Saka?"
Yap, orang yang berada diatas brangkas adalah Saka. Kenapa ia bisa ada disini? Sejak kapan?. Terakhir kali Gikina melihatnya Saka sedang asik memainkan ponselnya dikelas sama seperti sekarang.
Saka mendengus pelan, "jangan ngomong sama dia lagi." Ucap Saka tanpa mengalihkan pandangannya.
"Kenapa?"
"Pokoknya jangan ngomong, deketin dia ataupun cari siapa dia sebenarnya jangan."
Gikina makin bingung dengan Saka. Apa Saka mulai mengatur hidupnya? Kenapa Gikina selalu tidak boleh melakukan ini itu? padahalkan Gikina mau melakukan apa yang Gikina inginkan.
Saka mendudukkan dirinya lalu menatap Gikina. "Lu gak tau siapa dia sebenarnya, dia orang baik apa enggak. Yang jelas jangan cari masalah dengan dia."
"Oh Gikina!. Ngapain kamu disini? Kamu mau bolos?"
Gikina menengok kebelakang terlihat Bu Tuti-guru sejarahnya, sedang berdiri didepan pintu dengan wajah yang menahan amarah. "Ng-ngak bu."
"Bel masuk udah 10 menit yang lalu. Kamu masih disini? Mau kabur kamu dari pelajaran Ibu?" Bu Tuti memelototkan matanya membuat Gikina deg-degan.
"Nggak bu."
"Ingat ya janji orang tua kamu. Ibu masih kasih keringanan terlambat dipelajaran Ibu. Besok-besok kalau gini lagi, Ibu akan adukan kamu ke bk. Mau?"
"Nggak bu"
Bu tuti memiringkan kepalanya kesamping ingin melihat siapa orang yang berada dibelakang gikina. "Itu Saka?" Tanya Bu Tuti.
"Iya Bu."
"Bilang ke Saka, ibu tunggu kamu dan Saka masuk kelas dalam 5 menit." Ucap Bu Tuti dengan nada yang sedikit lembut saat mendengar Saka. Tidak seperti awal Bu Tuti melihat dirinya yang langsung tegas membuat jantung Gikina marathon dibuatnya.
Gikina melihat Bu Tuti kembali melanjutkan jalannya, Ia kembali membereskan barang p3k yang masih tergeletak. Gikina melihat Saka yang masih asik memainkan ponselnya, apa Saka tidak mendengar ucapa Bu Tuti? Bahkan dirinya tiduran kembali dan belum beranjak sama sekali dari brangkasnya.
"Saka gak kekelas?" Tanya Gikina.
"Ntar."
"Bu Tuti bilang ditunggu lima menit buat masuk ke kelas"
Gikina menunggu Saka membalas ucapannya, Ia sudah menunggu selama beberapa detik tak mendapat jawaban apapun. Akhirnya Gikina melanjutkan memasukkan barang yang tadi dipakai kakel sekaligus ketos. Gikina selesai memasukkan barang dan menaruh kotak p3k dilemari. Ia melangkahkan kakinya untuk keluar saat selangkah melewati pintu. Gikina menemukan sebuah pin nama, ia mengambil pin tersebut.
Adyan Barry
Oh namanya Adyan Barry Gikina memasukkan pin namanya ke saku seragam Ia berniat mengembalikannya nanti atau besok saat bertemu kakel sekaligus ketos bernama Adyan Barry.
Gikina memasuki kelas. Bu Tuti yang sedang mengajar, melihat Gikina memasuki kelas langsung bangun dari duduknya lalu menatap jam yang berada ditangannya. "Kurang satu menit. Kamu boleh masuk."
"Tunggu!"
Gikina menghentikan langkahnya ketika Bu Tuti menyuruhnya berhenti. Bu Tuti mengarahkan pandangannya kebelakang membuat jantung Gikina kembali berdetak.
"Dimana Saka? Satu menit lagi dia harus masuk." Tanya Bu Tuti saat melihat murid kesayangannya tidak ada.
"S-saka masih di UKS Bu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Geekyna (END)
RandomGikina Sonira, gadis yang berpenampilan paling berbeda disekolah Witaya. Sekolah favorit anak-anak, dirinya bisa masuk kesana dengan bantuan orang tuanya. Gikina tidak pintar dan juga tidak cantik, tapi dirinya selalu mendapat perlakuan tidak baik d...