Tok tok tok
Cklek!
"Masuk."
Eza berjalan masuk kerumah Key. Mereka sudah janjian kemarin sore, sekarang waktunya menepati janji mereka. Eza memasuki rumah Key yang sepi sambil membawa mainan yang mereka janjikan juga. Entah kenapa saat masuk Eza merasakan hawa yang berbeda dari sebelum-sebelumnya. Eza menatap sekeliling sudah beberapa kali ia kesini, tapi baru hari ini suasananya berbeda. Eza merasa seperti masuk kerumah yang sudah angker yang ditinggalkan selama bertahun-tahun. Eza meneguk ludahnya kasar sembari berjalan masuk ke kamar Key.
"Key ini rumah lo kan?"
"Iya, emang rumah siapa lagi?"
"Bukan, rasanya masuk kerumah lo kali ini kayak serem aja gitu. Lo gak ngelakuin kesalahan apapun kan?"
Key yang mendengar Eza berbicara seperti itu langsung berbalik menatap Eza yang berdiri agak jauh dibelakangnya. "Menurut lo?" Key berbalik dan melanjutkan jalannya lagi.
"Kalo lo gak ngelakuin kesalahan apapun yaudah."
Eza memasuki kamar Key. Eza merasa semakin ia masuk kedalam rumah Key. Eza merasakan sensasi yang berbeda bahkan lebih berasa dari awal ia masuk. Eza duduk lesehan dengan karpet tebal yang sudah ada dilantai lalu menatap sekeliling kamar Key. Tidak ada yang berbeda selama ia tidak kerumah Key beberapa minggu lalu semua sama saja, seperti biasa. "Ini Key psnya. Gue bawa yang udah lama sama yang masih limited edition." Eza menyerahkan se-tas besar perangkat mainan.
Key mengambilnya dan langsung membuka salah satu Ps yang sedang limited edition. Lalu memasangkannya disebuah benda kotak berwarna hitam. Setelah itu ia mengambil dua benda seperti remot kontrol dan memberikannya ke Eza. Mereka memainkannya dengan sangat senang, Eza yang selalu berteriak saat kalah ataupun menang dari Key sedangkan Key bermain dalam diam tidak ada suara yang keluar saat bermain. Paling hanya suara helaan napas saat kalah dan senyuman mengerikan saat menang. Eza bergerak tidak diam dalam duduknya ia ingin kekamar mandi tapi permainan belum selesai. Melihat Eza yang tidak bisa diam membuat Key merasa terganggu.
"Kalau mau kekamar mandi, sana!. Jangan ngompol disini." Ucap Key matanya fokus ke layar lebar didepannya.
Eza langsung menaruh stiknya dan berlari kencang ke kamar mandi yang berada didalam kamar Key. Beberapa menit menuntaskan kegiatan alamnya Eza mencuci tangan. Saat mencuci tangan Eza merasakan seperti ada orang dibelakangnya, saat berbalik tidak ada. Eza menghela napas lalu mencuci tangan kembali mungkin itu hanya perasaannya saja. Semakin lama Eza mencuci tangan semakin aneh suasana didalam kamar mandi Key. Eza selesai mencuci tangan ia mengibas-ibaskan tangannya. Sebelum keluar ia hanya ingin memastikan lagi agar pakaiannya tidak berantakan. Eza sangat memperhatikan penampilan diluar rumah tapi disekolah tidak. Tak sengaja ia melihat bayangan hitam dibelakangnya mirip seperti perempuan. Dengan hati-hati Eza membalikkan tubuhnya, tidak ada. Lalu kemana bayangan tadi? Eza terdiam lalu menatap sekeliling kamar mandi setelah itu keluar dengan terburu-buru.
"Kenapa?" Tanya Key saat Eza sudah kembali dan duduk disampingnya
"Enggak, gue ngerasa aneh aja pas masuk kamar mandi." Key hanya menganggukkan kepalanya.
"Eh mana makanannya? Jangan ngelanggar. Lo gak mau kan dicap gak baik sama tamu lo sendiri?" Tunjuk Eza menatap Key disampingnya.
"Iya." Key berlalu dari kamarnya dengan perasaan dongkol.
Tinggallah Eza sendiri dikamar Key. Suasana makin mencekam saat tidak ada Key. Eza tidak peduli ia terlalu fokus dengan permainan yang ia mainkan. Eza selesai menyelesaikan satu permainan ia ingin berganti ke permainan lainnya. Begitu layar tv didepannya berwarna hitam tak sengaja Eza melihat bayangan seorang wanita duduk dipinggir kasur Key. Karena terkena sinar dari luar Eza jadi tidak bisa melihat jelas, apakah wanita itu benar orang atau tidak. Tapi, saat Eza berbalik untuk memastikan tidak ada siapa-siapa, membuat bulu kuduk Eza meremang. Eza menatap layar monitor lagi dan masih terlihat bayangan wanita itu. Sekali lagi Eza berbalik dan tidak menemukan siapa-siapa lagi disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Geekyna (END)
RandomGikina Sonira, gadis yang berpenampilan paling berbeda disekolah Witaya. Sekolah favorit anak-anak, dirinya bisa masuk kesana dengan bantuan orang tuanya. Gikina tidak pintar dan juga tidak cantik, tapi dirinya selalu mendapat perlakuan tidak baik d...