17

197 13 2
                                    

"Sak?"

"Hmm"

Saka mengambil gelas didepannya lalu menenguk air didalamnya. Saat ini saka sedang bersama teman malamnya ditempat yang cukup terpencil (taulah teman malam ;p). Teman malamnya ini bukan orang sembarangan beberapa dari mereka termasuk saka adalah orang terpandang. Mereka hanya butuh waktu senggang saja untuk mengembalikan semangat mereka  ditempat ini.

"Lo kenapa sih belain cewek yang didepan restorant? Lo suka ya?" Tanya orang yang tadi memanggil saka.

"Gue gak suka"

Orang itu terkekeh kecil, "serius lo gak suka? Jugi bilang tuh cewek abis dikejar orang asing muka lu kayak panik"

Saka hanya diam. Dia memang tidak menyukai cewek yang disebut temannya tadi. Saka hanya refleks menolongnya saja tidak ada hal lain.

"Gue liat-liat tuh cewek sedikit cantik" ucap teman saka yang lain.

"Iya, cuman karena penampilannya kayak culun" timpal teman yang lain.

"Gue rasa dia juga manis. Pas gue liat dari deket" kali ini jugi yang bersuara.

"Ih! jugi kamu gak sayang aku lagi?" Kesel rena-cewek jugi.

Jugi merangkul bahu rena disampingnya yang sedang duduk lalu mencium pipinya. "Siapa bilang aku gak sayang kamu? Aku cuman bilang gikina manis bukan cantik. Kalaupun aku bilang kayak gitu aku gak pernah suka sama gikina kok, kan ada kamu disamping aku."

Rena hanya tersenyum tersipu malu mendengar gombalan jugi padanya. Yah, jugi cukup dipercaya. Selama dua tahun ini jugi belum melirik satu cewek pun baru gikina saja cewek yang dilirik jugi. Walaupun jugi sempat memuji gikina manis.

"Eh sak. Lo kenapa sih? Kita-kita gak boleh manggil gikina culun? Bukannya gikina emang culun ya?"

"Iya, gue aneh sama elu sak. Apa lu aneh gara-gara ketularan sama tuh cewek?"

Saka hanya tersenyum kecil sambil mencomot kentang goreng diatas meja lalu memakannya. "Kalo kata gue anehan lo." Tunjuk saka pada orang didepannya sedangkan yang ditunjuk hanya mendengus kesal.

"Oh iya sak. Besok malam kita mau tawuran. Lu ikut gak? Udah lama nih kita gak tawuran semenjak lo bikin peraturan itu"

"Iya sak, gue kangen tawuran bosen lama-lama gue jadi orang baek"

"Betul. Lu gak mau tawuran lagi? Kemana diri berandal elu hah?"

"Diri berandal gue masih ada..." jawab saka menatap temannya satu persatu.

"...Gue bolehin kalian tawuran. Ada syaratnya" lanjut saka.

"Etdah!, tawuran pake ada syaratnya juga baru tau gue"

"Kalian gak mau? Yaudah kalian gak usah tawuran. Lagian syaratnya mudah. Gue yakin kalian gak bakal ngelanggar syarat dari gue"

"Iya iya. Apa syaratnya?"

"Kalian gak boleh bunuh ataupun ngelukain orang-"

"Ah gak seru banget"

Saka menatap tajam orang yang memotong ucapannya. Orang yang memotong tadi langsung bungkam. Mendengar tidak ada yang protes saka kembali melanjutkan ucapannya.

"Gue tetep bolehin kalian bawa alat buat jaga-jaga kalau kalian diserang..." yang mendengar itu beberapa dari mereka meringis senang. "...satu lagi jangan sampai ada salah satu dari kalian luka atau mati gue males buat ngurusinnya."

"Oke sak syarat diterima"

"Kok diterima? gue gak terima. Masa kita gak boleh ngapa-ngapain cuman teriak aja gitu?" Protes satu orang mendengar syarat yang dibuat oleh saka.

Geekyna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang