Eza, key, danis, jeni, klaudi, ani, dan gikina keluar dari ruang eskul semua bukti sudah diserahkan ke reza sekarang mereka tinggal pulang untuk mengistirahatkan badan. Eza dan key jalan duluan menelusuri koridor, jeni dan klaudi dibarisan kedua, ani dan danis ketiga, gikina dibarisan terakhir sendiri. Ia menundukkan kepalanya melamun memikirkan kejadian tadi.
"key menurut lo siapa yang tukang bohong di eskul kita?" Tanya eza merangkul bahu key.
"Entah, lo percaya sama ucapan saka?"
Eza mengangkat bahu tidak tahu.
"Tapi kalau si saka bener lo mau apa?"
"Gue bakal keluarin mulut pedas gue" ucap eza yakin, Key menganggukkan kepalanya.
"Kalo menurut lu key, siapa yang tukang bohong?" Tanya eza gantian.
Key menaruh jari telunjuknya didagu seolah-olah sedang berpikir.
"Mungkin jeni" ucap key menatap kearah jeni yang berada dibelakangnya.
"Apa lo bilang!!!" Jeni yang mendengar key menuduhnya berbohong langsung bersiap melayangkan pukulannya.
"Ampun-ampun" ucap key menutup mata lalu refleks menyilangkan kedua tangannya didepan wajah menghindari pukulan jeni.
Key membuka matanya merasakan tidak ada serangan apapun dari jeni, key melihat kepalan jeni melayang diudara membuat key menghela napas.
"Jeni turunin tangannya ya" ucap key pelan lalu dengan perlahan menurunkan tangan jeni sambil tersenyum manis. Jeni hanya membuang napas gusar merasa buang-buang tenaga meladeni orang seperti key dan eza.
Plak!
"EMAK!!" Key menatap kesal eza yang sedang nyengir dengan perlahan eza merenggangkan tangannya yang masih bertengger dibahu key.
"Elo ya! Palak nih gak boleh" tunjuk key pada kepalanya yang dikeplak eza.
"Itu balasan gue karena lo udah keplak palak gue di lapangan indoor"
Plak!
Key menatap eza geram. "Itu keplakkan ke dua karena lo udah hina palak gue yang suci ini" ucap eza sembari menatap key yang mukanya sudah memerah padam menahan kesal.
"EZAAAA!!!"
Eza berlari menghindar dari amukan key yang sungguh menyeramkan mereka meninggalkan semua orang yang berada dibelakangnya.
"Oy menurut lo siapa yang berbohong?" Tanya jeni kepada klaudi tanpa menatapnya.
Klaudi yang merasa jeni berbicara dengannya, menunjuk dirinya, "lo ngomong sama gue?" Tanya klaudi bingung.
"Yaiyalah siapa lagi disamping gue selain elo"
Klaudi menyilangkan kedua tangannya didada, "menurut gue geeky yang sudah bohong" ucap klaudi menatap gikina jauh dibelakangnya.
"Dia bahkan berpura-pura polos hanya untuk menutupi kesalahannya" lanjut klaudi menatap benci ke arah gikina yang sedang menunduk sambil berjalan.
"Serius lo? gikina yang bohong?" Tanya jeni menatap klaudi.
Klaudi menganggukkan kepala menatap balik jeni dengan percaya diri, jeni menatap kebelakang kearah gikina. "Gak nyangka gue, gue kira gikina itu baik" ucap jeni yang mulai membenci gikina juga.
Klaudi tersenyum senang 'ternyata lo percaya sama omongan gue? kayaknya lo lupa kelebihan gue yang bisa mengalihkan pembicaraan' batin klaudi.
Ani terdiam setelah mendengar klaudi yang berusaha mempercayai jeni kalau gikina yang berbohong soal suling. Ani menatap kearah klaudi didepannya mendelik kesal. Bagaimana klaudi kakak kelasnya begitu percaya diri dengan ucapannya tanpa ada rasa bersalah sedikitpun. Yah, walaupun ani tau dari teman-temannya kalau klaudi sangat tidak suka dengan gikina yang berpakaian seperti anak culun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Geekyna (END)
RandomGikina Sonira, gadis yang berpenampilan paling berbeda disekolah Witaya. Sekolah favorit anak-anak, dirinya bisa masuk kesana dengan bantuan orang tuanya. Gikina tidak pintar dan juga tidak cantik, tapi dirinya selalu mendapat perlakuan tidak baik d...