9| Exhausting Day

706 88 37
                                    

"Kami disatukan, walau tanpa perasaan."

-B.Shena

Guys! Jangan lupa VOMENT ya:') Aku benar2 butuh support kalian, sekedar VOMENT aja kok💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Guys!
Jangan lupa VOMENT ya:')
Aku benar2 butuh support kalian, sekedar VOMENT aja kok💜

Terimakasih kalian yang baik:)

Lonceng gereja terdengar sedikit berdenting saat angin cukup kencang menerobos tempat dimana Taehyung dan Shena yang baru saja selesai mengucapkan janji suci kepada Tuhan untuk penyatuan mereka. Sangat tidak meriah, karena acara berlangsung begitu sunyi, selain pendeta, hanya ada Kakek Jalyo dan Jowha yang diberi kepercayaan sebagai saksi pernikahan mereka.

Dan saat ini, keadaan terasa begitu aneh saat Shena merasakan benda lembut nan hangat tengah melekat di keningnya. Hanya sepersekon, namun hangatnya berjejak lama di sana. Shena ingin sekali mengelap kening secepat mungkin kalau saja keadaan tidak seserius ini. Melihat pendeta dan kakek Jalyo tersenyum, Jowha pun bertepuk tangan dengan riang. Dengan begitu ia tidak mungkin menghancurkan suasana ini, walau sebenarnya ia tahu bahwa Taehyung pun merasakan aneh yang sama.

Acara pernikahan mereka tidak berlangsung lama. Setelah berikrar, mereka hanya merayakan makan bersama, lalu setelahnya mereka pulang ke rumah yang sudah Taehyung persiapkan untuk Shena.

Semua barang-barang Shena sudah dipindahkan sejak seminggu yang lalu. Sedangkan kakek Jalyo menolak barang-barangnya juga dipindahkan waktu itu. Kakek Jalyo berkata kepada mereka, bahwa dia ingin tinggal di apartemen Shena yang masih memiliki waktu sewa tiga bulan lagi.

Dengan begitu, saat ini hanya ada Taehyung dan Shena yang akan hidup di rumah cukup megah ini.

"Tidak ada barang tertinggal lagi. Aku akan pergi. Selamat bersenang-senang. Lakukan saja jika sudah tidak mampu menahannya. Jangan lewatkan kesempatan." Jowha meledek pasangan yang canggung ini. Lantas keduanya menatap kesal ke arah Jowha.

"Aish! Pergilah!" Taehyung menyikut Jowha yang semakin terkekeh.

"Woah! Nampaknya kau sudah tidak bisa menahannya." Setelah melihat Taehyung semakin kesal, Jowha pun berlari ke luar rumah.

Pintu tertutup dengan sedikit suara bantingan. Dan keadaan pun menjadi begitu sunyi. Hanya ada mereka berdua.

Kehidupan yang canggung ini pun telah dimulai.

"Aku akan mandi."

"Aku akan mandi."

Keduanya mengucapkan kalimat yang sama. Alih-alih ingin mencairkan suasana dengan membuka pembicaraan, mereka justru semakin kebingungan saat ini.

AUGURYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang