55|A Lie

463 85 15
                                    

Hailoo Genggie!
Jangan lupa untuk meninggalkan jejak dengan vote dan komen yaa!

Selamat membaca

Ada dua cara untuk menghadapi kenangan. Tetap disimpan sebagai cerita lama, atau tidak masalah untuk benar-benar dilupakan jika akan terus-menerus menoreh luka.

Sebenarnya Lee Taehyung bisa saja memilih cara yang kedua. Ia tidak harus menghabiskan hidupnya hanya untuk terus berfokus kepada masa lalu, dan terus-menerus merasakan sakit yang sulit untuk diobati.

Sejak tiga bulan sah bercerai, Taehyung justru semakin ingin terus ada bersama Shena. Dia tidak mengganggunya, hanya memperhatikan wanita itu dari jauh. Seperti hari ini, Taehyung datang lagi ke rumah Shena di jam 10 malam, dimana jam itu adalah jadwal kepulangan Shena.

Lelaki dengan coat cokelat itu hanya memperhatikan Shena dari jarak beberapa meter. Senyumnya kembali hadir kala ia melihat Shena baru saja mengambil mawar yang selalu Taehyung letak di teras rumah wanita itu. Setelah wanita itu masuk, Taehyung lantas memutuskan untuk pergi menuju Treefpunkt.

Jowha yang sedang membersihkan meja kasir sebelum menutup Treefpunkt pun menghentikan kegiatannya kala ia melihat Taehyung berjalan menghampirinya.

"Lagi?" tanya Jowha.

Taehyung yang mengerti dengan pertanyaan Jowha pun bersandar pada meja. Ia lantas tersenyum dan menjawab pertanyaan Jowha dengan penuh percaya diri. "Jow, tapi Shena selalu menerima mawar pemberianku."

"Taehyung-ah. Dia tidak tahu siapa yang memberinya mawar. Bagaimana jika dia berpikir mawar itu adalah dari seseorang yang dia cintai? Seperti contohnya Hejoon?"

Senyum Taehyung mendadak hilang. "Hejoon? Kau berpikir bahwa dia mencintai Hejoon? Perceraian kami bahkan belum genap setengah tahun."

"Tapi kalian sudah berpisah lama, meskipun dulu belum resmi bercerai. Mereka sudah lama saling mengenal dan selalu bertemu. Taehyung-ah, kumohon sadarlah. Kau bisa memilih kehidupan yang baru, Tae. Atau setidaknya cukup fokus saja menyembuhkan lukamu," ucap Jowha dengan hati-hati.

"Jika bukan karena Shena, aku tidak akan bisa bertahan sejauh ini. Aku tidak akan melalui hidupku dengan teratur. Aku melakukan ini hanya untuk membuat diriku menjadi layak, agar aku bisa kembali berhadapan dengan Shena dan memulainya dari awal."

Memang tidak ada bayangan Taehyung yang hancur dan berantakkan setelah bercerai dari Shena. Lelaki itu justru semakin tampan, bersih, dan hidup dengan teratur. Beberapa wanita pun banyak yang mencoba untuk berkenalan Taehyung melalui Jowha. Itulah mengapa Jowha ingin sekali melihat Taehyung untuk memulai kehidupan yang baru. Bukan seperti ini, hidupnya terus berkaca dengan masa lalu. Kendati Taehyung terlihat baik-baik saja dari luar, sebenarnya lelaki itu sudah dua kali menemui psikiater karena psikisnya mulai bermasalah.

"Satu hal lagi, Shena tidak pantas dengan Hejoon. Bukankah lelaki itu terlalu tua?" tanya Taehyung seraya berdecak tidak suka.

"Tidak pantas? Tapi mereka memang bersama. Kau pun pernah melihat sendiri bagaimana mereka tertawa seperti pasangan bahagia di Swalayan. Mereka bahkan bergandengan tangan."

Biasanya Jowha mampu menahan dirinya saat berbicara dengan Taehyung. Dia tidak ingin Taehyung kembali ke titik terendahnya. Namun entah mengapa kali ini Jowha kalut dalam emosi dan mengutarakan segalanya.

Dan Taehyung sukses terdiam untuk beberapa saat dengan matanya yang bergetar dan merotasi pelan. Setelahnya ia kembali tersenyum.

"Tidak Jow, Shena tahu bahwa aku sedang memantaskan diri untuknya. Dia pasti menungguku."

AUGURYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang