PROLOG

3K 235 31
                                    

"Sayang, bagaimana? Ramai sekali ya hari ini?"

"Tentu saja. Kau tahu? Toko ini tidak pernah sepi pengunjung setelah kita menikah. Kurasa ini yang disebut berkah setelah menikah."

'BRUKKKK'

"Ah, sial!"
Lelaki berambut acak ini berdecak kesal sembari mengusap bokongnya. Bahagianya terputus saat mimpi indahnya harus buyar seketika akibat terjatuh dari kasur.

Lee Taehyung.
Lelaki asal Daegu berusia 28 tahun, telah memutuskan untuk melanjutkan hidupnya di Seoul sejak usianya menginjak 25 tahun. Dia meninggalkan semua kenangannya di Daegu, termasuk kenangan bersama kedua orang tuanya yang kini telah tiada. Ayahnya meninggal saat Taehyung berusia 23 tahun, lalu setahun kemudian disusul pula dengan kepergian ibunya.

Taehyung mempunyai segudang mimpi. Dia ingin mempunyai Kafe terkenal di Seoul, ingin memiliki mobil Porshe Macan, dan ingin memiliki rumah lantai lima yang nantinya lantai teratas akan dikhususkan sebagai studio memasaknya.

Iya, begitulah Lee Taehyung. Hidup dalam angan-angan yang tinggi, tapi tidak pernah berusaha dengan maksimal untuk menggapainya, sehingga memang menjadi angan-angan semata, sulit untuk menjadi nyata.

Karena pada kenyataannya saat ini, dia hanya memiliki toko ayam pedas sepi pengunjung di Seoul, pergi kemana-mana hanya menggunakan kendaraan umum, dan rumah yang tidak bertingkat sebagai tempat tinggalnya.

Taehyung bersama segudang mimpinya harus menerima kenyataan pahit yang bertaut pada nasibnya.

Sebenarnya Taehyung tidaklah berasal dari keluarga yang kekurangan.

Toko ayam pedas ini dulunya sempat menjadi kedai makan terlegendaris di Daegu. Orang-orang menyukai resep turun-temurun keluarga Lee yang sangat enak. Dulunya, toko ini tidak pernah sepi pengunjung, setiap detiknya selalu menghasilkan pundi-pundi kemakmuran keluarga Lee. Hingga keluarga Lee mampu memiliki rumah yang cukup megah di Daegu.

Namun semuanya berubah seratus delapan puluh derajat setelah kematian kedua orang tua Taehyung, setelah toko ini diwariskan kepadanya.

Toko legendaris yang kini berada di bawah kuasanya pun dengan terpaksa harus ditutup karena dia sudah lama ingin mengadu nasibnya di Seoul. Dia memakai sedikit harta warisannya untuk menyewa toko yang cukup luas, lalu membuka usaha ayam pedas khas Daegunya di toko ini. Ada keyakinan besar di dalam dirinya bahwa toko ayam ini akan besar di Seoul, mengingat dulunya setiap warga ibukota yang berkunjung ke Daegu pasti selalu mampir ke tokonya.

Tapi ternyata, sejak tokonya berdiri di Seoul, toko legendaris ini tak kunjung besar namanya seperti saat dulu. Mungkin setiap harinya hanya ada lima sampai sepuluh orang saja yang berkunjung, lalu sering kali meninggalkan tempat itu dengan komentar buruk mengenai rasa makanan atau kebersihan tempat.

Begitulah yang selalu dihadapi Taehyung setiap hari. Padahal Taehyung meneruskan usaha keluarga ini bukannya tanpa ilmu atau pengalaman. Menurutnya, dia paham bagaimana cara memasak ayam pedas, karena setiap harinya dia selalu ikut serta membantu orang tuanya saat mengolah makanan ternikmat ini. Ah, ralat! bukan membantu, dia hanya memperhatikan sambil mengelap piring, namun sesekali juga pernah mengaduk ayam agar saus rahasia keluarga itu membaluti ayamnya secara merata. Iya, Taehyung sudah menganggap dirinya paham karena selama bertahun-tahun sering melakukan itu.

Lagi pula, toko ini tidak ditinggalkan serta-merta tanpa apapun. Orang tuanya meninggalkan resep turun-temurunnya kepada Taehyung, jadi seharusnya dia bisa mempelajarinya dengan baik. Tapi memang dasarnya lelaki ini malas saja, jadi jika tuhan memberinya kesempatan seratus tahun lagi untuk sukses, sudah pasti tetap tidak ada gunanya, karena Taehyung sudah menolak mentah-mentah tawaran itu. Dia sudah hidup dalam kepasrahan, yang penting tokonya masih bisa buka, itu sudah lebih dari cukup.

Taehyung tidak akan mau lagi berusaha.

Namun dia tetap ingin mimpinya tercapai.

Dia menginginkan sebuah jalan pintas menuju kekayaan abadi, tanpa menguras keringat, air mata dan uang.

Jika saja ada yang menawarkannya jin keberuntungan secara cuma-cuma, Taehyung tidak akan menolak, dia akan memeliharanya dengan baik.

Jika saja ada yang menawarkannya jin keberuntungan secara cuma-cuma, Taehyung tidak akan menolak, dia akan memeliharanya dengan baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





#CuapCuap

Annyeong!
Selamat datang di cerita baruku.
Semoga aku bisa membawa kalian ke dunia Paman Ayam Buldak dan Gadis Sekolah yang sedikit nakal.
Di cerita ini gak banyak rahasia-rahasia disini, bisa dibilang lebih ringan dari cerita Ji-Ra.
Semoga kalian bersedia menjadi saksi hidup Taehyung dan Shena (next part bakal aku kasih tau visual-visualnya)😍

Jujur aku takut sebenarnya bikin cerita bervisual Taehyung, takut gak cocok aja sama karakternya. Tapi ingat ya, balik lagi keperjanjian awal, karakter Taehyung di cerita aku berbeda dengan yang aslinya. Aku menuangkan Lee Taehyung sesuai dengan imajinasi aku. Kalau kalian gabisa bayangin Taehyung, kalian boleh bayangin visual yang lain.

Ceritanya singkat-singkat dulu ya, mana tau di part-part selanjutnya makin panjang.

Jangan lupa VOMENT,
Borahae💜

-

"Kau adalah penepis pikiran penduduk dunia yang meyakini bahwa kisah di dalam mimpi itu akan menjadi kebalikannya di dunia nyata."
-Lee Taehyung

"Hey paman! Sudah tua masih suka mengkhayal. Pantas tidak kaya-kaya!
-Bae Shena

Alhamdulillah, ini lagi pada ngerayain syukuran Taehyung debut di lapak ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alhamdulillah, ini lagi pada ngerayain syukuran Taehyung debut di lapak ini. Ngomong2 cuma Namjoon yg menerapkan Social Distancing:') tolong kalau lagi kumpul2 ikutin cara Namjoon ya.
Stay Safe💜

AUGURYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang