14| Unexpected Day

587 73 22
                                    

Aroma bakaran roti menyapa pagi Shena yang masih tenggelam dalam pelukan selimut tebalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aroma bakaran roti menyapa pagi Shena yang masih tenggelam dalam pelukan selimut tebalnya. Mata terkatupnya mulai bergetar sebelum akhirnya mengerjap beberapa kali di tengah usahanya untuk menghirup lebih dalam lagi aroma butter yang gurih.

Shena pun bersiap, membawa handuk dan seragamnya ke kamar mandi, mengingat kamar mandi di rumah besar ini hanya satu, jadi Shena harus bolak-balik ke lantai bawah jika harus mandi dan melakukan hal lain yang bersangkutan dengan kamar mandi.

Dia sempat melihat Taehyung saat sedang melangkah turun pada anak tangga. Namun tidak seperti biasa, Taehyung yang selalu mengomel di pagi hari berubah menjadi hening. Lelaki itu hanya fokus pada kegiatan mempersiapkan sarapan.

Merasa tidak peduli, Shena kembali melangkah pergi ke dalam kamar mandi. Kendati pun pikirannya diam-diam penasaran dengan sifat pendiam Taehyung yang baru pertama kali ia saksikan. Hingga pikirannya bertenggang pada kejadian tadi malam---saat Taehyung terjatuh di dekatnya.

Apakah Taehyung kesal karena diabaikan?

Apakah dia jadi tidak enak badan karena kejadian itu?

Sebenarnya, apa yang sedang ia lakukan waktu itu?

Pikiran itu mengelilingi benak Shena. Dia masih terdiam beberapa detik di bawah rintik air hangat pada shower. Namun perlahan hangat itu berubah menjadi panas, menyerbu kulitnya bersamaan asap yang semakin menguap, Shena lantas terkesiap seraya menjauh dari rintikkan itu.

Lihatlah! Pikirannya mengenai Taehyung membuatnya tidak fokus dalam melakukan sesuatu. Dia salah mengatur shower. Kendatipun pada akhirnya ia memutuskan untuk bersikap tidak peduli, tidak mencaritahu rasa penasarannya dengan bertanya langsung kepada Taehyung.

Buktinya, saat Shena sudah rapi dengan seragamnya, rambut curly yang tidak begitu panjang terurai begitu saja serta menyandang tas sekolah itu sudah duduk di hadapan Taehyung untuk menikmati sarapan dengan sikap tidak acuhnya. Wajahnya datar seperti biasanya, begitupula Taehyung yang tidak melakukan hal jahil sedikitpun pada Shena. Keduanya sibuk menikmati sarapan sederhana yang selalu Taehyung persiapkan.

"Tumben sekali kau tidak langsung pergi bekerja setelah mempersiapkan sarapan.." Shena pun memecahkan keheningan. Bukan karena dia ingin Taehyung berbicara dengannya, namun ia memang penasaran, biasanya Taehyung tidak pernah memakan sarapannya sendiri.

"Agar sarapan yang kumasak ini tidak terbuang sia-sia."

Shena merotasikan matanya pelan, otaknya langsung mencerna bahwa Taehyung sedang menyindir dirinya yang jarang sekali menyentuh sarapan yang sudah Taehyung masak. Entah mengapa, ia merasa Taehyung tidak perlu rutin memasak makanan untuknya, ia tidak suka diberi perhatian lebih seperti itu.

"Jangan terlalu rajin menyiapkan sarapan karena aku sering tidak sempat untuk sarapan," jelas Shena.

"Itulah kenapa aku ikut sarapan sebelum pergi, agar tidak sia-sia. Kalau kau tidak makan sarapannya, aku bisa memakan dua porsi."

AUGURYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang