4| I Will Start!

1K 112 20
                                    

"Hari ini, aku akan memulai apa yang sudah kuniatkan!"
-L.Taetae

Padahal Shena berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak akan pernah lagi mengumpulkan kupon Fire Bbuldak sialan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Padahal Shena berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak akan pernah lagi mengumpulkan kupon Fire Bbuldak sialan itu. Dia tidak mau berurusan dengan si penjaga kedai. Apalagi setelah si penjaga kedai itu menggodanya dengan memberikan nomor telepon lewat secarik kertas yang di selipkan pada pesanannya.

Sungguh! Shena tidak ingin lagi bertemu dengannya.

Namun sayangnya, janjinya kepada diri sendiri hanya berlangsung satu minggu. Bagaimanapun Shena harus memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan mengisi perut adalah hal yang paling utama. Sebenarnya dia bisa saja membeli makanan yang jauh lebih enak. Dia mampu karna uangnya pun terbilang cukup banyak. Hanya saja, Shena terlalu pelit kepada dirinya sendiri.

Shena lebih memilih untuk menggunakan uangnya sebagai alat mempertahankan kepopulerannya. Berada dalam perkumpulan anak kaya raya itu tidak mudah baginya. Apalagi teman-temannya mengenal dirinha sebagai salah satu anak terkaya dari lima lainnya. Kepopulerannya bergantung kepada uang yang ia milik. Jika lenyap, maka dia akan ikut lenyap.

Jadi, mau tidak mau dia akan mengubur rasa malunya kepada lelaki penjaga kedai itu. Setidaknya setiap tiga kali seminggu, dia harus mendapatkan makanan gratis dari kedai Bbuldak.

Sore ini adalah tugasnya untuk mencari kupon. Shena bahkan terpaksa untuk mengorek tempat sampah saat maniknya menangkap persegi berwarna merah hitam itu. Dengan hati yang bahagia, dia menggenggam kupon itu dengan erat, seolah telah menemukan harta karun yang paling berharga dalam hidupnya.

Senyum yang masih mengembang itu mulai lenyap bersama sorot mata yang berbinar, kini berganti menjadi nanar. Terselip kekehan pelik ketika menyadari betapa menyedihkan hidupnya saat ini.

"Hiya Shena-ya! Apa kau pernah membayangkan hidup semelarat ini?" ucapnya penuh dengan kekehan frustasi. "Aish! Padahal kau punya uang. Tapi kenapa kau terlihat semiskin ini? Sampai kapan kau akan seperti ini?!" imbuhnya.

Setelah memaki diri sendiri yang tidak bisa menghapus gaya hidup yang tinggi saat bersama temannya, akhirnya Shena pergi meninggalkan tumpukkan sampah ini, seraya menggenggam lembaran kupon.

Dari ujung jalan, lelaki yang sedari tadi membuntuti Shena pun menjadi lemas kendati sesungguhnya rasa penasarannya semakin bergejolak. Barangkali saat ini dia mulai membenarkan dugaannya, dugaan bahwa Shena tak lagi kaya raya. Namun yang masih menjadi tanda tanya besar, dia masih harus menjawab rasa penasarannya mengenai alasan mengapa dewi keberuntungannya hidup seperti ini.

Lantas Taehyung masih harus melakukan kegiatan menguntit ini sampai pada akhirnya Shena kembali pulang ke Motel. Tidak ada yang bisa Taehyung lakukan selain menghentikan langkahnya di salah satu toko tepat di seberang Motel.

Dia mengembus napas kasar, merasa kesal dan sedih memikirkan mengapa langkah Shena tidak berhenti di Kedainya. Dia kira, Shena langsung menukar kupon ke kedainya, ternyata gadis itu justru kembali ke dalam motel. Baru saja ingin pergi---menyudahi kegiatan menguntit ini, namun niatnya segera diurungkan tatkala lelaki paruh baya yang ia kenal memanggilnya dari ujung gang.

AUGURYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang