Sejak hadirnya Shena ke dalam hidup Taehyung, semangat di dalam diri Taehyung seakan telah bangun seutuhnya tanpa ingin lagi bersembunyi seperti dulu. Rencana yang sempat tertunda, sudah mulai ia perjuangkan agar segalanya menjadi nyata.
Shena tidak habis pikir jika kedepannya ia justru akan mengecewakan Taehyung, dan mematahkan kembali semangat Taehyung yang baru saja muncul.
Dia jelas tahu alasan Taehyung mengincarnya bukanlah karena lelaki itu jatuh cinta padanya. Taehyung menganggap Shena sebagai keberuntungan hidupnya. Meskipun saat ini Taehyung sudah jatuh cinta padanya, Shena rasa Taehyung tetap akan kecewa jika mendengar kekurangan Shena yang akan merugikan dirinya.
Lantas Shena harus bagaimana? Sudah hampir genap sebulan dia kalut dalam kegundahan. Mencemaskan hal yang hanya ia ketahui di dalam mimpinya, tanpa ada keberanian untuk memeriksanya.
Sejak ia masih SMP, mimpi itu terus menerus hadir bak bunga tidur yang setia. Sama seperti yang Taehyung alami, alur mimpinya juga berlanjut sepenggal-sepenggal. Dan sampai saat ini, ia tidak tahu apakah alur mimpi itu sudah seutuhnya selesai, atau mungkin besok akan kembali berlanjut. Yang jelas mimpi itu selalu hadir dengan alur yang sama, dan jelas terlihat bahwa dirinya yang mandul tengah memohon kepada seorang lelaki yang sedang mengemaskan barang untuk meninggalkan dirinya.
Mimpi buruk itu telah membuat dirinya tidak percaya diri. Itulah mengapa Shena tidak pernah membangun komitmen bersama seorang lelaki sejak dulu. Dia takut akan mengecewakan lelaki itu jika sudah menikah. Dan Shena tidak ingin dipandang sebelah mata karena tidak menjadi wanita yang sempurna.
Saat Taehyung mengejar dirinya, dia sungguh ketakutan. Namun setelah ia merenungi beberapa hal, dia pun menerima tawaran Taehyung. Dia siap menjadi istri dengan kontrak yang telah disetujui, dengan begitu tidak akan ada yang dikecewakan, karena pernikahan itu hanya sebuah bisnis tanpa menyeret perasaan.
Seharusnya memang seperti itu. Tapi seiring berjalannya waktu, Shena tidak menyangka bahwa dirinya begitu mencintai Taehyung. Dia ingin melakukan segalanya untuk membuat lelaki itu bahagia. Dia bahkan lupa dimana kertas kontrak itu berada, karena dia sudah tidak lagi memerlukannya.
Semua memang salah sejak awal, seharusnya Shena tidak pernah menaruh hati dalam hubungan ini. Atau bahkan, seharusnya Shena tidak boleh menerima ajakan Taehyung untuk menikah.
Dia tidak layak untuk siapapun yang memiliki rencana untuk membangun keluarga sempurna. Dan Shena tidak bisa mengakui itu kepada Taehyung, dia tidak suka dipandang sebelah mata dan menyedihkan.
Pendirian Shena tetap bertahan sampai saat ini, meskipun hubungannya bersama Taehyung mulai sedikit renggang. Tidak terlalu terang-terangan, namun Shena dapat merasakan beberapa hal yang berubah dari Taehyung. Mereka masih tetap bersama dan saling menghargai, hanya saja beberapa hal terasa seperti tidak seutuh dulu. Dan hal itu menjadi beban pikiran bagi Shena.
"Kau sedang bersiap ke Treefpunkt ya?" Shena mulai bertanya setelah dia menyelesaikan tugasnya di dapur. Dan Taehyung hanya mengangguk bersama senyumnya yang terkulum tipis.
"Hari ini aku tidak ada kelas. Apakah Treefpunkt memerlukan bantuanku? Kalau tidak perlu, apa aku boleh ke salon?"
Taehyung kembali mengangguk. "Kau ke salon saja. Nikmati waktu liburmu."
Kemudian Taehyung melangkah menuju meja makan. Dia duduk disana, dan melahap sarapannya dengan menu yang sama seperti hari sebelumnya. Sup kecambah dan segelas jus sayuran hijau. Sudah menjadi menu wajib untuk membantu usaha keras mereka agar memenuhi nutrisi penyuburan.
Seperti biasa, Shena pun ikut duduk bersama Taehyung. Melahap sarapan yang sebenarnya tidak terlalu ia sukai, namun sudah mulai menikmatinya karena Taehyung menginginkan dirinya untuk mulai menerapkan hidup sehat sejak beberapa bulan yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AUGURY
Science Fiction♡ TOLONG DIFOLLOW SEBELUM MEMBACA:)♡ [RATE: MATURE CONTENT] [UPDATE SETIAP KAMIS] "Taehyung-ah! Tolong datang ke rapat orang tua di Sekolahku, ya!" "Shen! Bisa tidak kau lebih sopan sedikit saat memanggilku?" "Ya sudah, maaf. Taehyung oppa, bisakah...