25

11.1K 628 12
                                    


"MAS JANGAN DEKET-DEKET IH!! BAU SELOKAN TAU!!!"

Johnny dengan lemas tak bertenaga berjalan menuju sofa dengan wajah murung. Hendery yang melihat wajah ayahnya yang mengenaskan hanya memberikan reaksi biasa saja seolah-olah itu hal yang normal terjadi.

"Di tolak mama lagi yah??" Tanya Hendery yang hanya dibalas anggukan lesu, terlalu malas untuk membalas lebih.

"Udah dibilangin jangan deketin mama dulu, papa ngeyel" ucap Hendery. Ini bukan pertama kali memang. Di bulan ke dua ini Chitta memang rada sensi pada setiap perbuatan yang Johnny lakukan. Johnny nafas aja dibilang dosa.

Dan juga dua bulan ini Chitta sangat sensitif pada bau Johnny, tak mau didekati dengan berbagai jenis alasan bau yang di keluarkan oleh Johnny. Well itu semua sangat membuat sakit hati. Hari ini Chitta bilang Johnny bau ikan busuk, besoknya bau selokan, terus besoknya lagi di bilang bau sepiteng.
Johnny bahkan sampai berkeliling bertanya kepada karyawan dikantor apa dia bau atau tidak, yang jelas dijawab tidak karena Johnny memakai parfum super mahal.

Untungnya salah satu dari petinggi perusahaan nya yang memang sudah berpengalaman menjadi ayah (atau lebih tepatnya korban ngidam istri) menebak bahwa istri Johnny -Chitta- itu hamil dan memberi pengertian bahwa itu hal yang wajar dan berakhir dengan obrolan penuh nasehat menghadapi ibu hamil dari ayah 3 anak.

"Der papa bau banget yah??"

Hendery mengendus tubuh sang ayah lalu berpura-pura berpikir "eumm bau sih yah" ucapnya yang membuat Johnny panik.

"Te-terus gimana cara ngilanginnya??" Tanya Johnny gugup.

"Ya satu-satunya cara ngilanginnya ya MANDI!!, PAPA BELUM MANDI DARI TADI PAGI YA JELAS BAU LAH PAH!!, DERY AJA BISA NYIUM LHO!!" Ucap Hendery kesal.

"Tapi papa males mandi Der" ucap Johnny memelas.

"Papa mau kalo semisalnya mama tiba-tiba ngedusel om Lucas gara-gara papa bau??"

"Ya engga lah!!"

"Yaudah sana mandi!!"

"Ta-tapi"

"Yaudah jangan nangis kalo semisalnya om Lucas dateng kesini gara-gara dipanggil mama--"

"Papa mandi sekarang" ucap Johnny memotong ucapan Hendery dan berlari secepat kilat menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Hendery menggelengkan kepalanya. Heran kenapa papanya seperti ini, tidak seperti ayahnya Jesslyn yang kalem dan berwibawa.

"KAK DERY ANTERIN MARK KE TOILET DONG" Teriak Mark yang disanggupi tanpa protes oleh sang kakak.

•••••••••••••••

Ayo kita mulai dengan narasi puitis kali ini.

Hari berganti menjadi minggu, dan minggu berganti menjadi bulan. Ini bulan ketujuh Chitta mengandung anak ketiga mereka. Johnny sudah merasakan banyaknya pahit manis kehidupan yang dikemas rapi dalam 7 bulan kehamilan Chitta. Ia sudah merasakan bagaimana rasanya di dorong dan disuruh tidur diluar oleh Chitta karena Chitta mencium bau busuk dari badan Johnny, begitu pun dengan rasa manis di bulan ke tiga sampai ke empat dimana Chitta yang begitu manja dan kalem yang membuat Johnny enggan kekantor dan memilih berbaring seharian penuh bersama sang istri dikamar tepat di senin pagi yang mendung, ah benar-benar godaan yang menguji kedisiplinan kerja Johnny yang ia pegang teguh dalam 8 tahun terakhir karirnya.

Ah jangan lupakan yang satu ini.

Ngidam legendaris yang membuat para calon ayah merinding karena seakan melihat sisi monster sang istri.

BABYSITTER [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang