20

10.4K 712 25
                                    

Agak bingung untuk dimulai dari apa, karena Chitta juga tak menyangka hari dimana dia akan berjalan menuju altar telah tiba tanpa ia duga, sesuai dengan tema yang ia minta dan juga Jeffrey disampingnya menuntunnya menuju altar sebagai perwakilan. Agak sedikit kecewa orang tuanya tak datang untuk melihat hari bahagianya. Namun itu bukan sebuah masalah besar, sebuah masa depan dan kebahagiaan bersama dengan duda tampan menanti didepannya apa yang harus Chitta ambil pusing.

Oke katakan dia durhaka namun Chitta juga tak berharap kedua orang tua akan datang pada pernikahan anak yang dibuangnya, bahkan ia menebak kedua orang penyebab lahirnya itu tak peduli, atau mungkin tak mau tau dengan urusannya. Toh siapa peduli, Chitta akan mengambil kebahagiaan nya sekarang.

Chitta naik kepanggung altar lalu menebar senyumnya pada Johnny yang terlihat mempesona hari ini, begitupun Johnny tak mampu menolak pesona Chitta yang begitu indah dengan balutan gaun berwarna manis seakan melengkapi kulit mulus nya.

Janji suci dimulai setelah pendeta meminta mempelai untuk berdiri dan berjabatan atau berpegangan tangan (optional), setelah dilakukan beberapa liturgi (tata cara kebaktian) yang diikuti oleh jemaat, termasuk keluarga dan undangan.

“Chitta artasha, aku mengambil engkau menjadi istriku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus.” ucap Johnny dengan lancar sembari menatap dalam mata wanita didepannya itu.

"Diterima??" Tanya pendeta

"Apa ada opsi lain??" Canda Chitta.

"Eummm, actually no!!" Ucap Johnny dengan kerlingan jahil.

"Yes" ucap Chitta dengan senyuman manis.

"Sekarang giliran mempelai wanita"

"Johnny Aldebaran, aku mengambil engkau menjadi suamiku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus.”

"Diterima??"

"Apa ada opsi lain" ulang Johnny menggoda Chitta.

"Ada"

Johhny menatap Chitta jahil dengan bibir yang menganga.

"Aku akan membunuhmu jika kau memilih opsi kedua" ucap Chitta membuat semua orang yang ada disana tertawa karena Chitta bicara menggunakan mic. Biarkan saja memang Chitta sengaja, agar para wanita kurang belaian yang melirik suaminya sejak tadi itu tau seberapa ganasnya seorang Chitta artasha.

"WOI INI PENIKAHAN YA BUKAN MEDAN PERTEMPURAN!!!" Teriak Joy dari salah satu kursi membuat satu ruangan melihat kearahnya dan membalas dengan seruan heboh. Kekasihnya Joy yaitu Jason berusaha menenangkan Joy dan membujuk untuk duduk, sesekali dia meminta maaf pada hadirin disana.

"IYA WOI BURUAN CIUM CIUM CIUM!!"

"IYA WOI CEPETAN DESSERTNYA KEBURU DINGIN!!"

"ASTAGFIRULLAH!!! DIAM ATAU KALIAN SAYA RUKIAH!!"

Sudahlah Johnny tak perlu melihat kebelakang karena ia tau itu adalah teman-teman nya yang begitu semangat atas pernikahannya. Apalagi Tio dia paling bahagia karena akhirnya temannya terlepas dari lingkaran dosa nikmat.

Tanpa menunggu apa-apa lagi Chitta dan Johnny saling memasangkan cincin lalu menutup janji sucinya dengan sebuah ciuman manis.
Oh jangan lupakan sorakan heboh teman-temannya di bangku depan yang membuat beberapa orang memvideo mereka.

Johnny memandang Chitta dengan bahagia, ada rasa lega yang membuncah dalan dirinya tentang banyak hal. Salah satunya tentang ustad pribadi mereka walaupun Johnny itu Kristen.

"Akhirnya gak diceramahi Tio lagi"

Setelah pengucapan janji suci yang agak riweuh tadi, sesi salaman pun dimulai, Chitta menanggapi semua godaan dan lontaran jahil yang keluar dari mulut tamu dengan senyum geli atau sekedar tawa ringan. Sedangkan Johnny menatap miris kearah meja prasmanan dimana teman-temannya dengan begitu berisik dan hebohnya makan disana layaknya seorang yang krisis uang. Padahal mereka semua itu sangat kaya. Mereka bahkan melesat paling awal bersalaman dengan pengantin dengan dalih ingin jadi yang pertama. Halah!! Johnny tau itu hanya akal bulus supaya mereka mereka bisa menguasai stan rendang primadona disetiap acara nikahan.

"Lucas?!" Ucapan Chitta disampingnya membuat Johnny berbalik dan melotot ketika melihat Lucas yang sedang bicara santai dengan Chitta. Oh tidak Johnny mendapatkan radar akan datangnya pembinor yang siap merebut istrinya bahkan sebelum malam pertama.

Johnny mendekat dengan angkuhnya, direngkuhnya pinggang Chitta posesif lalu mengangkat dagunya sombong seakan dia penguasa disini. Chitta hanya menutup wajah nya malu melihat kelakuan Childish suaminya itu.

Ungkapan maaf dia ungkapkan lewat gerak bibir dan mimik wajah tak enak yang hanya dibalas gelengan tak apa oleh Lucas "aku juga bakal gitu kok kalo istri ku ketemu mantannya" ucap Lucas.

"Eh iya katanya kamu ngajak dia ya??" Tanya Chitta mengalihkan pembicaraan. Johnny menatap Chitta heran yang tak digubris Chitta sama sekali. Hell apa dia ketinggalan sebuah informasi??, Kenapa ia merasa tak nyambung?? Batinnya dalam hati.

"Iya kok" ucapnya lalu menarik seorang gadis yang hanya setinggi bahu Lucas, rambutnya hitam panjang sampai kebahu dan senyumnya begitu manis dilengkapi dua gigi kelinci di depan.

"Kenalin ini Ajeng Ayu Widyantari, calon istri ku" ucap Lucas dengan bangga.

"Heh?!" Teriak Johnny spontan akan keterkejutannya. Sejak kapan laki-laki brengsek ini punya calon istri cantik seperti ini??, Astaga Johnny, ingat Chitta lebih semok. Ingatnya dalam batin.

"Sebenarnya kita mau nikah dari kapan tau, tapi karena dia tau apa yang terjadi antara kita, dia bilang cuma mau menikah apabila aku dah dapet maaf dari kamu, Ajeng soalnya pantang menikah dengan seorang lelaki yang dimiliki dendam oleh perempuan lain, dia berprinsip gak akan mau hidup bahagia jika itu harus dengan air mata wanita lain" ucap Lucas dengan tulus pada Ajeng yang hanya dibalas tundukan malu-malu dari si gadis keraton.

"Makanya Mas ini alasan ku mau berdamai dengan Lucas, ada satu gadis baik yang mau ia perjuangkan untuk kebahagiaan, aku gak setega itu membuat Ajeng tergelung dalam segala bentuk kegelisahan." Ucapnya. Johnny mengangguk paham dan menjadi mengerti alasan dari setujunya Chitta berbaikan dengan Lucas. Ahh memang wanita nya itu adalah yang terbaik.

"Tapi kasian lho gadis cantik kayak kamu sama dia" celetuk Johnny

Plak!!

"Adaw!!"

"Mau tidur diluar kamu ampe minggu depan?!?!" Ancam Chitta seakan tau isi pikiran lelaki bujang ganjen yang masih belum hilang dari Johnny. Maklum lah dia belum dapat jatah belaian. Johnny hanya menggeleng ribut ketika mendengar ancaman Chitta, sangat tidak menyenangkan bahkan menyiksa, suami mana yang mau jika malam pertama yang seharusnya mesra-mesraan malah berakhir tidur diluar??

Sudahlah Johnny diam saja

-------------------------

Tbc

Note: cie married:)

Akhirnya terbebas dari ceramah tio dan dosa nikmat ya John, sekarang hidupmu akan dipenuhi pahala.

Hoaamm ngantuk

Bye!!

Tiga kali update

Noh kurang sayang apa noh gua ma elu semua:)

BABYSITTER [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang