BABYSITTER [ END ]

24

4 bulan

4 bulan setelah pernikahan mereka berlangsung tidak terlalu ada banyak perbedaan dari sebelumnya. Mungkin yang membedakan itu hanya keberadaan Hendery dan status mereka berdua yang sah. Semua masih berjalan seperti biasa

Tapi yah Johnny mungkin masih bisa menyebut semua berjalan seperti biasa sebelum hari dimana Johnny dan sekeluarga berkunjung ke acara reuni keluarga besar disalah satu rumah sepupu Johnny. Sebenarnya Johnny tak terlalu dekat dengan mereka, bahkan Johnny tak ingin datang jika saja mama tidak merengek bahkan menerornya di kantor 1 minggu sebelum reuni. Dan yah Johnny menyesal menyanggupi rengekan sang mama yang malah berujung petaka. Masih teringat jelas bagaimana mereka menggunjing Chitta secara halus karena Wanita itu belum hamil meski sudah 4 bulan menikah. Ada yang menuduh Chitta itu mandul untuk alasan tak jelas, hey!! Chitta itu subur!! Dia sudah memeriksa dulu saat SMA bersama teman-teman nya. Ada juga yang mengatakan kalau Chitta tak pernah melayani Johnny. Astaga Chitta mendengar itu rasanya ingin melempar bekas kondom yang Johnny pakai ketika dengannya yang tentu saja jumlahnya sangat banyak!!. Bahkan yang lebih parah, ada seorang tante Johnny yang awalnya memang sudah menjodohkan Johnny dengan wanita lain tapi tak terlaksana karena pernikahan mereka bilang kalau dia bisa mengenalkan seorang wanita pada Johnny jika mau. Ingin rasanya Chitta berteriak Johnny tak bisa tegang jika wanitanya bukan Chitta!!. Itu fakta, pernah sekali seorang kolega menyogok Johnny dengan seorang jalang hot dari Club elit, yang hanya para sultan yang bisa menyewa, tapi dengan enteng Johnny menjawab 'maaf aku hanya tegang pada dada istriku' . Chitta bahkan tertawa terbahak-bahak mendengar cerita konyol suaminya saat itu.

Kembali ke waktu sekarang. Johnny menghela nafas ketika melihat Chitta sedang melamun di pinggir kasur Hendery dan Mark yang terlelap sambil memegang perutnya sendiri. Matanya menatap jauh keluar langit gelap di balik jendela seakan mencoba menemukan suatu titik yang memuaskan pandangan nya.

Jika ditanya apakah Johnny ingin punya anak lagi?? Jawabannya adalah ia. Tentu saja ia ingin tapi ada beberapa hal yang membuat Johnny mengurungkan niatnya tersebut bahkan sampai rela memakai 1 kotak kondom penuh meski ia tau itu tak lebih nikmat dari bersentuhan langsung.
Okey lupakan yang ini

Dia masih trauma akan kehilangan isrtnya dulu. Bagaimana jika itu terulang lagi pada Chitta??. Dia tak sanggup membayangkan nya karena menata hati setelah Chitta pergi mungkin akan lebih sulit mengingat Bagaimana baiknya Chitta mewarnai hari-hari nya. Dan juga, Mark yang masih terlalu kecil untuk memiliki adik juga menjadi satu pertimbangan besar untuk Johnny.

"Hey" Johnny duduk disamping Chitta dan menarik wanita itu di pelukan nya sesekali mencium puncuk kepala beraroma perpaduan rapsberry dan Mint tersebut. "You okay??" Tanya Johnny lembut yang hanya dibalas sebuah usakan lembut pada dadanya.

"Mas..."

"Heummm??"

"Kamu gak mau punya anak lagi??"

Johnny tak langsung membalas pertanyaan sensitif Chitta namun dia melepaskan pelukan mereka secara pelan dan mengelus pipi wanita yabg dicintainya itu dengan sayang.

"Kalau di tanya aku mau apa nggak, jelas aku mau, apalagi anak itu dari kamu" ucap Johnny dengan kerlingan jahil penuh gombal yang membuat Chitta tersipu.

Chitta memukul dada Johnny dengan pukulan pelan berkali-kali, menyalurkan rasa gemas dan perasaan berdebar-debar karena gombalan murahan yang Johnny lontarkan. Ayolah mereka ini sudah dewasa bukan lagi anak remaja labil yang mungkin masih terlihat pantas untuk saling melempar gombalan receh seperti itu.

Johnny menangkap halus tangan Chitta yang memukulnya main-main dengan kepalan tangan manja. Ditatapnya lurus mata cantik wanita itu dengan penuh rasa membuat Chitta rasanya ingin memutuskan kontak mata dan mempertahankannya disaat yang bersamaan. Ah memang Johnny Aldebaran itu memang paling sanggup membuat hati Chitta bimbang dan terombang-ambing.