10

11.5K 835 15
                                    


Mereka duduk disofa agak berjauhan dengan suasana canggung yang menemani di gelap malam. Setelah menidurkan Mark ditempat tidur Chitta langsung menghampiri Johnny yabg terduduk termenung masih dengan wajah murung disofa yang hanya ditemani lampu meja yang tidak memberikan cahaya terang yang optimal dan membuat suasana menjadi redup.

"Mas........." Johnny masih belum bergeming.

"Mas kenapa sih??, Aku ada salah??" Tanya Chitta penuh kehati-hatian. Meskipun selama ini Johnny selalu tunduk setiap Chitta mengomel layaknya suami takut istri, namun ada kalanya dimana Johnny mengeluarkan aura dominasi nya yang membuat siapapun wanita termasuk Chitta jadi tak bisa berkutik.

Johnny menatap tajam tepat kearah mata Chitta seakan mencoba mendalami lebih jauh lagi. Chitta menatap balik dengan harap cemas.
Ia harap dia akan baik-baik saja setelah ini.

"Mulai sekarang jangan pernah dekat-dekat dengan pria lain selain aku atau tanpa ada didekat aku" ucap Johnny datar.

Chitta menganga tak percaya, apa pria didepannya ini baru saja mengaturnya layaknya suami??. Huft!! Orang itu saja bahkan tak berniat mengajak nya pacaran, dapat nyali dari mana dia mengatur dengan siapa Chitta boleh dekat dan siapa yang harus Chitta jauhi!! "Mas ngatur aku??".

"Kamu itu ibunya Mark Chit, seharusnya kamu sadar itu" ucap Johnny mulai ngalur ngidul.

"Mas mabuk yah?, Kok ngomongnya jadi gak jelas kayak gini, aku memang ibunya Mark, tapi kan aku cuma ibu sambung, dan bahkan aku cuma babysitter nya doang, dan juga kita gak ada hubungan yang sah jadi aku bebas mau ngobrol atau dekat dengan laki-laki manapun!!" Ucap Chitta mulai kesal.

"Tapi mas gak suka!!"

"Kenap mas gak suka?!"

"Karena mas cemburu Chitta!!"

"APA HAK MAS CEMBURU?!?!" Hening seketika setelah Chitta berteriak seperti itu. Johnny pun hanya terdiam. Ia tak mampu untuk menjawab.

"Apa mas pernah sekali aja dalam pikiran mas ada rencana untuk mengajak aku dalam hubungan yang jelas dan serius??. Mas aku bingung selama ini sama semua sikap dan perilaku mas ke aku, aku bingung harus kah aku membalas semua tindakan mas itu dengan perasaan atau tidak, tapi aku juga ragu apa mas melakukan itu memang tujuannya untuk nunjukin perasaan mas atau cuma sekedar perhatian majikan ke pembantunya aja, aku bingung...." Ucap Chitta dengan lirih.

Johnny masih diam bergeming.

"Sekarang aku tanya ke mas........."

"....mas mau mengikat ku dalam hubungan serius atau tidak??" Pertanyaan final itu akhirnya keluar, Chitta sudah lelah, hidup dalam pertanyaan dan kebingungan selama 10 bulan terakhir. Johnny masih tidak mau bicara, masih terlarut dalam tundukan kepalanya yang dalam.

Chitta tersenyum miris, seharusnya ia sadar untuk tidak menaruh hati terlalu dalam pada pria disampingnya ini, seharusnya Chitta paham semua yang Johnny lakukan adalah bentuk oleh rasa rindunya pada sang istri yang telah berpulang kerumah tuhan. Astaga itu menyakitkan. Chitta memilih untuk masuk kedalam kamarnya Mark, berbaring memeluk Mark dan menangis dalam diam. Yatuhan mengapa percintaannya terasa begitu menyakitkan.

------------------------------------------

Sudah satu minggu sejak kejadian itu dan Chita dengan Johnny masih menjadi begitu canggung dan bahkan sekarang mulai merenggang. Tak ada lagi teriakan Johnny yang memanggil Chitta layaknya anak ayam pada induknya ketika sedang mencari barang-barang keperluan kantor yang entah kenapa seminggu belakangan ini jadi lebih sering hilang, seakan tuhan pun mendukung untuk membuat Johnny bicara kembali kepada Chitta, menggantungkan kembali semua kebutuhan nya kepada wanita yang entah sejak kapan sudah menarik atensi Johnny dan membuat dia enggan mencari nama lain untuk ia letakan dalam singgasana hati.

BABYSITTER [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang