Epilog

12.6K 579 30
                                    

15 years later


"Mah! Mark berangkat duluan ya udah ditunggu Jesslyn!!" Ucap Mark setelah mengikat tali sepatunya. Ini adalah tahun terakhir nya di SMA sebagai pelajar, bulan depan sudah mulai ujian.

"Iyaa"

"Jesslyn kamu bener gak mau nginep disini aja??, Orang tua kamu perginya sampe minggu depan Lho" ucap Chitta kepada Jesslyn. Memang karena kedua orang tua Jesslyn yaitu Jeffrey dan Taera sedang pergi dinas keluar kota, hanya Jeffrey sih sebenarnya tapi kali ini Taera memilih ikut karena parno suami nya direbut pelakor akibat nonton drama makanya Jesslyn pun dititipkan sebentar di rumah Johnny dan Chitta yang memang merupakan tetangganya. Lagipula Jesslyn satu angkatan bahkan kelas mereka sebelahan, jadi Mark tak masalah jika harus berangkat bersama Jesslyn.

"Gak papa kok tante, nanti ngerepotin" ucap Jesslyn dengan ekspresi tak enak. Tak hanya karena takut merepotkan, ada satu hal lagi yang membuat dia enggan tinggal di rumah itu selama satu minggu kedepan.

"Yaudah deh kalo gitu hati-hati yah" ucap Chitta lalu berjalan menuju dapur, dia baru ingat belum membereskan dapur bekas sarapan tadi.

Mark dan Jesslyn baru saja ingin berangkat tapi langkah nya terhenti ketika mendengar seruan dari tangga.

"Eh Tunggu!!!, Biar kakak aja yang nganter" ucap Hendery tiba-tiba muncul dari lantai dua dengan penampilan (agak) rapi.

"Lah bukannya lo libur bang??" Tanya Mark heran. Padahal kemarin malam waktu diminta untuk mengantarnya kesekolah karena ban motor Mark kempes Hendery menolak dengan alasan hari ini libur.

"Itu... Eumm, dosen gua!! Iya dosen gua tiba-tiba ngemajuin pertemuan buat revisi skripsi gua jadi hari ini, katanya besok mau kondangan, emamg gak jelas banget itu dosen gua" ucap Hendery dengan sedikit gugup lalu memalingkan wajah kesegala arah selain ke Mark ataupun Jesslyn yang membuat Hendery salah fokus karena gadis itu hari ini cantik sekali.

Mark menatap Hendery dari atas kebawah dengan pandangan menilai "lo mau revisi tapi gak bawa skripsi??" Tanya Mark dengan pandangan mengejek, sedangkan Jesslyn hanya menutup mulut menahan ketawa hingga membuat Hendery kikuk sendiri.

"Itu....itu.......ahh udahlah!!, Mau gak nih gua anterin??" Tanya Hendery ngegas. Astaga ia terlalu gugup hingga berakhir tak bisa mengontrol intonasi suaranya.

"Tapi kok tumben sih bang lo mau nganterin gua??, Biasanya kan harus gua paksa dulu pake duit 100 ribu atau gak ya pake fotonya jessl--yrmshsns"

"Diem ye dek, kalo lo bacot lagi gak bakal gua anter atau pinjemin mobil lagi" bisik Hendery setelah membekap mulut Mark yang hampir saja lemes membongkar aibnya didepan gebetannya sendiri. Dia menatap Jesslyn dengan cengengesan dan senyum yang dipaksakan, astaga ingin sekali dirinya membuat Mark ke palung Mariana supaya gak balik-balik lagi.

"Ini kenapa sih pada ribut banget??"  Tanya sibungsu Fely yang baru keluar dari kamar dengan wajah pucat.

"Lho sayang, kamu ngapain keluar??, Kan mama bilang kalo mau apa-apa bisa panggil mama" ucap Chitta yang tiba-tiba datang dari dapur mengelus kepala putrinya dengan sayang.

"Fely masih sakit??" Tanya Jesslyn yang hanya dibalas anggukan lemah oleh si bungsu.

"Iya, demam dia tuh gara-gara kehujanan kemaren" balas Chitta.

"Tau tuh!, Disuruh tunggu malah bandel nerobos hujan, sakit kan lu ujung-ujungnya!" Cerocos Mark.

"Iiih!! Kak Mark diem deh!! Makin sakit aku denger kakak ngomong!!" Bentak Fely sambil menendang-nendang asal kearah Mark namun berujung menendang angin berakhir gadis itu diledeki oleh kakaknya.

"Udah udah!!, Jangan berantem, kalian juga ngapain masih disini bukannya berangkat. Ntar telat lho!" Nasehat Chitta yang diangguki oleh tiga orang remaja menuju dewasa itu.

"Lah Hendery bukannya libur??"

"Anu... Mau ngerevisi skripsi aku mah"

"Boong Mah!!, Alibi doang mau nganteris Jesslyn!!" Ucap Mark lalu berlari ketika melihat abangnya sudah bersiap untuk menyerangnya lagi.

Jesslyn tersenyum tak enak lalu menunduk malu tatkala Chitta memasang senyum penuh arti ke arah gadis itu. "Kayaknya kamu beneran jadi mantu tante yah??, Tapi gak usah deh, kasian kamu punya suami kayak anak tante" ucap Chitta kepada Jesslyn sambil menepuk pundak gadis itu lalu kembali menuju dapur untuk mengambilkan bubur Fely yang sedang sakit.




•••••••••••••••••••••••

"Eh masa kakak didepan sendiri, jadi sopir nih ceritanya??" Sindir Hendery halus tatkala melihat Mark dan Jesslyn yang mau masuk kemobil dari pintu belakang.

Mark sebagai adik yang baik pun peka atas keinginan kakaknya.

"Lah lu ngapain kesini anjir??" Tanya Hendery heran tatkala melihat Mark yang ingin duduk disebelahnya.

"Lah katanya gak mau jadi sopir, yaudah gua temenin duduk didepan. Baik kan gua" ucap Mark dengan bangga lalu dengan percaya dirinya masuk ke kursi depan.

Sedangkan Hendery, dia hanya mengepalkan tangannya geregetan menahan diri untuk tidak memukul kepala bodoh adiknya itu sambil mengumpat tanpa suara. Dia spontan tersenyum ketika bertatapan dengan Jesslyn lalu mempersilakan gadis itu untuk duduk di bangku depan. Membiarkan gadis itu menjadi tuan putri dengan dua pelayan tampan.

"Jeno sama Joshua dimana Jess??"

"Udah berangkat duluan tadi bawa motor, Jeno udah bisa bawa motor sendiri soalnya. Beda sama aku yang gak bisa bawa motor dan harus diantar jemput sama sopir, tapi hari ini pak maman lagi sakit jadinya gak bisa nganter. Maaf ya kak aku ngerepotin kakak buat nganter aku" jelas Jesslyn dengan nada tak enak.

"Oh gak papa kok!!, Nanti biar kakak aja yang antar jemput kamu tiap hari" ucap Hendery dengan senyum tebar pesona membuat Mark mual sendiri.

"Eh gak usah kak!!, Kan rute ke sekolah aku sama kakak beda, nanti ngerepotin" ucap Jesslyn dengan nada tak enak. Dia tak ingin merepotkan keluarga Mark lebih dari hari ini. Memang mereka adalah tetangga, Jesslyn juga dekat dengan Chitta, Johnny, Mark bahkan Fely. Namun dia masih segan untuk berada dekat dengan Hendery. Ranya tak nyaman, jantungnya seakan bergerak ribut dan tak mau tenang membuat dia jadi panas dingin tiap dekat Hendery.

"Gak papa kok serius!, Sekalian mau nganterin Mark juga soalnya motornya masih dibengkel, lagian juga kakak udah biasa antar jemput Mark tiap motor nya rusak kok, jadi santai aja" ucap Hendery pada Jesslyn yang menbuat Mark menatap nya dengan mimik tak percaya.

Astaga abangnya membuat sebuah kebohongan besar. Ia bersumpah demi tuhan, abangnya ini bahkan tak pernah dengan suka rela mau mengantar nya kesekolah jika tak dipaksa mama atau disogok dengan uang dan sekarang?, Lihat lah! Dia bahkan bisa tersenyum santai kearah Jesslyn ketika mengatakan itu seakan bahwa itu biasa ia lakukan.

Mark menggeleng-gelengkan kepalanya miris ia yakin jika bukan karena mendengar suara Jesslyn tadi Hendery pasti belum bangun sama sekali dan bodo amat adiknya ini akan berjalan kaki kesekolah atau bahkan akan telat.












••••••••••••••


Note: kayaknya gua harus bikin cerita khusus buat anak-anak nya johnten, jaeyong dll deh

Iya gak sih??

Anggap aja ini ceritanya tuh kayak mentahan nya doang gitu lhooo

Mohon respon nya ya sayang untuk kali ini👍👉

Aku kan juga pengen gitu kayak author lainnya yang tiap nanya mau bikin lanjutan ceritanya gak??

Dijawab : 'iya kak!!' 'lanjut dong kak' 'ayo kak bikin'

Keak seneng banget gitu lhooo rasanya

Boleh yah yah yah😖

BABYSITTER [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang