Tears

7.3K 542 16
                                    

hai ?




"Woah, kau sangat manis anak muda. Tak salah Tae memilihmu" puji Baekhyun yang masih sibuk menatap lekat pahatan wajah Jungkook.

.

" Ah nee, terimakasih eomma " Jungkook menunduk tersenyum malu. perlakuan itu pun tak luput dari pandangan orang-orang yang berada di sekitar mereka.

"emm omong-omong mari kita lunch, sudah waktunya " potong Chanyeol. yang lain pun mengangguk setuju dan pergi menuju ruang makan.

para maid sudah siap menyajikan makan siang hari ini. "woah, aku sudah kangen saja dengan masakan khas korea " ucap jimin.

Yoongi menoleh memincingkan mata tajam ke arahnya. "bahkan kita baru beberapa jam saja meninggalkan Korea jim "

Semuanya pada tertawa melihat aksi yang menurut mereka itu sangat membagongkan.

"Silahkan coba makanannya. Ini resep dari eomma langsung loh " ucap Baekhyun lembut.

mereka semua mulai mencicipi nya. Mereka mengangguk - angguk tanda masakan ini sangat enak. " gimana - gimana ? " tanya Baekhyun antusias.

"Bravo! Ini sangat enak Eomma baek " Ucap Seokjin. Sedangkan Baekhyun terkekeh geli melihat mereka semua menyukai resep nya.

Setelah itu mereka semua melanjutkan acara makan siang mereka hingga perut mereka terisi penuh.

" ahh . . aku sangat kenyang " Jimin mengusap perutnya.

" sudah pada selesai ? " Tanya Baekhyun.

" iya sudah " jawab Jungkook.

" hmm baiklah. ohya setelah ini Taehyung dan Jungkook temuilah kami di ruangan kerja Chanyeol ndee ? " pinta Baekhyun.

Taehyung mengernyit bingung. " Ada apa eomma ? ada yang mau dibicarakan ? "

Baekhyun tersenyum manis. " yaa mungkin seperti itu " jawabnya. setelah itu Chanyeol dan Baekhyun pergi deluan ke kamarnya dilantai dua.

Saat suasana mulai dirasa canggung semenjak kepergian mereka berdua, Namjoon berdehem sedikit.

" Ekhem ! sepertinya kita akan pergi keliling rumah ini terdahulu. kalian akan ada pertemuan keluarga buhkan ? " Namjoon berdiri deluan dan memberikan kode kelainnya.

Taehyung menggangguk samar membenarkan. " Kalian rapihkan dan bersihkan ini semua " Perintahnya kepada para Maid.

"Mari Jungkook " Taehyung mengulurkan tangannya untuk di genggam. Jungkook menunduk malu dan membalas uluran tangan Taehyung itu. Taehyung yang melihat itupun tersenyum sangat tipis yang tentu saja tidak dilihat oleh Jungkook.

.

Mereka berdua pun sampai di depan pintu ruangan yang bertuliskan ' Liderazgo ' yang berartikan Kepemimpinan. Taehyung dan jungkook masuk kedalam dengan masih menautkan tangan mereka berdua.

Pintu terbuka, terlihat sepasang iris empat mata melihat ke arah mereka berdua. Yang satunya tersenyum manis dan satunya lagi terpasang mimik wajah yang santai.

" Mari masuk. Kami sudah menunggu kalian " Baekhyun menjemput sepasang anak adam itu yang berada didepan pintu.

Taehyung dan Jungkook berjalan mendekati Chanyeol yang jarak tempat duduknya bisa dibilang jauh. " Kau tak perlu menjemputku seperti itu Eomma " pinta Taehyung.

Baekhyun cemberut sedikit " Hei . . . Eomma mu ini masih rindu berat dengan mu ini. Lihatlah, kita bahkan terpisah bertahun-tahun " kesalnya.

Taehyung memincingkan matanya kesamping menatap Eomma nya yang mulai menangis. Ia tersenyum miring. Mengganggu sang Ibu sepertinya menyenangkan juga pikirnya.

Jungkook yang melihat sikap Taehyung yang seperti itupun sedikit kesal. Ia berhenti lalu menarik-narik lengan kemeja Taehyung. Taehyung menoleh dan memasang wajah seperti berkata Ada apa ? . Jungkook menoleh ke arah Baekhyun. Taehyung yang mengerti maksud Jungkook pun mengangguk.

Taehyung menoleh ke sang ibu di belakangnya. " Kau rindu dengan ku kan Eomma ?" Taehyung tersenyum ke Sang ibu.

" Yak ! Itu tentu saja taetae ! " kesal Baekhyun. Taehyung terkekeh, lalu berkata " kalau begitu peluk aku sekarang. Peluk sepuas yang kau mau, hingga rasa rindumu itu perlahan pudar Eomma " Taehyung tersenyum lebar, sangat lebar. Baekhyun terhenyak melihat tatapan sang putra tunggalnya yang begitu lembut.

Baekhyun mendekat cepat, dan memeluk sang putra tunggal sangat erat. Baekhyun menangis, menangis sangat kuat hinga tersedu-sedu. " Hiks, k-kau sudah besar Tae, Terakhir a-aku melihat kau saat kau masih kecil berumur tujuh tahun. Hiks ! maafkan eomma . . karena tidak bisa melihat dan merawatmu hingga tumbuh besar seperti ini Tae. Ba-bahkan Appa mu itu tidak bisa menemani mu juga hiks " Baekhyun menumpahkan semua keluh kesah yang ia simpan.

Kata-kata yang di ucapkan sang ibu mampu membuat Taehyung ikut menintikkan air mata. Taehyung mengelus pelan pundak sang ibu. " tidak apa-apa eomma. aku berhasil melewati semua itu walau banyak yang sulit. Aku memaafkanmu "

mereka berdua meregangkan pelukannya hingga perlahan terlepas. Baekhyun mengelap sisa-sisa air mata di pipinya. Sedangkan Taehyung menghadap ke arah Jungkook yang ternyata ikut menangis. Taehyung mengelus kepala Jungkook dan mengecup keningnya dalam dan bergumam kata Terimakasih berkali kali. Jungkook mengangguk.

"Ekhem ! " Seorang kepala keluarga disana yang sedari tadi menonton pertunjukan mengharukan itupun berdehem. Semua menoleh kearahnya. Chanyeol mengode untuk ikut duduk bersamanya di Sofa.

" Baek, kemarilah. Duduk dipangkuanku " perintah Chanyeol saat melihat Baekhyun yang tak selesai tersedu sedari tadi. Baekhyun mengagguk dan mendekati Chanyeol dan duduk dipangkuannya.

Jungkook yang melihat pemandangan itu sedikit memnunduk. Entah kenapa ia yang merasa tersipu malu. Apa mereka berdua tidak malu ? batin Jungkook.

Taehyung yang sedari tadi melihat Jungkook yang masih berdiri pun mengerti. " apakah kau ingin duduk dipangkuan ku juga Jeon ? " Taehyung tersenyum jenaka.

Jungkook tersentak malu. Lalu menggeleng cepat. Ia langsung cepat duduk disamping Taehyung yang masih tertawa kecil.

TBC.

_________________________________________

95 Vote UP !

hai yuki balik.

dan makin lama makin rada ganyambung nih cerita.

mohon kritik dan sarannya, agar bisa menjadi lebih baik lagi.

VoteMent ⭐

Psycopath CEO [TAEKOOK]🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang