Happy Reading!Prolog : pagi tadi.
Hujan masih setia turun ke bumi dengan deras, malam tadi bahkan di tambah dengan petir sungguh sampai pagi pun kebanyakan lebih memilih tidur nyenyak dengan awan mendung ditemani gerimis rintik-rintik. Ah, rasanya pasti hangat dan nyaman, termasuk apa yang dilakukan oleh Moza.
Anak itu malah asik bergulat dengan selimut merah muda bergambar putri Aurora kesayangannya, tak peduli di bawah sana Bunda yang memanggil dengan teriak yang sangat kencang, mungkin jika selalu seperti itu Moza harus bersiap pergi ke dokter THT.
Pintu kamar dibuka paksa oleh Salamah, bunda Moza. Wanita paruh baya berkepala empat ini marah sambil berdecak pinggang, dasternya bergerak kesana kemari menyamakan dengan langkah kakinya. Sungguh tidak ada kesan anggun sama sekali, apalagi Bunda membawa satu centong nasi di salah satu tangannya.
"BANGUN UDAH JAM ENAM LEBIH AYO! NANTI TELAT!" Teriak Bunda Salamah sembari menarik paksa selimut yang melilit rapi tubuh Moza, jika kalian menyangka Bunda Salamah seorang Ibu yang lemah lembut pada anaknya maka jawabannya adalah tidak! Ia bahkan rela mengguyur air ke muka anaknya sendiri jika masih bermalas-malasan seperti ini.
Prinsip Bunda itu anak gadis gak boleh malas-malasan nanti dapet suami duda. Entahlah Bunda dapat petuah itu dari mana, tapi ia sering mengatakan itu pada anak bungsunya ini.
Moza menggeliat tak karuan ia memindahkan bantal satunya kearah mukanya guna menutupi teriakan Bunda. Bunda Salamah tak mau kalah ia mengambil paksa dua bantal yang sedang dipeluk nyaman oleh anaknya, hal tersebut justru menyebabkan sang anak terkaget.
Moza membuang nafasnya kasar, wajah gausarnya jelas sekali bahwa ia kesal pada Bunda, "Moza ngantuk Bunda!" Ucapnya lalu menyenderkan tubuh ke kepala ranjang dengan mata masih tertutup setengahnya.
"Cepat mandi masa anak gadis kaya gini, nanti telat Za upacaranya!" Bunda Salamah berucap sambil menepuk bahu Moza.
Moza mengucek matanya perlahan lalu meregangkan badannya sebentar kemudian mengambil handuk merah muda di lemari, si gadis penyuka warna pink itu berjalan masuk ke kamar mandi lalu menguncinya.
"Bunda tunggu di bawah, jangan lupa sarapan." selepas mengingatkan Bunda kembali turun kebawah melanjutkan masaknya yang terjeda.
Di balik kamar mandinya Moza mencuci wajahnya seperti biasa kemudian menggosok giginya, lalu mengeringkan mukanya dengan handuk yang tadi di bawanya, tentu saja Moza tidak mandi! Anak ini tidak suka mandi pagi, baginya terlalu dingin. Padahal mah bisa saja ia mengatur suhu airnya ah emang dasarnya Moza pemalas.
Setelah selesai ia keluar dan mengganti pakaiannya dengan seragam sekolah SMA Menara, rambutnya ia ikat seperti kuncir kuda kemudian memasangkan topinya, berhubungan ini hari Senin Moza menggunakan seragam lengkap guna menghindari hukuman pagi dari Bu Indah sang guru BK.
Seragam biru laut sudah melekat di badannya dengan jas almamater yang ia kenakan langsung, sebelum turun ia memoleskan terlebih dahulu pelembab dan lipbalm guna membuat wajah lebih fresh dan tidak pucat.
Setelah di rasa cukup Moza mengambil ponselnya, berniat menghubungi sang pacar-Agra. Untuk berangkat bersama, ada beberapa pesan masuk dari Agra juga telpon dari lelaki itu. Tumben sekali dia nyepam, bisanya Agra terbilang cuek apalagi perihal pacaran.
Agra : Gue mau ngomong, dan kali serius. Gue mohon angkat teleponnya.
Agra : Za?
Pesan itu terkirim tengah malam tadi dan karna faktor Moza mematikan data ponselnya, pesan itu dibuka pagi ini dan dibalas sesegera mungkin olehnya. Moza tersenyum hangat sepertinya Agra semakin perhatian kesini-kesini, ah atau mungkin dia sedang rindu terhadap Moza.
"Good morning Agra, sorry tadi malem gue matiin data. Lo kenapa spam telpon? ada yang penting?"
Terdengar suara helaan nafas dari seberang sana, "Gue mau kita putus, gue cape sama sikap humble lo kesemua orang yang terlalu berlebihan."
Usai mengucapkan itu telepon dimatikan secara sepihak dari seberang sana, Moza memandang ponselnya dengan tatapan kosong, kemudian menghembuskan nafasnya perlahan.
"Padahal kemaren masih baik-baik aja, aneh."
Moza mengambil tas merah muda lalu turun kebawah, hari ini dan seterusnya tak akan ada lagi perhatian dari Agraham Brilian si cowo tukang nyinyir itu, tak akan ada lagi rutinitas penting setiap malam minggu hanya untuk berjalan-jalan sambil memakan makanan kaki lima, dan hari ini selebgaram muda sekaligus most wanted girl ini telah resmi berpindah status menjadi jomblo, catat baik-baik couple goals SMA Menara yang di banggakan semua murid dan guru-guru telah selesai di hari ini, tanggal 10 Februari 2021.
🍍🍍🍍
Hai selamat berjumpa di salah Mantan, kalian asal mana?
Jangan lupa vote yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Mantan (End)
Teen Fiction"Brengsek lo gra!" Geram Moza "Za maaf" Semuanya selalu bermula dari mantan. Pahit, manis, senang, susah, selalu terjadi karna mantan. Lantas hubungan yang sudah kandas ini apa masih pantas di pertahankan?