1 : Agra jelek!

5.8K 274 26
                                    

Happy reading!

01 : Moza teledor!

Seminggu setelah putusnya Moza dengan Agra semuanya tak baik-baik saja, lebih tepatnya Moza tidak bisa mengendalikan hatinya yang masih ingin bersama Agra. Ingin rasanya ia bicara kepada Agra bahwa ia masih mencintainya namun oh ayolah gengsi dan harga dirinya masih tinggi!

Belum lagi sifat Agra selepas putus makin-makin jutek, bagaimana caranya Moza mendekatinya kembali?

Moza baru saja memasuki kelasnya hari ini ia datang lebih telat dari sebelumnya, meski sebenarnya Moza salah satu anak yang sering telat dan masuk daftar buku Bu indah, tapi berkat jabatannya dia selamat. Beruntunglah Moza. Tadi malam ia menghabiskan menonton drama yang baru-baru saja di publish oleh pihak industri film di salah satu aplikasi movies terkenal, jangan salahkan Moza bangun kesiangan tolong salahkan saja movie yang menggoda imannya.

Moza melangkah dengan ragu menuju bangkunya, jantungnya kembali berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Di samping kursinya ada Agra yang telah duduk tenang dengan bukunya yang ia baca sangat teliti. Tipe-tipe yang good boy Agra ini sebenarnya, hanya saja mulutnya setajam silet tetangga.

Ingin rasanya Moza berteriak, sebangku dengan mantan yang masih menjadi pemeran utama di hatinya sampai sekarang itu sangat menyedihkan, lebih tepatnya sesak. Apalagi jika melihat sikap Agra yang sekarang lebih dingin dibandingkan sebelumnya saat masih berpacaran dengan Moza.

"Pulang sekolah kumpul osis jangan kebiasaan kabur cuma gara-gara gak mau ketemu gue."

Moza yang baru saja duduk terdiam kaku mendengar ucapan Agra, kenapa anak itu mengingatkannya kumpul osis sih?!

Moza merupakan anggota osis dan dia termasuk jajaran pengurus osis, lebih tepatnya ketua dua atau dijuluki dengan wakil ketua maka dari itu Agra yang notabenenya ketua umum pasti kalo ada apa-apa berhadap dengan Moza, begitupun sebaliknya.

"Iya tapi gak janji!" Ucapnya gugup.

"Hmm, lo wakil gue bersikap profesional." ujar Agra lalu setelahnya ia berjalan menuju bangku Devan.

Devan adalah salah satu teman dekat Agra, dia duduk bersama dengan Shopi sahabat Moza. Selain Devan sahabat Agra lainnya yang irit bicara adalah Fatih, di sistem pertemanan mereka ini sepertinya ada dua orang yang jutek dan irit bicara dan satu pelawak handal yaitu Devan.

Tak lama Shopi yang merupakan satu-satunya teman dekat atau bisa disebut sahabat Moza duduk di bangku yang ditempati oleh Agra, ia menoel-noel Moza berniat menggoda Moza yang masih tak karuan.

"Gimana? Hati lo udah aman atau masih sama? Gagal move on kan lo!" Ucapnya sedikit berbisik.

Moza meletakkan kepalanya di meja kemudian memejamkan matanya, kepalanya menghadap ke kanan kearah Shofi karna jika kepalanya menghadap kiri ia akan bertatap dengan Agra yang sedang asik berbicara dengan Devan si rusuh.

"Susah move on Pi, lo tau sendiri gue diputusin gak jelas gitu" Shopi mengangguk mengerti, "Iya sih"

Shofi memang sudah tahu penyebab putusnya Moza karna Moza sendiri yang bercerita panjang lebar kepada dirinya, sekolah pula sudah tau Moza dan Agra sudah putus karna seminggu ini tak ada lagi kedekatan antara keduanya.

Biasanya entah di ruang osis, ruang musik, atau lapangan basket mereka sering tertangkap bersama tapi sekarang hanya ada perang dingin dari keduanya, maka dari itu anak-anak SMA Menara menyimpulkan bahwa mereka putus.

Salah Mantan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang