2 : berisik

3.7K 208 14
                                    

Happy reading!

02 : Agra kaya bunglon

Moza terduduk santai sebari menonton televisi dengan ditemani cemilan ringan di atas meja, serial kartun anak kembar dari Malaysia selalu menjadi favoritnya dimana saja dan kapan saja, meski sebenarnya Moza suka putri Aurora tapi Moza lebih menyukai dua anak botak yang memakai baju kuning dan biru.

Salamah berjalan kearah Moza sembari membawa satu kertas berisi list belanjaan yang cukup panjang, perasaan Moza sudah tak enak!

"Moza tolong beliin Bunda bahan-bahan buat bikin kue, sekalian beli isi kulkas." perintah Salamah sebari meletakkan secarik kertas tadi di meja.

Moza menghembuskan nafasnya ia merajuk kepada Salamah, sudah jadi kebiasaan dia paling malas disuruh di saat tontonan favoritnya sedang berlangsung. Padahal ada abangnya-Johan tapi malah dia yang di suruh.

"Iih kenapa gak bang Johan aja sih Bund." ucapnya merajuk

"Lah kan bang Jojo belum pulang za, udah ah cepetan sana Bunda mau kedapur lagi." ucapnya kemudian pergi kearah dapur.

"Bunda ini udah malem loh! Gak takut anak gadisnya di apa-apain Ama orang?" Tanya Moza sebari merapikan rambutnya.

"GAK ADA YANG NAFSU SAMA KAMU!"

Moza berjalan keluar ia berangkat menggunakan ojeg online saja, mata Moza minus tapi dia tidak mau menggunakan kaca mata dan cukup bahaya mengendarai motor di saat malam-malam saat matanya tak di lapisi kaca mata, Moza terlalu parno memang.

Selepas sampai dia mengambil keranjang khas Alfamart lalu mulai mencari-cari bahan yang harus ia beli sesuai apa yang di catat bunda Salamah tadi. Moza berjalan dari arah rak satu ke rak lainnya ia mengambil mulai dari gula pasir, mentega, sampai ke minuman soda, yogurt dan terpenting cemilan malam untuk mengisi kulkasnya itu.

Moza berjalan sambil melihat daftar list belanjaan sampai tak sengaja ia menabrak punggung seseorang

Duk!!

"Aduh! Mas ati-ati dong kalo berhenti liat-liat" ucap Moza sedikit ngegas

Orang itu berbalik arah menatap Moza intens, alisnya terangkat sebelah. Jantung Moza kembali berdetak kencang, orang yang dia tabrak adalah Agra.

"Lo ngikutin gue Za?" Tanya nya

Moza menggelengkan kepalanya lalu menatap tak kalah garang kearah Agra, "Najis! Gue beli belanjaan bukan ngikutin lo." ucapnya lalu melenggang pergi begitu saja meninggalkan Agra.

Moza masih kesal dengan hukuman lari tadi siang dari Agra, apa-apaan ia berlari 3 putaran di lapangan yang luasnya pake banget tapi gak boleh minum, itu sih namanya niat bikin mantannya buat mati.

Setelah di rasa selesai dengan belanjaannya dia membayar pada kasir lalu keluar dengan membawa dua kantong belanjaan besar di tiap tangannya, di depan pintu Alfamart sudah ada Agra duduk asik di atas motor ninja merahnya sebari memainkan ponselnya.

Ia melihat Moza yang telah keluar dari Alfamart lalu mengisyaratkan lewat tatapannya untuk Moza naik ke atas motornya, Moza yang merasa aneh dengan tingkah Agra hanya melewatinya begitu saja.

Agra menggelengkan kepalanya melihat reaksi Moza, bego pikirnya.
Ia menyalakan motornya lalu berhenti di depan Moza yang sedang menunggu ojeg.

"Naik!" Titahnya

Moza merasa ragu lalu menunjuk dirinya sendiri, "Lo ngajak Gue pulang bareng Gra?" Tanya Moza

Agra mengangguk mantap, "Cepetan gue ada janji sama Abang lo, siniin belanjaan lo"

Moza mengangguk memberikan satu kantong belanjaannya pada Agra sebentar untuk berusaha naik lalu ia mengambilnya kembali, setelah di rasa Moza sudah duduk nyaman di belakang sana Agra mulai menjalankan motornya.

Salah Mantan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang