Happy reading!
Komentar, Vote, Share....
16 : Festival di Jakarta
Hari ini adalah tepat hari dimana festival di Jakarta diadakan, anak-anak drumband telah siap dengan posisinya masing-masing. Moza nanti akan membawa snare drum yang menjadi alat baru untuk ia bawa di tahun ini, jika biasanya ia menjadi pemandu si pemegang mayoret maka hari ini adalah hari yang berbeda namun tetap dengan kharisma yang sama.
Moza menggenakan gaun atau dress drumband berwarna biru dengan rambut panjang kriting gantungnya yang tergerai indah, topi khusus anak drumband terpasang rapi diatas kepalanya. Sangat cantik dan cocok untuk digunakan seorang Aindah Moza Pratiwi.
"Bismillah ya! Semoga kita bisa." ucap Moza sebari memajukan tangannya kedepan lalu di ikuti oleh semua anggotanya mereka melakukan toa ria keatas langit
"DRUMBAND MENARA HEBAT!" Teriak semua anggota drumband dan diakhiri dengan bertepuk tangan sebari tersenyum hangat.
Moza mengatur nafasnya, semoga saja penampilannya kali ini tetap membanggakan kepala sekolah, karna jika saja penampilan gagal maka tahun depan drumband festival mungkin bisa saja diganti dari sekolah lain dan Moza tidak ingin sampai itu terjadi.
Tiba-tiba saja Agra datang dan menepuk bahu Moza ia tersenyum lantas memberikan minuman air mineral yang masih tersegel rapi, "Minum dulu biar gak gerogi"
Moza menggangguk lalu tersenyum hangat, "Makasih Gra"
"Semangat, lo pasti bisa! Gausah nerfes kalo lo gugup anggap aja ini waktu latihan lo dilapangan aja." sahut Agra menyemangatinya
Moza tersenyum seraya kembali mengangguk, Agra memang datang diacara festival ini karna ia merupakan ketua OSIS maka pasti ia akan ikut andil dalam acara ini, bahkan hari ini ia lebih rapih dari biasanya. Baju seragamnya yang dibalut almamater OSIS dan tentunya dengan gaya rambut barunya membuat ketampanannya bertambah berkali-kali lipat.
"Lo potong rambut kapan? Kok gue gak tau?" tanya Moza
Agra mengedipkan matanya jahil lalu merapihkan rambutnya bermaksud menyombong dirinya, "Waktu itu bareng sama Devan Fatih, sama Abang Johan juga."
Moza mengangguk mengerti lalu duduk di kursi plastik yang disediakan panitia, kali ini setiap para penampil diberi tendanya masing-masing agar lebih leluasa, tendanya terletak tak jauh dari jalan utama menuju Monas karna festival pula puncak acaranya akan diadakan di Monas.
"Za?" Panggil Agra
Moza menoleh lalu menutup kembali botol minuman yang baru saja diteguknya hingga tandas, "Apa?" tanya Moza.
"Kalo penampilan eskul loh kali ini berhasil, gue janji bakal ajak lo ke Anyer lagi" sahut Agra
Maya Moza berbinar lalu menggangguk, "Oke gue bakal tampil dan ngarahin yang lain biar tampil ini perfect seperti biasanya, ya Allah Gra gue kangen banget udah lama gak ke sana" ucap Moza histeris bahagia
Agra mengangguk, "Gue tunggu."
Asli bermain-main di pantai itu adalah hal paling favorit bagi Moza, entah hanya bermain pasir sekalipun Moza bakal senang asal di bawa ke pantai. Bagi Moza pantai itu tempat yang indah juga enak buat ngembaliin mood baik, khususnya Anyer pantai ini tuh pantai tempat pertama kali ia liburan bareng Agra sama keluarga besarnya dulu, tempat dimana Moza sering ngabisin waktu sore-sore bareng Agra waktu pacaran, wajar kan kalo Moza rindu kesana apalagi udah lama banget gak kesana, tapi Moza malah aneh, perasaannya pula tak karuan. Tumben sekali Agra baik?
"Tumben? Ada hal apa gak sampe lo segininya?" Tanya Moza pasalnya aneh saja tumbenan Agra juga sebaik ini, perlu diragukan bukan ?
Agra tersenyum bahagia kemudian menjawab, "Gue jadian sama anak SMA sebelah" sahut Agra
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Mantan (End)
Teen Fiction"Brengsek lo gra!" Geram Moza "Za maaf" Semuanya selalu bermula dari mantan. Pahit, manis, senang, susah, selalu terjadi karna mantan. Lantas hubungan yang sudah kandas ini apa masih pantas di pertahankan?