13 : Moza Maruk

1.9K 125 10
                                    

Happy reading!

Kalo ada typo kasi tau, kalo suka ya Vote gak susah kok tinggal pencet tombol bintang gak perlu bayar lagi

Absen yu, kalian asal mana?....

13 : Moza Maruk.

Moza terduduk bosan di ruang tamu rumah Agra, niat awal mereka datang kesini adalah untuk berdiskusi membahas soal-soal olimpiade nanti, tapi dua kurcaci penghambat yakni Fatih dan Devan datang kerumah Agra dan mengajak si tuan rumah latihan basket di taman belakang.

Agra memang sangat menyebalkan, dengan seenaknya menyuruh Moza menunggunya yang sedang bermain basket dan Moza? Dia hanya terbengong tak jelas mana tak ada makanan lagi di atas meja.bSebenarnya Moza tadi telah mengecek kearah kulkas di dekat dapur dan isinya hanya sayuran saja.

"Emang gue kambing apa harus makan sayuran terus!" Ucap Moza waktu membuka kulkas milik Agra.

Gadis berambut panjang ini kini terlentang di kursi panjang kemudian menghembuskan nafasnya kasar, "Lama banget sih, tukang PHP emang tu anak!"

Kesal, Gedeg, dan juga lapar. Tiga rasa itu menyatu menjadi satu dalam diri Moza, ia berdiri lalu melangkah kasar menuju taman belakang, "AGRA GUE LAPER!" Teriak Moza

Aktivitas Agra tidak berhenti dia masih tetap berusaha merebut bola basket dari tangan Fatih, Moza memasang muka sebalnya, "WOY AGRA JELEK GUE LAPER!" teriak Moza lebih kencang lagi.

"PULANG SANA" jawab Agra tanpa melihat atau melirik sedikitpun kearah Moza, Anak itu masih asik bergulat dengan si bola warna oranye.

Moza membulatkan matanya kemudian menghentakkan kakinya, tingkat kekesalan Moza bertambah berkali-kali lipat, "Bunda keluar sama Mama, kunci rumah dibawa Bunda kalo lo lupa!" Kesal Moza

"Iya gue lupa" balas Agra.

Cukup sudah! Kekesalan Moza telah melampaui batas. Moza berlari kearah lapangan di taman itu lalu merebut bola yang sebentar lagi akan masuk ring dan mencetak poin, Agra hendak mengucapkan umpatannya terhadap Moza namun kalah cepat dengan Moza yang berbicara, "KALIAN BERTIGA MASUK! MANDI! TERUS PESEN DELIVERY!" Teriak Moza dan menunjuk satu persatu dari ketiga laki-laki tersebut.

Moza menatap tajam pada Agra lalu berjalan mendahului mereka, Moza terduduk kesal sebari memegang bantal kotak penghias kursi tersebut.

Devan tertawa sejenak lalu menepuk bahu Agra, "Jangan kebiasaan ngebiarin anak orang kaya gitu! Gak baik Gra!" Agra memutarkan bola matanya lalu menjawab ketus ucapan Devan, "Lo pada yang ngajak gue maen basket buat latihan turnamen disini, ngedadak lagi." Jawab Agra.

"Lo nya aja yang gak bisa konsisten Gra!" Sahut Fatih kemudian berjalan masuk kedalam rumah mendahului sang tuan rumah.

"Makanya kalo masih suka sama Moza harus konsisten, perjuangin jangan di tarik ulur" Sahut Devan sebelum akhirnya pergi menyusul Fatih.

"Gajelas lo Van" Jawab Agra.

***

Agra tidak langsung mandi karna dua kamar mandi yakni umum dan kamar mandi pribadinya sedang di gunakan oleh kedua temannya itu, ia terlebih dahulu menghampiri Moza dan duduk di kursi ruang tamu tepat di depan Moza.

"Gue udah pesen pizza, bentar lagi dateng" ucap Agra

"Hmm, pergi sana! Bau!" Ucap Moza mengusir sang tuan rumah.

"Gue ganteng, gue wangi" jawab Agra dengan kepercayaan dirinya yang sangat-sangat besar.

Moza munafik sekarang, Agra di depannya memang berkali-kali lipat lebih tampan dengan stelan kaos putih yang dipenuhi keringat dan membuat si enam kotak-kotak dekat perut tercetak jelas, Moza menelan ludahnya, Agra tak jauh beda dari para bias-biasnya!!!

Salah Mantan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang