21: Pulangnya Pilot kita!

1.6K 97 0
                                    

Heyyo! Siap melanjutkan kisah Agra dan Moza setelah tertunda satu bulan?

Selamat lebaran, mohon maaf lahir dan batin 🌟

Aku ingatkan untuk setidaknya vote cerita ini jika cukup sulit memberikan komentar.Terimakasih.

Tinggalkan jejak🌟

Tinggalkan jejak🌟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


21 : Ayah pulang

Hari paling bahagia bagi Moza adalah hari ini. Tepat dimana Ayahnya, Dimas  pulang dari pekerjaannya dan ada waktu sekitar sebulan qualty time dengan keluarga kecilnya.

Moza memeluk Ayahnya erat dan menggiring masuk kedalam rumah, Johan hanya menggeleng heran melihat Moza yang terlewat manja jika sudah bertemu Ayah kebanggan keluarga mereka. Sampai-sampai membuat Bunda Salamah bertekuk muka menatap Moza kesal, ia cemburu melihat anaknya sendiri masih menempel pada suaminya.

"Udah atuh Za kasian Bundanya cemburu" gurau Dimas.

Moza menatap Bunda Salamah lalu menyengir tanpa dosa, "Aduh maaf Bun sampe lupa kalo Ayah punya istri." ucap Moza jelas mengundang tawa kedua lelaki berbeda usia yang sedang duduk di satu sofa ini.

Bunda Salamah memutar bola matanya kesal, "Durhaka kamu sama Bunda Za, Bunda mau manja-manja sama Ayah kamu eh keduluan sama anak tukang tidur ini." sindir Bunda Salamah lalu duduk di samping suaminya.

Moza hanya tersenyum lalu berjalan kearah dapur sekedar mengambil minum. Dimas memeluk istrinya penuh rindu, wajar saja mereka tidak bertemu dalam hitungan yang sangat lama, "Anak kesayangan kamu suka meresahkan Mas." Bunda mengadu segala tingkah laku abnormal anak bungsunya.

Entah punya dendam apa Bunda pada anak bungsunya ini, kalo gak nyidir soal Agra pasti ada aja bahan buat ngeledekkin Moza.

"Yang penting nggak jadi beban keluarga kaya bang Johan." sahut Moza yang datang dengan membawa satu nampan berisi beberapa gelas berisi es jeruk dan makanan ringan.

Johan mendelik tajam lalu menarik Moza untuk duduk di sampingnya, "Berisik!" tegurnya kemudian mengambil satu gelas diiukuti oleh kedua orangtuanya. Moza yang di tarik tiba-tiba hanya kaget sebentar lalu tersenyum sinis pada Johan.

"Ayah bang Johan katanya udah punya calon tapi belum berani di lamar katanya." sahut Moza tentu saja berniat menjahili Johan.

Johan melotot, dari mana adik laknatnya ini tau soal pacarnya? Aish pasti Agra yang membocorkan rahasia besarnya!

Jika ingin tahu, anak tertua ini sedang dekat dengan satu wanita idaman di kampusnya. Maka dari itu Johan lebih betah pulang ke kos-an dibandingkan ke rumah. Itu semua agar Johan bisa leluasa pulang larut malam sambil ngapel ke rumah doi. Johan sendiri sengaja belum membawanya ke rumah, ia belum siap.

Salah Mantan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang