ALLUNA 112✔

34 2 0
                                    

Delapan tahun kemudian...

Seorang gadis dari atas gedung menatap seseorang yang sedang berjalan di trotoar.

Gadis itu tersenyum miring lalu mengambil sebuah senapan yang ia masukkan dalam tas gitar.

"Ini akan mudah!"gumamnya.

Dia sudah siap menembak lalu dengan sekejap target yang sedari tadi dia awasi terkapar diatas tanah.

Tembakannya tepat mengenai kepala target dengan sangat mulus.

"Waktunya pulang!"ucapnya tersenyum senang.

Dia kembali memasukkan senapannya kedalam tas gitar lalu turun seperti tak terjadi apa apa.

🍩🍩🍩

Gadis itu sampai di rumahnya yang bagaikan istana.

Dorr!!

Sebuah peluru hampir saja mengenai gadis itu jika dia tak segera menunduk.

"Angel!"geramnya.

Lalu muncullah seorang gadis rambut pirang dari belakang pilar.

"Habis bunuh orang?"ucap Angel.
"Kepo lo!"ucap gadis itu melanjutkan langkahnya.

Angel menggelengkan kepalanya pelan lalu menyusul masuk kedalam rumah.

"Om sama Tante tadi telfon gue nanyain lo!"ucap Angel duduk di
meja makan.
"Terus! Lo jawab apa?"ucap gadis itu dengan kaget.
"Gue kan nggak pernah bohong!"ucap Angel.

Gadis itu memijat pelipisnya pelan merasa sedikit menyesal memiliki sahabat seperti Angel.

"Hai nona Leonagara!!"

Keduanya langsung menoleh mendengar suara yang tak asing ditelinga mereka.

"Kalian?"ucap Angel.

Ya Nasya dan Inya datang tiba tiba tanpa mengabari.

"Lah lo disini juga?"ucap Inya menatap Angel.
"Ya numpang makan gue!"ucap Angel sambil mengambil apel disebelahnya.

Nasya dan Inya menganggukan kepala mereka sudah biasa melihat tingkah Angel.

Mereka sangat prihatin pada Alex memiliki tunangan absurd.

"Kalian kenapa nggak ngabarin? Gue kan bisa jemput!"ucap gadis yang sedari tadi diam.

Dia yang tak lain dan tak bukan lagi dan pastinya adalah Alluna Leonagara.

"Kalo ngabarin nggak jadi kejutan!"ucap Nasya.
"Akhirnya kita kumpul setelah sekian lama!"ucap Angel.
"Dua hari lalu juga kita kumpul!"ucap Inya.
"Masa sih?"ucap Angel.

Hahh...

Luna, Nasya dan Inya menghela nafas pelan ingin sekali menenggelamkan Angel ke rawa rawa tapi tau pawangnya galak.

🍩🍩🍩

Sekarang keempat gadis itu sedang duduk sambil makan siang bersama.

Tiba tiba handphone Nasya berbunyi membuat keempatnya menoleh.

"Siapa?"ucap Inya.
"Kak Genta!"ucap Nasya.

Kak Gentayangan👻...

"Dimana sekarang lo manja!!!!"

Semuanya menutup telinga mendengar pekikkan Genta.

"Biasa aja dong kak! Aku lagi makan siang bareng sama sahabat sahabat aku!"
"Sahabat yang mana?"
"Luna, Angel sama Inya kita lagi makan siang dirumah Luna!"
"Astaga maksudnya lo di-"
"Jerman! Bye kak!"

Bip.

Nasya langsung memutuskan telfon takut kakaknya ngamuk.

"Lo nggak izin?"ucap Luna.
"Lupa hehe..."ucap Nasya.
"Kalo lo?"ucap Luna menoleh pada Inya.

Inya menggercapkan matanya saat handphonenya berbunyi menunjukan telfon dari tunangannya Fano.

"Sama!"ucap Inya sambil meringis.

"Buset dikira Jerman sama Indo kaya Jakarta sama Bogor kali!"batin Angel.

🍩🍩🍩

Angel menatap malas seseorang yang sedang mengomel dihadapannya.

"Iya maaf!"ucap Angel.
"Maaf?"ucap Alex.
"Hmm... Aku udah minta maaf kan sekarang biarin aku istirahat!"ucap Angel lalu menguap lebar.
"Untung sayang ya udah sana!"ucap Alex.

Angel tersenyum senang lalu berjalan menuju kamarnya.

Alex menatap Angel hingga masuk kedalam kamarnya memastikan dia baik baik saja.

Alex benar benar panik tau bahwa Angel kabur dari mansion tadi siang.



Luna lanjuttttt...
Semoga suka ya...

Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote and komen!!!!

See you next chapter...
Bye...

ALLUNA {#LEONAGARA3} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang