Semua yang ada di ruangan tersebut terus menatap Luna yang belum juga membuka mata.
Ares, Lano, Rino, Kendy, Kavin dan juga Kesya.
"Enghh..."
Ares segera menggenggam tangan Luna.
Luna mulai membuka matanya lalu hal pertama yang dia lihat adalah wajah sembab Ares.
"Mamah..."lirih Luna.
"Sayang... Kamu bikin mamah takut..."ucap Ares."Apa mamah udah tau semuanya?"batin Luna.
Luna mengedarkan pandangannya lalu matanya bertemu dengan mata Kendy.
Kendy menatap datar Luna dan Luna bisa melihat dengan jelas kekecewaan di sana.
"Gimana keadaan kamu? Ada yang sakit?"ucap Lano.
Luna menoleh menatap wajah khawatir Lano lalu menggelengkan kepalanya pelan.
"Maaf..."ucap Luna.
Luna dapat melihat semuanya menatap Luna khawatir kecuali Kendy.
"Maafin Luna..."
"Luna udah nyembunyiin semuanya dari kalian..."
"Luna takut..."
"Luna takut..."
Ucap Luna.Semuanya menatap sendu Luna, Kendy sudah menjelaskan apa yang dia lihat tadi di jembatan.
Tapi Kendy belum tau apa alasannya sampai Luna seperti ini, dia belum berani bertanya.
"Hiks... Harusnya kamu cerita Luna..."ucap Ares.
🍩🍩🍩
Kendy memilih pergi pikirannya benar benar kacau.
Flashback on...
Kendy mendekat pada anak misterius itu.
"Maksud kamu apa?"ucap Kendy.
"Cepet ikutin aku kak! Aku nggak mau kak Luna kenapa napa!"ucapnya.Anak itu langsung menarik Kendy.
Kendy menghentikan mobilnya di sebuah jembatan lalu menoleh pada anak itu.
"Kenapa kesini?"ucap Kendy.
"Itu kak Luna!"ucapnya menunjuk ke suatu arah membuat Kendy menoleh.Kendy membelalakkan matanya saat melihat apa yang sedang Luna lakukan.
Kendy segera keluar dan berlari mendekat pada Luna.
Flashback of.
Itulah bagaimana caranya Kendy bisa sampai di jembatan.
"Siapa sebenernya anak itu?"gumam Kendy.
Penasaran sama kelanjutannya?
Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote and komen!!
Jangan pelit ya...Love you all♥
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLUNA {#LEONAGARA3} (END)
Storie d'amoresquel dari ARESSA (2) "Lun-"ucap Kendy. "Kenapa lo kesini?"ucap Luna. "Gue mau minta maaf sama lo!"ucap Kendy. "Lo nggak perlu minta maaf Ken!" "Percuma!" "Gue nggak akan maafin lo!" "Lebih baik lo jangan pernah muncul di hadapan gue lagi!" "Kita em...