Luna duduk di meja kerjanya sambil meminum jus buatan Ares.
"Kamu berburu lagi!"ucap Lano yang baru saja masuk.
Luna menoleh lalu menganggukkan kepalanya pelan.
"Orang itu membuat masalah untuk perusahan jadi... Ya itu akibatnya main main sama aku!"ucap Luna.
Lano mengangguk paham sudah beberapa tahun ini Luna mendirikan sebuah perusahaannya sendiri.
Dan beberapa tahun ini juga kondisi mental Luna makin tak stabil.
Luna akan melakukan apapun yang dia inginkan sedangkan keluarganya hanya bisa diam dan melihat.
Luna sudah beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri dan itu membuat keluarganya takut.
Jadi mereka memilih membiarkan Luna melakukan apa yang dia inginkan.
Lagi pula sekarang Luna sudah besar bisa melindungi dirinya sendiri.
"Abang, kakak dan keponakan kamu mau kesini!"ucap Lano.
"Kapan pah?"ucap Luna.
"Besok mereka sampai kesini!"ucap Lano.
"Asik bakalan rame!"ucap Luna.
"Bukan hanya mereka tapi Lena juga akan datang!"ucap Lano membuat Luna terdiam.🍩🍩🍩
Keesokan harinya...
Luna termenung dibalkon matanya terus menatap gerbang mansion.
"Gue nggak tau harus bersikap kayak apa sama lo nanti!"ucap Luna.
Luna menatap langit yang cerah padahal ramalan cuaca hari ini adalah hujan.
Omongan penyiar di televisi tadi benar benar tak bisa dipercaya.
Kalau tau akan cerah seperti ini Luna pasti akan jalan jalan keluar dan mungkin kembali memburu.
Tin!! Tin!!
Klakson berbunyi membuat Luna kaget setengah mati.
Dia telah tiba.
Saudari kembarnya Allena Leonagara telah tiba.
"Wellcome home Lena! I miss you so much!"ucap Luna tulus.
🍩🍩🍩
Ares, Lano, Rino, dan Sandra sudah bersiap menyambut Lena di depan pintu.
Delapan tahun ini lebih susah dari yang dulu karena Lena tak ingin dikunjungi sama sekali.
"Hai semuanya!!!"pekik Lena dengan senyum senangnya.
"Mamah kangen banget sama kamu sayang!"ucap Ares segera memeluk Lena.Semuanya melepas rindu satu per satu lalu mereka masuk kedalam mansion.
Diruang tamu Luna duduk bersama ketiga keponakanya.
"Bisa tinggalkan kami berdua dulu?"ucap Lena.
Rino dan Sandra segera menggendong anak anak lalu pergi meninggalkan kedua adeknya begitu juga Ares dan Lano.
Lena menghembuskan nafas pelan melangkah mendekati Luna yang masih belum mau melihatnya.
"Luna!"ucap Lena.
"Kalo mau ngomong cepet gue ada urusan!"ucap Luna.
"Luna... Lena minta maaf..."ucap Lena.
"Udah cuma itu?"ucap Luna.Lena terdiam melihat aura tak bersahabat dari kakaknya itu.
Luna berdiri dari duduknya lalu melangkah pergi.
"Mau membunuh seseorang lagi?"ucap Lena menghentikan langkah Luna.
Luna tersenyum miring sambil mengangguk pelan.
"Lo tau semuanya ternyata! Gue pikir lo nggak peduli sama gue!"ucap Luna.
"Lun tolong..."ucap Lena."Lo nggak bisa buat gue berhenti sekarang!"
"Harusnya dari dulu lo lakuin itu!"
"Kita ada disisi yang berbeda Lena!"
"Lo bagaikan cahaya sedangkan gue kegelapan!"
Ucap Luna.Lena membiarkan Luna melangkah keluar tapi tiba tiba hujan turun dengan deras.
"Gue benci hujan!"desis Luna.
Luna benar benar kesal sekarang padahal tadi cerah kenapa sekarang hujan?
Hari ini gue sial banget!
Kembalilah masuk!
Deg.
Luna kaget saat tiba tiba mendengar suara Lena.
Luna menoleh kebelakang tapi Lena tidak ada.
Masuk Luna, Lena tunggu dikamar Lena
Merinding.
Detak jantung Luna tiba tiba berpacu dengan cepat.
Dengan langkah tergesa gesa dia segera menuju kamar Lena.
🍩🍩🍩
Brakk!!!
Luna membuka kasar pintu kamar Lena membuat Lena menoleh.
"Luna bisa buka pelan pelan kan?"ucap Lena.
"Apaan ini?"ucap Luna.
"Apa?"ucap Lena.
"Gimana bisa lo baca pikiran gue?!!"ucap Luna.Lena meneguk ludahnya lalu mendekat pada Luna.
Kedua tangan Lena terulur menggenggam tangan Luna.
"Ini salah satu kelebihan aku sekarang!"
"Kita bisa melakukan telepati itu karena kita kembar!"
Ucap Lena.Deg.
Luna melepaskan gengamman Lena dengan paksa.
Air mata Lena keluar begitu deras sama dengan hujan diluar sana.
"Lena?"gumam Luna kaget.
"Maafin Lena... Maafin Lena..."ucap Lena bersujud di depan Luna.Luna ikut luruh kelantai air matanya tak bisa dia tahan lagi.
Luna tak kuat dan segera menarik Lena untuk dia peluk.
Lena segera membalas pelukan Luna dengan erat.
Sungguh Lena sangat merindukan Luna.
"Maafin Lena..."lirih Lena.
"Lo nggak salah... Gue yang egois... Sorry..."ucap Luna.
"Luna..."lirih Lena.Lena benar benar merasa lega setelah berbaik kan dengan Luna.
Delapan tahun lalu semuanya berubah begitu juga sifat Luna padanya.
Luna merasa sangat marah saat Lena tak ingin bertemu dengan keluarga.
Bukannya Lena tak merindukan mereka tapi Lena hanya tak mau kelemahannya kembali sebelum dia menguasai kekuatannya.
Lena selalu lemah jika berhubungan dengan keluarganya dan juga Visal Sanjaya.
Luna lanjuttttt...
Semoga suka ya...Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote and komen!!!!See you next chapter...
Bye...
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLUNA {#LEONAGARA3} (END)
Romansasquel dari ARESSA (2) "Lun-"ucap Kendy. "Kenapa lo kesini?"ucap Luna. "Gue mau minta maaf sama lo!"ucap Kendy. "Lo nggak perlu minta maaf Ken!" "Percuma!" "Gue nggak akan maafin lo!" "Lebih baik lo jangan pernah muncul di hadapan gue lagi!" "Kita em...