SIXTEEN

596 17 0
                                    

ABRAM POV•

ketika aku terbangun aku sudah berada di kamar apartemen ku dan di sampingku ada Dimas yang sepertinya sangat kelelahan, apa dia yang membawa aku semalam dari club itu
Aku bertanya tanya di dalam hati, aku sangat menyesalinya tetapi jujur bisa bisanya aku sangat nyaman dengan mas Rio padahal aku sudah punya Dimas

"Apa aku menghianati Dimas????,apa dia sudah tau kalau aku ke club malam sama mas Rio??"
Kulihat dia bergerak dan sepertinya ingin bangun

"Pagi....."aku melihat dia seperti biasa saja, tidak ada yang aneh seperti dia tidak terjadi apa apa semalam

"Pagi", aku pun menjawab dengan nada pelan sambil menunduk, jujur aku gak mau semua terbongkar, kalau aku ini suka sama mas Rio tetapi aku masih sangat mencintai Dimas
Aku kalut setiap bersama mas Rio apa aku memilih nya atau Dimas

"Kamu kenapa bisa sampai mabuk semalam", dia bertanya

Aku diam seribu bahasa, aku gak tau apa yang mau ku bilang ke Dimas....aku takut semua berantakan

"Kenapa Benji bisa sampai mengantar kamu kesini tengah malam....jawablah"

"Aku.......a.....aku minum sama teman aku", jawabku jujur kalau aku mabuk tetapi bukan bersama mas Rio tapi bersama teman ku yang lain

"Ya ampun, jadi kamu mabuk mabukan sama teman kamu dan lupa kalau semalam kita ada dinner sama Benji iyah???, Kok bisa sih???"

"Maaf, aku minta maaf aku di paksa sama mereka semalam" apa dia gak tau, atau dia

"Huh.....aku jadi gak enak sama Benji,....lain kali jangan gitulah Bram aku jadi gak enak sama Benji, dia itu baik sama kita terutama sama ku"

"Kenapa kamu marah, seharusnya kamu itu bersyukur bisa berduaan dengan benji", jujur aku keceplosan mengatakan itu, aku gak tau apa yang akan Dimas katakan padaku

"Kamu kenapa sih....., walaupun aku itu dekat dengan Benji tapi aku beda dengan mu kamu itu.......", Dia menghentikan ucapannya dan sepertinya dia menyembunyikan sesuatu

"Kenapa kamu lebih milih teman mu dari pada aku....dan yang anehnya Benji lah yang membawa mu ke sini, apa kamu gak mau berterimakasih ke dia dah mau nolongin kita....Iyah!!!!", Ucap nya dengan sedikit nada penekanan di akhirnya

"Maaf, maksudku bukannya gak mau bilang makasih ke dia, tapi aku itu cemburu kalau kamu dekat dengan nya aku takut aku takut kau berpaling ke dia", aku sangat bodoh mengatakan hal itu tepi ternyata aku kah yang berpaling...apa aku ini sudah gila karna cinta???

"Dengar, walaupun seberapa dekat Benji dengan aku...aku tetap memilih kamu asal kamu juga berkomitmen sama sepertiku, sudah lah kamu tidur aja lagi kamu sangat lelah kelihatannya"

"Makasih...."aku mencoba tersenyum kepadanya, walau aku hanya tersenyum tipis kepadanya dia membalasnya dengan senyum lebar nan mempesona itu

Setelah dia beranjak menuju kamar mandi, aku pun melanjutkan tidur ku
Dan kembali ke dunia mimpi

•DIMAS POV•

Aku sudah bisa menahan semua, harapan ku hubungan kami tidak pupus secepat ini

Setelah aku selesai membersihkan tubuh ku, kuperhatikan dia, mukanya sangat teduh aku tidak tau apa di ulang tahun ku yang ke 18 ini hubungan kami bisa bertahan atau tidak
Jujur pagi ini aku masih merasakan sesak yang tidak seberapa dari semalam, aku merasa hancur tapi aku juga mau melihat apa itu hanya karna mabuk atau dia memang menjadi orang paling jahat di hidup ku

Ku tulis di sebuah kertas kalau aku kau latihan dengan beberapa temanku yang ingin ikut mencoba sekolah kedinasan selain mencoba universitas di kota ini dan mungkin akan pulang lama

ORGANISASI (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang