SEVENTEEN

554 15 0
                                    

•BENJI POV•

Aku langsung memukul Abram bertubi tubi begitu saja karena masih sempat sempatnya mereka berpelukan

"Agrh......"

"Sir sir ini salah pagar sir.......Cukup", Rio pun menghempaskan tangan ku begitu saja

"Kenapa kau???"

"Sekali lagi sir mukul Abram aku pastikan sir juga akan babak belur...!!", Ucapnya dengan nada penekanan

"Owh......apa kau tau yang di rasakan dia ini belum sebanding dengan yang di rasakan Dimas, apa kau mau ku buat merasakan seperti yang di rasakan si Abram bajingan ini ke kau??? Iyah???!!??"

"Dimas???, Bukannya Dimas adikmu Bram??"

"Maaf, aku gak tau gimana cara bilangnya, tapi aku gak bisa bohong perasaan ku ke kau Rio", ucap Abram ke Rio

"Jadi Dimas itu emang udah punya hubungan khusus dengan mu???"

"Iya", jawabnya lesu

"Kalau gitu aku gak bisa lanjutkan ini, aku gak mau kalian jadi bermasalah...ini semua salahku"

"Sudah SUDAH!!", Aku mulai emosi lagi dengan drama mereka itu
"Kamu Abram....gak usah lagi berharap Dimas akan kembali kepadamu, dia sudah tau kau itu menghianati dia dari waktu kalian mabuk kemarin"

"Dan sekarang aku gak mau tau, kalian bantu aku nyari Dimas.....dan kalau Dimas kenapa napa kalian gak akan lepas dari ku"

"Gerak sekarang.....!!!!"

Sebelum mereka keluar dari sini
"Kau tau Dimas ke mana ha..!!"

Dia hanya diam saja

"Kami akan mencarinya keliling naik motor sir, pasti dia belum jauh dari sini"

"Yaudah.....kalian ingat kata kataku tadi yah....", Jujur aku sangat takut Dimas kenapa napa terutama dia yang udah di sakiti orang orang yang dia cintai

Aku tidak tau bagaimana perasaan Dimas pada ku setelah dia di sakiti si Abram

Tapi aku yakin kalau sekali Dimas mencintai orang dia tidak akan berani menyia-nyiakannya

Beberapa menit aku berpikir kalau aku harus menelpon ke hp nya

Tut....Tut....

Dimas tak mengangkat teleponnya

Kucoba sekali lagi

Tut...Tut...

Kringg........

Aku mendengar suara handphone dari tas yang tadi di pakai Dimas latihan

"Berarti dia ngak membawa handphonenya"

Setelah itu aku mengambil handphonenya dan langsung keluar dari situ
Sampai di bawah aku langsung menuju mobil ku yang tepat berada di depan pintu masuk karna aku ke sini hanya memang mau meeting

"Sir...sir..", panggil perempuan yang ternyata sekretaris pribadi ku

"Owh Iyah untung kamu di sini, aku mau meeting untuk malam ini di cancel dulu yah soalnya saya ada urusan yang lebih penting"

"Baik sir, tadi saya juga ingin memberi tahukan soal itu...kalau begitu saya permisi sir"

"Ya"
Setelah sekretaris ku itu pergi
Aku langsung masuk ke mobil dan menjalankan mobil untuk mencari Dimas
Aku sangat khawatir padanya aku ngak tau dia kenapa dan kemana

Kringg...kringg..., Handphone Dimas berbunyi

Aku pun mengangkat telfon dengan nomor yang belum tersimpan itu, berharap Dimas menelepon dari handphone orang lain

ORGANISASI (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang