"Aku udah ada di ruang Pramuka"
"Siap izin masuk ka!!",dengan suara pelan
"Masuk!!!", Ucap seseorang yang membuat aku segan
Setelah aku masuk aku langsung melaksanakan tugas sebagai senior sekaligus pengurus Pramuka gudep kami
Singkat cerita segala kegiatan kepramukaan pada hari ini selesai, di setiap ada kesempatan kali Abram selalu mengajak aku berbicara tetapi aku selalu berdalih supaya bisa lepas dari dia karena masih teringat dengan kejadian semalam
Setelah semua junior pulang kami pun para senior bersiap pulang karena pertemuan singkat para senior
"Dimas, Samuel loe berdua dipanggil ka Abram tuh..."
"Iyah makasih yah......"
Setelah itu kami langsung menuju ke pohon Pramuka
"Sore ka.., ada apa ka manggil kami berdua..."ucap Samuel
"Jadi gini Minggu depan Kaka mulai jarang ke sini yah dek karna ada kegiatan yang Kaka kerjakan"
Ucapannya membuat aku jadi merasa muak dengan kebohongannya yang beralasan aneh supaya bisa bermain sama homo lain
"Hanya itu sih dek, makasih yah"
"Owh Iyah ka, kalau gitu kami pulang dulu yah ka...."
"Eh Dimas tinggal di sini dulu aku mau menyampaikan informasi penting dan hanya kami berdua yang bisa tau selanjutnya saya hanya bisa menyerahkan selebihnya ke Dimas"
"Owh yaudah aku duluan yah dim, ka..."
Setelah Samuel tidak terlihat lagi aku pun langsung beranjak pergi tapi kalau Abram langsung menghadang dengan cara menarik tangan ku kembali duduk
"Kamu kenapa jadi cuek sama Kaka", ucapnya sambil mengerutkan keningnya..
Aku hanya diam sesaat dan langsung mengeluarkan handphonenya secara paksa dari saku celananya
"Eh eh kamu mau ngapain dim???"
"Buka....!!!", Ucap ku ketus sambil memajukan handphone ka Abram ke arah depannya
"Buat apa dek..??"
"Apa Kaka ngk bisa buka bentar....??"
"Tapi ngk aneh aneh kan....",ucapnya sambil mengarahkan jari telunjuknya ke finger print handphonenya
Setelah terbuka aku langsung mencari aplikasi kitap biru dan ternyata ada di sebuah folder aplikasi tersembunyi
"De kamu ngapain sih.....??"
Aku tidak mendengarkan dia dan langsung membuka aplikasi WhatsApp di handphonenya
Tanpa waktu lama mataku langsung bisa melihat nama Adit di bawah grub Pramuka kamiAku langsung membuka chat itu dan ingin membaca isinya tetapi langsung gagal karena ka Abram mengambil handphone nya dari genggaman ku
"Saya mau kamu jujur apa keperluan kamu memeriksa handphone saya apa kamu tidak punya sopan santun....!!",ucapnya dengan nada marah
"Ini yang terakhir, Kaka coba buka kontak dan cari nama Adit....."
Seketika wajah ka Abram berumah menjadi muka seperti ketakutan
"Buat apa???"
"Apa Kaka bisa buka.....dan langsung telfon, aku bisa tau kan dia itu siapa....tolong!!"
Kulihat ka Abram seperti ragu ragu tetapi setelah aku memasang tangan seperti bentuk memohon dia pun langsung menelepon nomor Adit itu
'Kring......kring.......', Ka Abram belum sadar kalau aku yang mendapat telfon itu
![](https://img.wattpad.com/cover/233889480-288-k956407.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ORGANISASI (BXB)
Não FicçãoKebukanya kedok Wilona Dan kebukanya info soal fai itu adalah anak benji