THIRTY FIVE

250 8 5
                                    

Jangan lupa vote nya man teman
Bakal seneng banget nih soalnya... Tau apa ada yang suka tentang alurnya atau apa pun itu, dan jangan lupa berkomen kalau ada kekurangan hehe
Yang sudah pantengin cerita buatan aku pasti tau masalah aku sebelum chapter ini aku harap kalian berhati hati yah.. jangan sampai orang lain membuka rahasia terbesar di hidup kalian
*

"Ini mungkin akan akan lama Benji... Aku akan menelfon mu nanti malam"

"Yasudah jangan lupa menelfon ku sayang"

"Iya Benji... Aku pasti akan menelfon mu"

...

'malam'
"Halo..."

"Hallo Dimas... Apa kamu sudah free?"

"Sudah Benji"

"Oke sekarang kita bicara lewat Skype"

"Baiklah.. bentar jangan matiin dulu ini aku mau buka Mac bentar"

"Iya iya... 2 hari lagi aku akan menikah Dimas..."

"Ha.... Bentar bentar", dimas sengaja mengabaikan apa yang di bilang Benji

"Baiklah"
..
"Ini MacBook ku dah ke buka Benji, kita pake Skype aja ya"

"Baiklah"

Setelah video call singkat tersebut terputus Benji langsung menghubungi Dimas di MacBook nya

"Bagaimana keadaan mu di sana", ucap Benji setelah Dimas masuk ke dalam meet itu

"Aku baik baik saja Benji", Dimas tersenyum manis di sana

"Bagaimana dengan ayah, papa, dan mama mu?"

"Mereka juga sehat Benji, bagaimana dengan mu?"

"Kalau fisik ku sehat sehat saja Dimas... Tapi yang jadi masalah adalah mental ku... Aku baru di tinggal kan mu 1 Minggu aku sudah seperti orang gila di sini Dimas..."

"Benji... Ingat janjimu Benji... Bertahanlah demi ku"

"Apa kamu akan tetap mencintai ku Dimas", tanya Benji

"Akan selalu, bagaimana dengan mu Dimas... Apa akan mencintai ku walau aku menikah nanti?"

"Hah... Benji Benji..kan kita dah saling janji kemarin.. dengar.. itu kalung yang ku kasih... Masih ada kan?"

"Masih ada di leherku"

"Baguslah.. ingat aja kalung itu dan otomatis kamu akan mengingat semua yang sudah kita janjikan di hari dimana aku memberikan itu padamu"

Dimas mengatakan itu membuat Benji larut memegangi kalung itu

"Benji..??"

"Eh.. maaf maaf..hehe... Aku ingat semua", Benji tersenyum manis memberitahukan hal itu pada Benji

"Baguslah sayang"

"Apa?"

"Ha?", Balas Dimas

"Kamu bilang apa tadi", Benji cengingiran dan
sangat senang Dimas mengatakan itu padanya

"Sayang?, Emang kenapa apa aku salah Benji?, Kan enggak... Sampai kapan pun kau hanya kekasih ku Benji.. bukan Wilona.. atau pria maupun wanita lain"

"Hahaha... Iya iya.. ", disitu pintu kamar Benji terbuka, Wilona masuk ke kamar Benji tanpa pamit. Yang seketika membuat Benji tak mood

"Wilona datang"

"Ha?"

"Kamu bicara sama siapa Benji?", Dia kepedean masuk tanpa mengetahui terlebih dahulu dia serius dalam melakukan sebuah panggilan atau tidak

ORGANISASI (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang