AKILA - 01

2.2K 88 5
                                    

Pagi ini ada seorang remaja yang telah melakukan ibadah sebagai umat muslim. Ya remaja itu Akila Safitri yaitu seorang remaja yang berumur 16 tahun.

Akila setelah melakukan ibadah sholat dan telah rapih menggunakan seragam sekolah dengan lengkap. Ia pun langsung turun ke dapur untuk membantu membuat sarapan bersama mbok murni.

" Pagi mbok " kata Akila sehingga membuat mbok murni ini kaget.
"Pagi juga, isshh si Eneng mah bikin kaget mbok aja " kata si mbok yang memang terkejut. Akila yang di tegur pun hanya bisa tersenyum sambil menunjukan gigi rapinya.

Iya memang mbok murni memanggil Akila dengan sebutan neng karna itu kemauan dari Akila nya sendiri.

"Mbok mau bikin sarapan apa sekarang " tanya Akila sembari melihat bahan bahan yang ada di meja untuk di masak.

"Mbok mau buat sarapan kesukaan ibu sama bapak neng " jawab mbok murni. Akila yang mendengar jawaban dari mbok murni bahwa ada kadua orang tua sekarang membuat dia jadi bahagia.

" Wahhh yang benar mbok ada mama sama papa di rumah? Kapan mereka pulang mbok ? Kok Akila ga di kasih tau sih ? " Tanya Akila bertubi tubi sampai membuat mbok murni pusing sendiri.

"Tanya nya satu satu atuh neng kan mbok jadi pusing " Akila hanya bisa tersenyum.

"Iya ibu sama bapak ada di rumah kemaren malem mereka baru aja pulang karena neng akilanya sudah tidur pas malem jadi ya neng akila ga tau "

" Ohhh gitu ya mbok kalo gitu ayo kita masak Akila bantu supaya mama sama ayah suka sama makanan yang Akila buat" mbok murni banyak bisa mengangguk dan tersenyum.

Setelah beberapa saat masakan Akila dan mbok murni pun telah jadi mereka hanya memasak makanan Yang sederhana yaitu seperti ayam goreng, tumis kangkung, sayur sup yang kesukaan mama Akila dan jangan lupakan sambal ulek nya mbok murni yang bikin ketagihan.

Saat sedang menyusun makanan kedua orang tua Akila pun turun ke bawah untuk melakukan sarapan bersama. Akila sangat antusias disaat ada orang tua nya.

"Pagi ma pah" sapa Akila tapi hanya di balas
"Hhmmm" gumaman oleh orang tua nya. Akila sudah biasa dengan sikap orang tua nya ini di cuekin misalnya kaya sekarang.
Akila berusaha mencari topik untuk mengobrol dengan orang tua nya

" Ohh iya ma pa Akila sekarang udah kelas XI loh dan Akila juga sekelas lagi sama ghea temen smp Akila ma pa " cerita Akila tapi tidak ditanggapi oleh orang tua nya.

Jujur ingin sekali Akila di perhatikan oleh kedua orang tua nya seperti anak remaja lainnya tapi itu sepertinya mustahil.

"Ma yah boleh ga kalo Akila nanti berangkat ke sekolah bareng sama kalian ? " Tanya Akila dengan hati hati

"Ga" jawab ayah Akila
"Kenapa ga boleh pah ? " Tanya Akila karena setiap dia ingin berangkat bareng pasti tidak boleh

" Kamu ini ga usah manja ngaku udah kelas XI tapi kesekolah aja pengen di anter" kata mama Akila dengan nada sinis

"Tapi kan mah Akila pengen banget di anter ke sekolah sama kalian kaya temen Akila "

TAKK

  Bunyi sendok di banting oleh sang ayah sehingga bisa membuat Akila diam

"Sudah saya bilang ga ya enggak kamu ini punya kuping atau tidak sih jangan hanya bisa membuat kami marah terus! Saya jadi tidak selera makan kalo gini ! " Marah sang papah kepada akila.

"Mending kita berangkat saja ayo mah pusing saya kali setiap hari di rumah cuma buat marah marah sama anak ini " papa dan mama Akila pun pergi dengan keadaan marah

Akila sendiri dia sudah menangis. Jujur dia ga tau apa salah nya sampai sampai kedua orang tua selalu emosi kalo berhadapan dengan nya.

" Neng gapapa ?" Tanya mbok murni

"Hiks Akila salah a hiks pa ya hiks bi kok mama hiks ayah hiks salalu marah hiks sama Akila "

" Neng yang sabar mungkin bapaka smaa ibu lagi banyak kerjaan jadi bawaannya marah marah terus neng yang sabar ya " tenang mbok murni

"Tapi mbok kenapa setiap hari mereka begitu sama Akila apa Akila ada salah sama mereka sampe mereka kaya benci gitu sama Akila atau jangan jangan akila bukan anak kandungnya mama ayah mbok "

" Neng jangan mikir kaya gitu mana mungkin ada orang tua yang benci sama anak nya sendiri udah ya jangan nangis lagi nanti jadi jelek si enengnya" hibur si mbok sebenarnya si mbok pun dapat merasakan apa yang di rasain sama Akila dia pun tak tau mengapa majikannya sebegitu benci kepada akila.

" Ya udah mbok Akila berangkat sekolah dulu ya " pamit Akila dengan senyum manisnya

" Iya neng semangat sekolah nya ya"

"Yaudah Akila berangkat dulu ya bi assalamualaikum " pamit Akila sambil mencium tangan mbok murni

"Waalaikumsalam hati hati di jalan ya neng "  Akila hanya menjawab dengan mengacungkan kedua jempol nya kepada mbok murni

Akila pun berangkat ke sekolah dengan angkutan umum itulah kebiasaan Akila walaupun dua mempunyai harta yang melimpah tetapi dia mau menggunakan angkutan umum.




























Jangan lupa vote yaaaa

TristezzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang