𝙼𝚢 𝙲𝚘𝚕𝚍 𝙷𝚞𝚜𝚋𝚊𝚗𝚍 (#𝟷 𝙴𝙳𝙼𝙾𝙽𝙳 𝚂𝙴𝚁𝙸𝙴𝚂)✓

23. Care

💟 HAPPY READING 💟

••••••••••••••••••••••••••••
My Cold Husband - Care

A wattpad story
by _sidedew
••••••••••••••••••••••••••

✨✨

David menoleh dan mengernyit kaget namun hanya sebentar ketika merasa langkah Stephanie sejajar dengannya.

"Aku tidak tahu dengan siapa kau berurusan. Tapi aku tidak mau kalau kita sampai tertangkap lagi" entah itu adalah pesan yang Stephanie layangkan untuk David atau untuk laki-laki itu.

•••}{•••

Sekarang keadaan menjadi terbalik. Stephanie membawa David untuk terus berlari dan mencari jalan di sepanjang keramaian Manhattan. Mencoba mengelabui dua orang yang terus-menerus mengejar mereka di belakang.

Meski tidak begitu tahu akan setiap sudut jalanan ini, namun Steph berhasil menulusuri jalan tanpa menemui kebuntuan yang berpotensi mereka akan melakukan hal yang bahkan Steph tidak tahu apa sebenarnya yang kedua pria itu inginkan. Kenapa mengejarnya sampai sejauh ini. Untuk sekarang ia merasa bangga akan hal itu-bisa memilih jalan yang tepat untuk kabur dari kejaran mereka.

Sungguh. Stephanie tidak mau kejadian masa lalu teringat kembali. Ya, sebenarnya ia sendiri tidak yakin akan ingatan yang belakangan ini sering muncul begitu saja di ingatannya. Seolah ia memang melupakan sesuatu juga-seseorang.

Dan entah kenapa ia tidak mau David mengalami hal yang sama seperti yang dialami laki-laki dalam ingatannya.

"Akhh!" Steph terpekik kala David mendorongnya pada sebuah lorong gelap yang begitu sempit namun cukup untuk mereka berdiri dengan cara berhadapan seperti ini. Jarak mereka sangat dekat membuat Steph yang memiliki tinggi tubuh hanya sebatas dada dari pria tinggi ini bisa menyandarkan tubuhnya di dalam dekapan David. Sejujurnya ia merasa kelelahan terutama di bagian kaki karena sebelumnya ia mengalami keseleo kecil namun ternyata berdampak sakit sekarang.

Nafas mereka masih tersengal-sengal. Deru nafas silih tak beraturan. Keringat bercucuran di pelipis keduanya. Steph lelah. Sangat. Seharusnya jam segini ia tidur pulas di queen size bed miliknya. Memeluk boneka cow dan bergelung dengan selimut tebal di bawah dinginnya AC ruang kamar.

Steph menatap sayu pada iris kelabu yang menatapnya dingin namun terselip kekhawatiran. Steph tahu itu maka ia tersenyum lembut meyakinkan bahwa dirinya memang baik-baik saja.

"I'm okay"

"Tunggu di sini. Jangan pergi ke mana pun sebelum aku menemuimu"

Steph belum bisa menjawab dan meresponnya karena sibuk mengatur napasnya.

"Kau mendengar ku?!" David sedikit membentaknya dan tidak sabaran namun Steph tidak menyadari akan itu ia hanya mengangguk lemah karena tubuhnya yang lelah.

David sedikit bergeser hingga bisa keluar dari tempat persembunyian. Dengan langkah pasti ia menyusuri jalan lembab diantara bangunan-bangunan yang menghimpit jalan setapak ini. Banyak kucing liar yang tengah sibuk di tong sampah.

Ia melempar kaleng ke arah depan sedangkan dirinya bersembunyi di balik tembok yang menghubungkan dengan lorong lain.

"Sepertinya dia di sana" ucap salah satu dari kedua pria tadi. Dengan cepat pria berambut plontos itu keluar dari lorong tersebut selang beberapa detik ketika pria tersebut berada di depan David, dengan lincah kedua tangan kekarnya memelintir kepala plontos itu dengan sekali hentak hingga menimbulkan bunyi tulang yang patah. Sedikit kesulitan ketika ia menarik tubuh besar berotot ini untuk ia senderkan pada dinding dekat tumpukan tong sampah.