𝙼𝚢 𝙲𝚘𝚕𝚍 𝙷𝚞𝚜𝚋𝚊𝚗𝚍 (#𝟷 𝙴𝙳𝙼𝙾𝙽𝙳 𝚂𝙴𝚁𝙸𝙴𝚂)✓

50. End Game

3500 word (tidak termasuk note) 🔥

Tandai mana saja yang typo

HAPPY READING💟

••••••••••••••••••••••••••••
My Cold Husband - End Game

A wattpad story
by _sidedew
••••••••••••••••••••••••••

✨✨

"Oh, sayang. Aku tidak sia-sia mengajakmu untuk bergabung. Kau telah menyelamatkan kami" ujar Kenneth yang masih fokus mengemudi. Mereka semua hampir sampai di markas Retrouch.

Rachael Hany tersenyum tipis. Kini ia dilanda kecemasan jika harus bertemu dengan Helena. Apakah Kenneth akan membencinya?

•••}{•••

Tidak sampai di situ, Helena terus melancarkan aksinya agar Rick Devils kesulitan di sepanjang jalan Moscow bahkan ia ikut turun untuk melawan Rachael dan Felix.

"Tidak semudah itu kau mengalahkan ku, sayang" jari lentik itu pun beradu dengan keyboard monitor.

"Oh, Shit!"

"Helena tidak menyerah" Felix cukup kesulitan mengoperasikan laptop dalam kecepatan tinggi yang mobil Lucas kemudikan.

"God!" Lucas membanting setir mobil untuk menghindari tembakan yang dilayangkan oleh seseorang di mobil depannya.

"Robert, bisa kau singkirkan nyamuk itu" kata Felix yang masih berkutat dengan pekerjaannya.

Lucas pun membuka sunroof untuk memudahkan Robert. Pria itu pun berdiri—menyesuaikan bidikannya, tidak lama kemudian satu peluru tepat mengenai wajah musuh berkaca mata hitam itu. Robert juga menembak dua ban mobil tersebut hingga oleng dan menabrak mobil lain yang terparkir di sisi jalan.

Benturan peluru pada bodi mobilnya membuatn Robert spontan menunduk. Ia pun memutar tubuh untuk melihat di belakangnya ternyata dua orang pengendara motor yang sedang berboncengan menghujam peluru mereka ke arahnya.

"Bisakah kau kendalikan mobil ini dengan benar? Aku kesulitan" ujarnya kesal. Ia mengganti pistol dengan laras yang lebih panjang.

"Kita sedang disabotase, bodoh" Lucas mengumpat datar.

"Kau penembak jitu, dalam keadaan ugal-ugalan seperti ini bukanlah hal yang sulit bagimu" tukas Felix.

Oh, Apakah mereka baru saja mengejeknya? Sialan.

Dengan kesal, Robert kembali melawan para pengendaranya motor itu. Tapi sial ia semakin kesulitan karena mereka bisa menghindar dengan cukup baik. Bahkan peluru Robert beberapa kali mengenai kap mobil lain.

Di lain sisi, tak jauh dari mereka, David pun sibuk meliuk-liukkan mobilnya untuk menghindari rentetan peluru yang menghujam. Berterimakasih lah ia kepada presiden Amerika yang sudah meminjamkannya mobil antipeluru yang hanya ada sepuluh di dunia. Mobil hitam itu memang sengaja Nixon Herbert simpan di Rusia untuknya jika sewaktu-waktu berkunjung atau hal pribadi lainnya.

Percikan api samar-samar terlihat kala butiran peluru itu menembak bodi mobil namun terbuang sia-sia bahkan tidak ada bekas goresan sedikitpun.

David segera menambah kecepatan tinggi menembus keramaian kota, meliuk dengan gesit dan menawan agar tidak terjebak macet dalam pelariannya. Tanpa aba-aba, David memutar roda kemudi ke sebuah tikungan di perempatan jalan. Selang beberapa menit dua mobil yang mengejarnya pun terus melaju lurus tentu kehilangan jejak David.