Part 16 : Night Changes

1.7K 239 148
                                    

Untuk team BakuDeku ataupun TodoDeku, waktu dan tempat untuk bertengkar di persilahkan! Haha, selamat membaca! 

.

.

.

Bakugou Katsuki merasakan pening luar biasa di kepala, saat sinar matahari pagi menusuk iris matanya dari gorden yang setengah tertutup itu. Ia menatap langit-langit sebentar, terdiam untuk mengumpulkan kesadaran.

Hingga tak lama tersadar, kalau ini bukan kamarnya.

Ada sosok lain juga yang terbaring nyenyak tepat di sebelah Katsuki, dan itu pun bukan Midoriya Izuku.

Separuh tubuh Katsuki cuma tertutup selimut tebal, begitu pun dengan wanita itu. Ini merupakan pertama kali Bakugou tertidur di sisi orang lain–yang bukan kekasihnya. Jika boleh jujur, sungguh ... ini membuatnya merasa bersalah.

Ya, ia menyesal karena tidak melakukannya dengan Izuku. Akan tetapi, Katsuki tak sedikit pun merasa demikian atas apa yang sudah keduanya lakukan semalam.

Ketika tengah sibuk dengan lamunan sendiri, sosok gadis di sebelahnya tiba-tiba menggeliat. Perempuan itu mengucek matanya, menatap bingung ke arah si teman satu malam. Kemudian terkekeh, yang mana hal tersebut membuat Katsuki menoleh.

Pemuda itu mengernyit bingung. "Kenapa?"

Camie menggeleng pelan, lantas memiringkan tubuh separuh telanjangnya itu tanpa merasa berdosa. "Tidak, aku hanya bingung saja. Ternyata, kau tampan juga ya ... meski tampak berantakan begitu."

Walau ucapan tersebut dimaksudkan untuk memuji, tapi Katsuki justru menangkap kata-kata itu sebagai ejekan.

Ia berdecak, enggan menanggapi. Lebih memilih untuk beranjak dari kasur, dan segera memunguti pakaian yang ditanggalkan paksa semalam tadi satu-persatu. Kemudian, kembali memakainya.

Utsushimi Camie menatap Bakugou sambil tersenyum aneh. "Mau pulang?"

Pemuda yang ditanya tidak menjawab.

Gadis itu lantas merengut, tapi tak mau ambil pusing–karena satu kotak kemasan rokok di meja nakas, berakhir mengambil alih perhatiannya. Ditarik satu, kemudian dinyalakan. Dihirupnya asap nikotin itu sebagai penyambut pagi hari.

Camie menghembuskan asap tebal itu sebelum bertanya, "Kau yakin?"

Sebenarnya, ia 100% percaya kalau bakal diabaikan oleh Bakugou. Namun tak disangka, pemuda itu justru menghentikan aktivitasnya.

"Yakin apa?"

Gadis itu mengernyitkan dahi. "Tentu saja pulang. Bau tubuhku dan tubuhmu semalam pasti melekat, yakin mau pulang begitu saja?"

Bakugou nampak berpikir sebentar, tapi dia tetap acuh sambil meneruskan untuk mengenakan jaketnya. "Tenang saja, kekasihku lebih polos dari yang kau bayangkan. Dia tidak akan menyadarinya."

"Oho ... Kau pintar main rahasia ternyata. Aku jadi ingin bertemu dengannya," godanya.

Dua detik setelah Camie mengucapkan itu, Katsuki langsung menatap tajam.

Gadis tersebut tertegun, kaget saat melihat tatapan seorang pemuda itu–yang habis mengeluh bosan, serta melakukan kesenangan bersamanya semalam–mendadak berubah menjadi sosok yang lain. Ia tidak sadar jika sudah memancing emosi Bakugou.

"Jangan macam-macam," ancam pemuda tersebut. Begitu dingin dan menusuk.

Utsushimi Camie pun tak berani menjawab lagi, lebih memilih untuk membuang wajah menuju luar jendela yang masih belum terbuka sepenuhnya.

If We [Bakudeku/Tododeku] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang