Sorry kalo typo bertebaran!!!
Please, Usahain baca sampai kelar.. Meskipun ga ngevote tapi baca sampai kelar itu buat gue itu sudah termasuk cara apresiasi buat penulis, yang udah berusaha gimana caranya supaya tulisannya menarik.
===========
Beberapa waktu yang lalu...
Dalam sebuah kamar dengan pencahayaan redup, gorden masih saja tertutup hanya sorot mentari yang masuk melalui celah-celah ventilasi jendela. Seisi kamar terlihat begitu berantakan untuk ukuran kamar perempuan. Pada sebuah pembaringan yang tidak begitu besar, seorang wanita duduk mendekap kedua lutut dan menenggelamkan kepalanya disana. Isakannya terdengar samar.
"Jen..." panggil seseorang di balik pintu. Namun dia tidak mengindahkan panggilan itu.
"Jennie, gue buka pintunya ya?" ucap suara itu lagi. Tak lama pintu terbuka dan sosok itu begitu terkejut melihat seisi kamar bagai kapal pecah, kala melihat Jennie yang duduk di ujung pembaringan dia tak kalah terkejutnya mendapati sosok yang terlihat rapuh. Dengan segera dia mendekat dan meletakkan nampak yang berisi sarapan di nakas. Dalam sekejap dia duduk disamping Jennie dan segera merangkul pundaknya. Sontak Jennie sedikit terkejut dan menjauh dengan ketakutannya yang begitu tinggi, melihat yang ada di depannya adalah seorang laki-laki.
"Jangan sentuh gue..." teriak Jennie.
"Hey gue Jackson.." Jennie sedikit tenang setelah mendengar nama Jackson. Jackson menatap Jennie dengan pilu, karena sepupunya itu tampak kacau sekarang. Mukanya sudah tidak karuan, matanya sembab karena menangis semalaman.
"Tadi Kak Sunny bilang, kalo lo semalem pulang kerja lebih awal, terus pulang-pulang mata lo sembab? Kenapa? Ada yang gangguin lo di tempat kerja?" tanya Jackson. Jennie hanya diam dan hanya dengan gelengan kepala dia menjawab pertanyaan Jackson. Tatapannya kembali kosong.
"Terus??" Lagi-lagi Jennie hanya diam. Jackson menghela nafasnya frustasi.
"Kalo lo gini terus, gimana gue bisa bantuin lo nyelesaiin masalah." Jackson menggerakkan badannya menghadap Jennie, kaki kirinya diangkat di atas kasur.
"Jen..." ucap Jackson menggenggam tangan Jennie. "Kalo lo ada masalah cerita sama gue, seberat apapun masalah lo, sebisa mungkin gue akan bantuin lo kok. Lo sendiri dulu yang bilang ke gue, gue tempat ternyaman lo buat berbagi. Lo juga pernah bilang kan, apapun yang terjadi jangan sampai gue ninggalin lo?" Jennie menatap Jackson dengan tatapan sayu.
"Ya udah, kalo lo belum siap cerita nanti aja. Sekarang lo harus makan deh bubur ayam yang tadi gue beliin di tempat langganan lo." Jackson meraih mangkok yang tadi ditaruhnya di atas nakas. Dia pun mengaduk dan menyuapkan ke mulut Jennie. Jennie membuka mulutnya pelan. Jackson tersenyum kala Jennie mau menerima suapannya.
Setelah Jackson menyuapi Jennie lalu ia membantu membereskan kamar Jennie, dibantu dengan Sunny kakak perempuan Jennie.
✷✷✷
KAMU SEDANG MEMBACA
My Step Mother's My Ex (Slow Update)
FanfictionJisoo Wiraga (Kim Jisoo BLACKPINK) setelah bertahun-tahun menyandang status Duren Mateng (Duda Keren Mapan dan Ganteng) pasca kematian istrinya Marcella (Naeun Apink) akhirnya luluh dengan Jennie Ruby (Jennie Kim BLACKPINK) seorang yang baru dikenal...