Chapter 17 - Sure With You

832 96 8
                                    

Kita flashback dulu hari-hari sebelum Jisoo melamar Jennie yaa

baca sampai kelar yaa

⚠ ⚠ ⚠ Cerita ini hanya fiktif belaka, mohon maaf jika terdapat tokoh yang dibuat tidak sebagaimana mestinya (Diluar karakter asli mereka) Cerita ini dibuat bukan bermaksud untuk menjelekkan atau menjatuhkan Tokoh" yang terlibat dalam cerita fiksi ini. Namanya juga AU hehehe

========

Jisoo baru saja keluar dari meeting di kantor sang papa di daerah Sentul Bogor. Wajahnya terasa kaku karena sejak meeting tadi dia selalu bersitegang dengan sang papa. Bagaimana tidak, bukannya membahas tentang pekerjaan karena awalnya Jisoo mengira papanya menjadi clientnya untuk konsultasi keuangan perusahaan. Namun ternyata papanya menginginkan Jisoo keluar dari pekerjaannya yang sudah ditekuni lebih dari 15 tahun itu untuk mengelola salah satu anak perusahaan papanya yang terancam gulung tikar. 

Baru saja masuk di balik kemudi tiba-tiba handphonenya berdering. Jisoo meraih handphone yang ada di saku celananya. Ternyata satu telfon dari sang assisten, Seulgi.

"Hallo seul ada apa?"

"Bos, udah kelar meeting di Bogornya? Gimana hasilnya?" tanya Seulgi. Terdengar helaan nafas dari Jisoo.

"Gue ga bisa cerita di telfon. Nanti aja kalo gue udah sampai kantor." ucap Jisoo.

"Hmm Oke bos. Anyway gue cuma mau ngabari bos, meeting dengan perusahaan PT Adhikari Investama dimajuin jadi hari ini bos, jam 15.00 WIB.

"Bukannya itu jadwal meetingnya masih besok jumat? Kenapa dimajuin jadi kamis?" tanya Jisoo.

"Mereka bilang CEO nya pengen ketemu langsung sama lo, dan si CEO ini cuma ada waktu hari ini aja makanya mereka mendadak ngabarin gue ngemajuin meeting jadi hari ini." jelas Seulgi.

"Ck.. Gue masih di bogor, kalo ga macet juga sejam baru sampe. Lagian ada-ada aja sih mendadak dimajuin segala." omel Jisoo.

"Ya mau gimana lagi bos.." ucap Seulgi.

"Ya udah lo mulai dulu aja meetingnya, gue berusaha sebisa mungkin cepat sampai kantor." ucap Jisoo.

Jisoo meletakkan handphonenya begitu saja di jok samping kemudi saat sudah menutup teleponnya. Jisoo mengelus keningnya untuk menghilangkan rasa pening yang tiba-tiba menyerang. 

Sesaat Jisoo mengambil kembali handphonenya untuk mengirim chat kepada Jennie. Setelah cukup lama mereka saling berbalas pesan Jisoo melajukan mobilnya menuju kantor.

❀❀❀

Jam 4 lebih 20 sore meeting baru saja selesai Jisoo kembali ke ruangannya untuk bersiap-siap pulang karena rencananya sore ini dia akan mengunjungi makam sang istri tercinta.

Saat keluar dia berpapasan dengan seulgi yang hendak masuk ke ruangannya.

"Loh bos, kok udah berkemas-kemas?" tanya seulgi heran saat melihat Jisoo sudah memakai tasnya dan keluar dari ruangannya. "Ini laporan hasil meeting tadi bos." ucap Seulgi seraya memberikan map kepada Jisoo.

"Gue hari ini mau ziarah ke makam Marcella. Lo taruh aja laporannya di meja gue ya Seul. Gue pulang dulu" ucap Jisoo menepuk pundak Seulgi. Seulgi pun mengangguk.

Jam masih menunjukkan pukul 5 sore, namun Jisoo sudah sampai di makam sang istri. Jisoo membersihkan rumput liar yang tumbuh di sela-sela rumput hias di atas pusara istrinya. Jisoo berdiri seraya menepuk nepuk telapak tangannya yang kotor, lalu meraih keranjang berisi bunga mawar tabur. Jisoo menabur bunga di atas pusara makam sang istri lalu menyirami dengan air mawar terakhir dia meletakkan sebuket bunga lily berwarna pink bunga kesukaan mendiang istrinya. Setelahnya Jisoo kembali jongkok untuk memanjatkan doa.

My Step Mother's My Ex (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang