Chapter 14 - Mad

873 88 2
                                    

Cerita di Chapter ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan berita Pembully-an yang sempat menghebohkan dunia entertainment Korea Selatan.

⚠ ⚠ ⚠ Cerita ini hanya fiktif belaka, mohon maaf jika terdapat tokoh yang dibuat tidak sebagaimana mestinya (Diluar karakter asli mereka) Cerita ini dibuat bukan bermaksud untuk menjelekkan atau menjatuhkan Tokoh" yang terlibat dalam cerita fiksi ini. Namanya juga AU hehehe

++++++++++++++++++++

  Sebelumnya...

"I love you today, tomorrow, and forever." ucap Dion saat melepas lumatannya.

"I love you too more than you know.." ucap Rose. Dion tersenyum dan kembali Dion melumat lembut bibir Rose.

Tanpa mereka sadari mobil berhenti tak jauh dari keduanya seseorang di balik kemudi yang menyaksikan keduanya tengah bercumbu dengan tatapan tajam.

Seseorang itu menjalankan mobilnya pelan hingga semakin dekat dengan Rose dan Dion. Sadar dengan cahaya yang menyilaukan Rose dan Dion melepas pagutan masing-masing. Rose mengalihkan perhatiannya ke arah cahaya tersebut. Rose cukup terkejut saat tahu mobil Jisoo lah yang ada di depannya. Rose bisa melihat tatapan Jisoo yang sangat murka.

"Papi.." ucap Rose takut. Sadar akan ketakutan yang Rose rasakan Dion menggenggam tangan Rose erat.

Jisoo keluar dari mobil dengan membanting pintu lantas menghampiri mereka.

"Oca masuk!" Perintah Jisoo.

"Ga mau!!" ucap Rose.

"Masuk sekarang!" ucap Jisoo lebih tegas.

"Tapi pi aku.." ucap Rose.

"Masuk atau papi yang akan menyeret kamu ke dalam!" ucap Jisoo menginterupsi Rose.

Rose menatap Dion, sedangkan Dion memberi anggukan ke Rose. Dengan berat hati Rose melangkah masuk gerbang. Belum sempat Rose masuk rumahnya terdengar suara.

BUGH..

BUGH.. BUGH.. BUGH..

Rose berbalik dan berlari keluar gerbang dan nampak di depannya Dion telah jatuh di aspal sedangkan sang papi mencengkeram hoodie bagian atas yang Dion pakai. Melayangkan satu pukulan lagi.

"BABY..." Teriak Rose.

Rose menghampiri Dion yang wajahnya sudah memar dan berdarah di bagian pelipis, tulang pipi, bibir, dan hidung. Rose memeluk Dion yang sudah lemas terkapar di aspal dan tak kuasa menahan tangisnya.

"Papi.. Jangan pukul Dion Pi.. Dia ga salah apa-apa.." ucap Rose sembari terisak.

"Oca Masuk!" Ucap Jisoo. Rose menggeleng.

"Oca ga mau masuk! Oca mau tetep disini, Oca ga mau kalau Oca masuk Papi mukul Dion lagi."

"Dia udah merusak kamu! Dia ga pantas untuk kamu. Jauhi dia! Atau papi akan kirim kamu ke Aussie ke tempat Aunty Bona." Tegas Jisoo.

Aunty Bona adalah adik kandung Marcella yang kini pindah ke Aussie mengikuti suaminya yang bekerja disana.

"Ca.. Masuk aja aku ga papa." ucap Dion dengan terbata. Rose menggeleng dengan tangis yang belum juga reda.

"Masuk sayang. Turuti papi kamu yaa.." ucap Dion menangkupkan sebelah tangannya ke wajah Rose, tangis Rose semakin pecah.

Rose bangkit namun tidak berniat masuk hanya berdiri di depan gerbang.

Jisoo menarik Dion untuk berdiri. Lantas Jisoo kembali melayangkan pukulan lagi hingga membuat badan Dion terhuyung dan membentur motornya. Motor Dion jatuh bersamaan dengan tubuhnya yang membentur motor itu, spionnya pun pecah. Rose menutup mulutnya seiring dengan air matanya yang kembali meleleh. Rose menggelengkan kepala tidak menyangka kemarahan Jisoo begitu besar saat mengetahui dia pacaran.

My Step Mother's My Ex (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang