Chapter 20 - Heart Break

1K 105 31
                                    

Lisa male edit by LISAOPPAAA_

Happy Reading!!

Harus banget baca sampai kelar!! 🤗

╼╼╼╼╼╼╼╼╼

"Nghhh Haahh... Haaahhh... Haaahh." Rose terengah-engah, nafasnya tak beraturan.

"By... Pelan-pelanh. Aku capekh.."

"Tahan dulu sayang, 2 putaran lagi selesai kok."

"Makanya kamu lebih cepet, biar ga gampang capek."

"Aaaahhh.. Kamu mah enak.."

"Apa enaknya? Sama-sama kena hukuman lari kok enak." ucap Dion yang lantas meletakkan telapak tangannya di punggung Rose mendorongnya agar terus berlari.

"Ayoo bentar lagi selesai. Semangat! Semangat!!." ucap Dion.

"Makanya sering-sering jogging Ca, biar kalo dapet hukuman kaya gini kamu ga keberatan. Cuma 10 kali aja kamu ngeluh gimana kalau disuruh 50 kali." ucap Dion saat mereka tengah berlari.

"Iyaa..iyaa"

Dion dan Rose tengah menjalani hukuman keliling lapangan sebanyak 10 kali akibat mereka yang terlambat datang ke sekolah. Pasalnya Dion bangun kesiangan sehingga membuatnya telat menjemput Rose sehingga Rose pun ikut terkena hukuman atas keterlambatan mereka. Rose akhirnya istirahat di bangku pinggir lapangan setelah menyelesaikan hukumannya, sementara Dion berlari menuju kantin untuk membeli air mineral dingin.

Beberapa menit berselang, Dion pun datang dengan dua botol air mineral tanggung di kedua tangannya.

"Nih.." Dion menyodorkan sebotol kepada Rose, Rose mendongak lantas tersenyum.

"Makasih Baby.." Dion mengangguk. Lantas duduk di samping Rose.

"Kamu udah ketemu bang Lukas?" tanya Dion sesaat setelah dia meminum air mineralnya.

"Belum.." ucap Rose seraya menggelengkan kepala.

"Ini udah hari kelima abang pergi dari rumah. Abang juga ga pernah ngehubungi, dihubungi juga susah." Rose tertunduk pilu. Dion mengambil tangan Rose yang bebas diatas paha lantas menggenggamnya.

"Aku kangen banget sama abang By" Rose menatap Dion dengan mata berkaca-kaca.

"Sebenarnya ada masalah apa sih sayang?"

"Aku belum bisa cerita sekarang karena emang masalahnya terlalu rumit untuk aku, tapi emang akhir-akhir ini papi sama abang ga pernah akur."

Dion mengangguk namun pikirannya menerawang jauh.

❀❀❀

Di ruangan kantornya Jisoo merebahkan tubuh disandaran kursi. Jisoo kini rapuh, sangat rapuh. Bahkan selepas keputusan Jennie tidak melanjutkan hubungan mereka kini Jisoo tak dapat menikmati hidupnya. Jisoo tidak lagi memiliki semangat hidup. Tidak ada lagi senyum di wajah tampannya, yang tersisa hanya raut dingin dan datar.

Jisoo terduduk seraya terhanyut dalam lamunan, tangan kanannya memegang cincin tunangan Jennie yang masih dia simpan. Jisoo sembari melamun namun tatapannya tak lepas dari sebuah cincin berlian itu.

 Jisoo sembari melamun namun tatapannya tak lepas dari sebuah cincin berlian itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Step Mother's My Ex (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang